Family x Mall (2)

1.4K 153 2
                                    

Terkadang sesuatu yang baru diketahui akan berdampak baik atau sebaliknya.

( ꈍᴗꈍ)

Keysha yang telah memilih aksesoris mendekati Yardan yang tengah memilih beberapa kartun berkarakter Spiderman. "Kenapa Kakak menyukai Spiderman?" Tanya Keysha.

"Mengapa kamu suka aksesoris?" Tanya Yardan.

"Kenapa kakak bertanya lagi? Key bertanya bukan ingin ditanya!" Kesalnya. "Jawab saja!"

"Karena Key suka lah mereka sangat menarik untuk disimpan dan dijadikan cuci mata." Ucap Keysha.

"Ya seperti itu juga gambaran Kakak." Ucap Yardan membuat Keysha menggembungkan pipi, rasanya jika berbicara dengan kakak-kakak nya ia akan merasa seperti anak bodoh.

Keysha segera berlari meninggalkan Yardan yang kebingungan lalu segera menyusul takut adiknya pergi ketempat yang jauh, namun ia lega saat sang adik berlari ke arah kedua orang tuanya. "Hiks...Mama...Hwa....Papa...Hiks...Hwaa...." Disa dan Rafail tentu bingung mendapati anaknya menangis. "Ada apa sayang?" Tanya Rafail khawatir.

"Kenapa Key bodoh?" Mendengar itu Disa dan Rafail terkejut, apa benar begitu, bukankah prestasi putrinya selalu di peringkat pertama.

"Kenapa Key berpikir begitu, Key kan suka juara satu di kelas kan?" Keysha mengangguk.

"Hiks...Key fikir kalau jadi juara satu di kelas Key akan pintar, tapi hiks...Key tetap bodoh." Tangisnya menjadi setelah Yardan datang.

"Ini adik kamu kenapa Son?" Tanya Rafail.

"Itu..."

"Dia memang lebay Ma, Pa udahlah nanti juga minta ice cream percuma bikin dia diam karena dia gak akan diam sebelum Araz cium." Ucap Araz.

Keysha seketika diam membuat semua orang menjadi aneh. "Kenapa, takut dicium Kakak?" Keysha menatap Disa dengan erat.

"Loh diem juga anak Mama, bagus dong kalau ciuman Kakak kamu bisa bikin kamu tenang, Mama jadi gak susah bikin kamu diam." Ucap Disa. "Mama gak tau ya, Kakak kalau cium suka pakai ludah kan eneg." Mendengarnya semua tertawa sedangkan Araz menatap datar tidak perduli, ia melakukan itu juga agar adiknya tidak banyak tingkah.

Mereka pun akhirnya memesan makanan karena lapar. "Dari yang Papa lihat kamu beli iPad 2?" Tanya Rafail.

"Hmm..."

"Yar gak ikut beli apapun? Bukannya mau beli puzzle?" Tanya Rafail.

"Males tadi udah beli beberapa barang kok Pa, tenang aja Yar gak akan nguras uang Papa karena Yar anak berbakti." Ucapnya melirik kembarannya.

"Tidak usah menyindir ku karena memang faktanya aku yang membeli barang lebih banyak." Ucap Araz sambil memakan kentang gorengnya.

Keysha yang duduk di tengah antara Kakaknya menjadi kebingungan. "Kenapa sih Kakak selalu berdebat masalah jajan, padahal disini Key loh yang Jajan banyak, Kak Ar kan cuman beli iPad 2 Kak Yar beli kartun gambar Spiderman dan Key malah beli 20 aksesoris." Ucapnya menunjukkan barangnya.

"Memang bodoh." Ucap Araz di dengar Keysha.

Keysha yang marah lantas memukul lalu menarik rambut Araz, hingga sang empu menahan kesakitan. "Arghh lepas Key, ini sakit bodoh!"

"Key sayang lepas ya adik manis." Ucap Yardan yang tidak tega Kakak tuanya di tindak oleh kebrutalan adiknya.

"Gak!! Kak Ar itu sangat menyebalkan membuat mood Key hancur, rasakan amarah singa betina Raugghhh..." Keysha semakin brutal menyiksa rambut sang Kakak.

Rafail dengan sigap menggendong Keysha dipangkuan nya karena kasihan dengan putranya. "Key sudah ya." Ucap Rafail.

"Hwaaaaaa!!! Papa jahat!!" Keysha akhirnya memukul Rafail karena membela musuhnya membuat Disa menghela nafas.

"Key sini sama Mama." Keysha pun memeluk Disa menatap sinis Kakak pertama dan Papanya.

"Mereka jahatin Key hwaa...." Disa mengangguk. "Nanti Mama kasih pelajaran pada Kakak dan Papa ya." Keysha mengangguk lantas menangis di pelukan Disa.

"Kamu tuh udah kelas 4 masih aja kaya anak TK." Ucap Araz.

"Araz..." Ucap Disa menatap tajam putranya membuat Araz menghela nafas dan tidak komentar lagi. "Key sini sama Kakak kasian Mama berat." Ucap Yardan.

Keysha langsung berjalan ke arah Yardan lalu memeluknya dan menatap musuh pada Araz, sedangkan Araz melotot kearahnya.

"Hiks... Kakak...drakula." Yardan pun menepuk punggung sang adik. "Drakula nya lagi gak lapar udah ya jangan takut ada Kakak." Keysha mengangguk sedangkan Araz menatap kesal pada kembarannya.

Disa tersenyum begitupun Rafail melihat anak-anak mereka saling melindungi walau ya mereka terkadang sulit akur karena beberapa hal.

Sepulangnya.

"Yeahhh akhirnya pulang!!" Teriak Keysha senang melihat jam 7 berarti hampir 4 jam mereka berkeliling untuk menghilangkan penat karena aktivitas.

"Berisik!" Ucap Araz.

"Bodo wleekkk." Keysha pun menarik Yardan untuk pergi ke atas kamarnya. "Kak bacain dongeng ya, biarin kembaran kakak tidak diajak dia menyebalkan." Ucap Keysha.

"Kamu sudah kelas 4." Ucap Araz.

"Memang kenapa Key pengen denger dongeng bukan dengerin kicauan drakula." Ucap Keysha sinis lalu menutup pintu kamar dengan keras.

"Ar kamu gak boleh gitu sama Key, dia adik kamu sesekali kalian harus akur saling memberi perhatian." Ucap Disa.

"Iya Ma." Disa tersenyum dan mengelus kepala putranya. "Ke kamar sana, besok sekolah." Araz mengangguk.

Waktu menunjukkan pukul 10 dan dipastikan semua telah tertidur, Disa yang haus akhirnya turun untuk mengambil air ia berjalan dengan pakaian satin nya.

Namun ia mendengar sesuatu diluar ia pun mengecek lewat jendela lalu melihat Yulia tengah berjalan seperti habis dari gudang, Disa pun mengikutinya.

Ternyata Yulia kembali ke tempatnya, namun langkah Disa terhenti saat mendengar gumaman itu.

"Aku akan menjadi Nyonya di keluarga Cryilo hahaha...."

Seketika Disa mematung. "Hanya aku dan dia. Aku akan membuat seluruh keluarganya hancur demi kebahagiaanku akan aku lakukan walau cara kotor."

Disa pun mengintip melihat foto besar Rafail seketika membelalak apa mungkin Yulia menyukai suaminya. "Dia terlalu sempurna hanya dijadikan seseorang yang berdiam diri, ah Raf." Disa perlahan memundurkan tubuhnya.

Crakk

Karena tidak sengaja menyenggol vas itu membuat Disa ketakutan ia pun berlari menuju rumahnya. Yulia yang terkejut segera keluar namun melihat kucing hitam di depan membuatnya bernafas lega. "Aku pikir seseorang sedang menguping." Gumamnya.

Disa bernafas dengan memburu.

Trakk

"Aaaa!!!" Rafail yang panik lantas berjalan ke arah istrinya yang berkeringat dingin. "Kamu kenapa Wifey?" Tanya Rafail khawatir.

Disa langsung memeluk Rafail. "Hiks....Hubby....aku...aku..."

"Sttt kita ke kamar ya, nanti anak-anak bangun." Ucap Rafail diangguki Disa setelah itu mereka pun berada di dalam kamar dengan Disa dalam dekapan suaminya.

"Sebenarnya ada apa Wifey, mengapa kamu lama hanya untuk mengambil air minum hmm?" Tanya Rafail.

"Dia...apakah dia...dia... Yulia...apakah..." Rafail menghela nafas. "Sttt sudah ya besok kita bicarakan lagi jangan takut aku disini hmm." Disa mengangguk pikirannya kini kacau melihat bagaimana cara Yulia memandang foto suaminya begitu intens.

TBC.

My Wife Changed (S2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang