Kedatangan tamu tak di undang

567 69 5
                                    

Biarlah semua mengalir seperti biasanya, jangan hentikan kebahagiaan yang ada.

( ꈍᴗꈍ)

Tok

Tok

Mendengar ketukan pintu itu membuat Disa yang sedang menikmati istirahatnya terganggu, lantas ia menatap Jihana. "Ada apa Han, Apakah masih ada pekerjaan?" Jihana menggeleng.

"Seseorang ingin bertemu dengan anda." Ucap Jihana.

"Siapa..."

"Hai manis?" Mendengar suara itu Disa lantas berdiri melihat pria tinggi dengan jas coklat yang begitu elegan, Disa melihat wajahnya lantas langsung memeluknya dengan erat.

Brughhh

"Hardian.... astaga Aku sangat merindukanmu sayang." Hardian terkekeh geli.

"Aku juga begitu manis, aku mendengar kabar CEO baru di perusahaan ini adalah dirimu, jadi aku ingin bertemu." Disa mengangguk bahagia, ia pun mempersilahkan Hardian untuk duduk.

"Kamu tidak pernah pulang sekedar untuk ke rumahku?" Hardian terkekeh. "Aku memang seperti itu, kau tau pekerjaanku sekarang sangat berat melebihi memikul beban kuliah saat itu." Disa tertawa di buatnya.

"Kau harus mengerti, dunia pelajar dan pekerja sangat berbeda." Hardian setuju.

"Ah, apakah kau sudah memiliki anak? Selama ini aku terlalu sibuk mengurus pekerjaan." Ucap Hardian.

"Tentu saja, putraku kembar namun karena kecelakaan salah satunya meninggal, Yardan adik dari Sarfaraz, dan putri kecilku bernama Keysha." Hardian menghela nafas.

"Aku terlambat datang rupanya." Disa setuju akan hal itu, ia telah melewatkan banyak kebahagiaan.

"Kalau begitu aku harus kembali ke perusahaan, sangat kebetulan aku juga memiliki salah satu cabang disini." Disa mengangguk.

"Semangat kerjanya ya tampan." Hardian terkekeh geli dan memeluk Disa sebelum pergi.

Disa pun menikmati harinya dengan tumpukan berkas yang menggunung, ia sebenarnya lelah dan hampir angkat tangan tapi ia harus kuat, ini baru jalan dua Minggu dan pasti hari-harinya tidak akan ada santainya, apalagi mengingat jika perusahaan sedang bermasalah.

Hingga waktu menunjukkan jam istirahat.

Cklek

"Sudah, jangan terlalu sibuk dengan tugasmu, ayo makan!" Disa menoleh mendapati Hardian datang kembali, segera ia mengangguk.

Berjalan ke arah sofa, akhirnya mereka makan dengan berhadapan Disa senang Hardian kembali ia menjadi memiliki teman bicara.

"Suamimu bagaimana, dia tidak kasar kan?" Disa menggeleng.

"Lalu apakah benar dia membiarkan istrinya bekerja, apa kamu melupakan tugasmu?" Disa menggeleng kembali. "Mereka pasti sehat, Grandma dan Grandpa ada disana saat mereka butuh sesuatu." Jawab Disa.

Brakk

"DISA!!" Seketika hal itu membuat Disa terkejut, bagaimana tidak rambut berantakan dengan rahang mengeras membuat Disa terkejut bukan main.

"Rafail?"

"Beraninya kamu membawa pria lain masuk ke perusahaan ku!" Tanpa berlama, Rafail menarik kerah baju Hardian dan memukulnya dengan bringas.

Disa terkejut lantas memisahkan mereka berdua bermodal tekad akhirnya Rafail terpisah, namun itu tidak membuat emosinya merendah hendak memukul kembali Disa sudah siap di depan tubuh Hardian. "APA KAMU GILA??" Teriak Disa dengan nafas menderu.

My Wife Changed (S2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang