Papa yang malang

345 41 0
                                    

Tanyakan jika merasa penasaran jangan mau tersesat di tengah jalan

Hardian menatap kesal pada Keysha yang mengganggu momen romantisnya, akhirnya ia pun berpamitan pergi untuk membawa pulang keponakannya.

Cklek

"Loh, Key kenapa nangis Ian?" Tanya Disa yang melihat Keysha langsung memeluknya dengan erat. "Hiks...uncle jahat jitak kepala Key hiks..." Rafail yang mendengar putrinya mengadu seketika menatap tajam ke arah Hardian.

"Jika kamu tidak suka putriku setidaknya kau hubungi aku untuk memastikan dia tidak merepotkan!" Ucap Rafail.

"Ian, jawab Kakak, kenapa kamu berbuat itu pada Key?"

Hardian nampak malu untuk menjelaskannya, ia takut hal ini membuat Disa tidak berhenti untuk bertanya banyak hal. "Jujur saja uncle, dengan begitu Mama tidak akan ragu untuk memberi restu!" Hardian melotot pada Keysha yang seenaknya berbicara.

"Restu? Apa maksud Key, Ian!" Kesal Disa karena tidak mendapat balasan apapun dari adiknya itu.

"Huft, Hardian baru saja mengencani seorang gadis dan anakmu datang dan mengacaukannya bagaimana bisa aku diam saja." Disa menutup mulutnya lantas secepat kilat berdiri di samping Hardian lalu menyenggolnya dengan tatapan menggoda.

"Ekhem...siapa gadis hebat itu? Apakah sangat cantik." Goda Disa.

Hardian yang mendengar itu seketika wajahnya menjadi merah padam. "Kau yakin gadis itu bisa tahan dengan mu, aku harap dia tidak menyesal sih." Ucap Rafail membuat suasana langsung berubah, Hardian menatap kesal kakak iparnya.

"Apa maksud Kakak, tentu saja dia menerimaku apa adanya seperti kakak yang mau sama pria tua sepertimu." Ucap Hardian membalas dengan nada mengejek.

"Aku tidak setua itu ya, anakku masih kecil maaf." Ucap Rafail tidak mau kalah membuat Hardian menyeringai. "Tapi kau punya anak saat usia sudah kepala 3 hitung saja sekarang usia berapa pak." Rafail nampak mengeraskan rahangnya.

Disa menelan ludah kasar, astaga ternyata mempertemukan mereka bukan hal baik sepertinya, Disa merasa jika dirinya salah telah membuat mereka banyak bicara. "Itu..."

Rafail lantas menatap Disa. "Katakan, apa aku tua Wifey?" Disa menelan ludah lihatlah sekarang yang kena adalah dirinya, ini karena kesalahannya yang terlalu ingin menggoda adiknya.

"T-entu saja di mataku kau selalu muda dan tampan, sudahi saja sesi tanya jawab ini, i-tu Ian kan besok ada jadwal bekerja jadi pulanglah lebih baik istirahat ya!" Hardian menghela nafas lantas ia mencium puncak kepala Disa sebelum pergi.

Cupp

"Mimpikan adik manis mu." Setelah itu tanpa menoleh Hardian segera berlari secepat cheetah, saat Rafail sadar ia pun membulatkan mata lalu berlari keluar melihat Hardian yang berlari kencang.

"PEBINOR KEPARAT, BERANINYA KAU MENYENTUH ISTRIKU!!" Teriak Rafail sambil melempar sandal jepitnya asal sehingga mengenai seorang wanita paru baya.

"Sialan, siapa yang berani melempar ku sandal jepit!!" Teriaknya membuat Rafail seketika pucat, seseorang yang patut dihindari adalah seorang wanita paru baya karena itu akan menyulitkan untuk di urus dari pada perusahaan yang sedang dalam masalah.

Ckrekk

Ckrekk

Seketika Disa dan Keysha tertawa melihat wajah pasrah Rafail, Keysha yang tidak kuat memendam tawanya lalu memeluk pinggang Disa dan tertawa sambil menenggelamkan wajahnya sehingga suara yang keluar tidak jelas.

Rafail sendiri merasa kesal saat ini. "Terimakasih tampan, untung wajahmu seperti dewa Yunani lain kali lempar lagi sandal itu dan aku bisa berfoto dengan pria tampan."

My Wife Changed (S2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang