Datangnya sesuatu adalah hal biasa tapi yang bukan biasa adalah ketika kedatangan itu membawa suatu masalah baru.
( ꈍᴗꈍ)
Malam ini adalah dimana Rafail dan Disa akan menghadiri pesta dari salah satu kolegan bisnis Rafail.
"Mama, Key ingin ikut hwaa..." Tangisnya menjadi membuat Disa tidak mengerti harus membujuk anaknya bagaimana lagi.
"Maafkan Mama sayang tapi kata Papa disana hanya ada pasangan orang tua, kalau kamu ikut nanti kamu disana sendiri gak ada temen bicara sayang." Ucap Disa begitu pengertian.
"Hiks...Key mau ikut pokoknya!" Ucap Key berlinang air mata.
"Key sudahlah kamu dengan Kakak saja disini, lagian kan Mama sama Papa gak akan lama perginya." Ucap Yardan.
"Iya, kita bisa bermain bersama Bibi Yulia lagi." Ucap Araz mencoba membujuk.
"Kenapa sih Kakak gak ngerti Key, kan udah lama Key gak pergi keluar bareng Papa dan Mama, memang Kakak gak mau ya? Yaudah biar Key saja yang pergi kalian gak diajak!" Kesalnya.
"Sayang jangan begitu kalau bicara dengan Kakak kamu, Key kan anak Mama yang mandiri." Ucap Disa.
"Nanti Papa ajak kalian semua ke Mall besok mau?" Keysha nampak berfikir sejenak. "Oke deal tapi gak ada bantahan, Key mau pilih yang mana gimana Key pokoknya, setuju?" Rafail menghela nafas dan mengangguk.
"Oke deh Key biarin Papa sama Mama pergi, inget jam 10 Key nanti bakalan bangun dan Mama udah harus ada di kamar Key!" Ucapnya tegas.
"Iya sayangnya Mama." Ucap Disa dengan gemas.
"Huft anak itu." Rafail terkadang bingung sifat keras kepala putrinya menurun dari siapa, padahal dia dan istrinya memiliki sikap lemah lembut.
"Yulia saya titip anak-anak ya!" Yulia mengangguk. "Siap Nyonya." Ucap Yulia membungkuk.
Disa kini segera menuju kamarnya untuk berganti pakaian karena sekarang sudah jam setengah 8 sedangkan acara akan dimulai setengah 9, namanya perempuan pasti akan memerlukan waktu lama.
"Hubby apakah kita harus ke butik untuk membeli pakaian?" Tanya Disa.
"Tidak perlu, aku rasa di dalam lemari masih banyak koleksi pakaianmu yang belum dicoba." Ucap Rafail.
"Hubby yakin?" Rafail menoleh dan mengangguk. "Yasudah."
Disa pun segera pergi ke arah lemari, memilih pakaian yang menurutnya bagus setelah itu ia pun berdiri tepat di depan suaminya.
"Bagaimana dengan pilihanku?" Tanya Disa.
Terlihat Disa mengenakan pakaian diatas lutut dengan tali spageti membuat Rafail menatap tajam.
Disa sedikit gugup dengan arah pandang suaminya yang sepertinya tidak suka dengan pilihannya.
"Wifey, kamu sudah memiliki anak dan suami, bisakah kamu tidak membuat orang lain menyukaimu dan menganggap mu masih single!" Dengan menekan kalimat awal.
"Sekarang cepat ganti atau aku akan membakar pakaian itu sekarang juga!" Disa yang kesal akhirnya kembali ke walk in closed.
Disa berganti dengan pakaian panjang punggung terbuka dan juga depan berbentuk V nick.
"Bagaimana?"
"Ganti!"
Disa berganti lagi dengan pakaian yang terbuka bagian pinggang. "Bagaimana??"
"CK, apakah koleksimu semua pakaian haram? Besok aku akan belikan yang baru!" Disa mendengus sebal, ini juga bukan kemauannya ia sudah memilih yang sedikit pantas karena Disa antagonis telah mengganti pakaian yang dulu ia beli dengan pakaian haram itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Changed (S2) END
FantasyDisya kembali masuk ke dunia novel nya karena suatu hal, setelah melihat betapa bodohnya Disa antagonis memperlakukan anaknya dan suaminya, akhirnya ia memantapkan diri untuk berubah lagi dan akan selamanya menjadi Disa demi kebahagiaan, namun mampu...