Harvy

1.2K 114 7
                                    

"Aku menyukaimu dan kau tak akan bisa lepas dariku Bae, aku sudah pernah mengatakan itu sebelumnya." Ucap Harvy setelah melepaskan ciuman penuh kelembutannya.

Harvy mendekatkan bibirnya pada wajah Aeryn dan mencium setiap inci wajah wanita itu, "Kau hanya milikku Bae." Terang Harvy yang membuat Aeryn mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba mencerna apapun yang terjadi.

"Jadi tak ada seorang pria pun yang bisa menyentuhmu, mereka menyentuhmu, mereka akan berurusan denganku, kau membiarkan mereka menyentuhmu maka kau berurusan denganku. Kau mengerti?"

"Kau sedang mengajakmu pacaran?"

"Menurutmu?"

"Kau seperti seorang pengutang yang ditagih utangnya, menyeramkan." Sahut Aeryn, "Kau benar-benar payah dalam hubungan." Omel Aeryn.

"Katakan sesukamu, yang jelas kau hanya milikku. Sekarang jelaskan padaku, siapa Ryo?"

"Ha?"

"Ryo, kau menyebutnya dalam mimpi burukmu tadi."

Aeryn menggigit bibir bawahnya, sialan, masa iya ia harus membongkar masa lalunya lagi.

"Katakan sayang." Titah Harvy sembari mengelus bibir bawah Aeryn yang tadi digigit sendiri.

"My ex." Cicit Aeryn.

"Kenapa dengan pria itu?" Suara dan ekspresi Harvy sudah berbeda, tentu saja hal itu membuat Aeryn tak mungkin mengelak lagi.

"Kami bertemu dipanti asuhan, dia 16 dan aku masih 14 waktu itu, kami saling dekat sampai akhirnya berpacaran, saat ia 17, ia keluar dari panti, mengajakku, tapi yang namanya kami masih muda, kami masih sama-sama labil dan membuat kesalahan. Aku menceritakan apa yang terjadi padaku ke Ryo dan ia mulai menyentuh tubuhku juga. Emm, sampai akhirnya ia merekam pergulatan kami tanpa aku tau dan mengancam akan mempublikasikannya saat aku tak mau melayani hasratnya juga tak memberinya uang untuk membeli drugs, tapi aku yang sudah emosi mengambil pisau dan memotong penisnya." Aeryn sejujurnya malu menceritakan masa lalunya yang terlalu menyakitkan, sangat malu malahan.

"Kau apa?!"

"Memotong juniornya."

"Dia mengancammu dengan sex tape? Aku tak peduli dengan kau memotong penisnya atau tidak, tapi apakah kau sudah menghapus sex tape-nya?"

Aeryn menganggukkan kepalanya.

"Lalu dimana pria yang bernama Ryo itu?"

"Aku langsung lari ke Seoul." Cicit Aeryn, "Aku sudah mengganti namaku, jadi untuk mencariku kemungkinan sangat minim."

Harvy menaikkan sebelah alisnya.

"Keiko Mitzuki, itu namaku dulu." Jawab Aeryn seolah mengerti ekspresi Harvy.

"Oh Bae! Kenapa masa lalu mu begitu tragis. Sekarang ayo tidur." Harvy kembali memeluk tubuh Aeryn.

"Seingatku kau tidak mau cuddle."

"Ya, dan sekarang aku selalu ingin cuddle, mulai hari ini kau tinggal disini."

"Tidak, aku akan tetap tinggal disebelah, lagipula, bukankah kau tak ingin orang lain tau?"

Aeryn benar, Harvy tak ingin orang lain tau kesepakatan mereka dan pastinya hubungan mereka juga, begitu juga dengan Aeryn, mereka sama-sama suka menjadikan ini sebagai rahasia berdua.

"Baiklah-baiklah, tidur sayang, kau sedang sakit." Harvy mencium bibir Aeryn sekilas lalu memejamkan mata diikuti oleh Aeryn.

———

Harvy menyuruh petugas HK untuk membersihkan bercak darah di unit sebelah sementara Aeryn masih tidur dengan lelap, wanita itu enggan melepaskan pelukannya pada tubuh Harvy.

After Dusk-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang