Setelah terbongkar itulah bukti nyata
( ꈍᴗꈍ)
Disa masih setia duduk disana sambil mendengarkan apa yang akan William jelaskan tempo hari, karena saat itu William mengatakan Yolanda meninggal karena overdosis.
"Jadi?"
William menghela nafas sejenak lantas menatap Disa dengan mata penuh penyesalan. "Itu karena aku."
Disa membulatkan mata. "Kenapa?"
"Kami hidup bahagia setelah kamu benar-benar memilih Rafail, kami memiliki keluarga kecil seperti yang semestinya tapi kamu datang 2 tahun yang lalu memintaku kembali bersamamu, Yolanda tidak terima karena dia sudah mencintaiku. Aku juga sama dan aku memintamu pergi dari hidupku, semua berjalan sesuai harapanku, kamu tidak datang lagi hanya tidak sengaja bertemu walau kamu tetap memintaku kembali."
"Kamu berbeda saat itu tapi aku tidak pernah sekalipun berniat merubah kebahagiaanku lagi, kamu pergi Disa dan aku senang bisa mendapatkan keluargaku lagi tapi tidak lama datang seorang wanita dia menggodaku bahkan yang parahnya sampai menimbulkan fitnah."
"Aku dijebak saat itu hingga kami terbangun di sebuah hotel berdua kami tidak melakukan apapun tapi dia mendapat bukti dari fitnah itu."
"Siapa?"
"Yulia pelayanmu, dia menyebarkan foto itu pada Yolanda membuat istriku depresi dan akhirnya melakukan percobaan bunuh diri, aku sudah 2 kali menyelamatkannya hingga yang terakhir aku tidak bisa mencegahnya karena saat itu aku bekerja jauh." William menumpahkan air matanya Disa pun ikut menangis kenapa bisa saat itu kejadiannya begitu sesak.
"Aku dulu meminta Rafail untuk menyerahkan Yulia untuk di adili namun kamu dan Rafail tidak percaya dan malah mengusirku terlebih Rafail tidak perduli dan malah mengatakan aku ingin merebut kamu dengan dalih ditinggalkan Yolanda."
"Aku kalut Disa apalagi kamu begitu percaya pada Yulia yang saat itu berlindung di belakang mu kamu sangat membelanya, dan setelah itu kabar Rafail meninggalkan keluarganya membuat aku takut kamu juga mendapatkan kejadian itu tapi nyatanya tidak, bahkan kamu membenci Rafail dan tetap memilih ingin kembali denganku." Ucapnya.
Disa menggeleng kepala kenapa bisa hal ini terjadi astaga ia melewatkan banyak cerita. "Aku sangat dekat dengan Yulia?" William mengangguk. "Bahkan jika kamu pergi Yulia selalu berada di sampingmu yang aku ingat." Disa menghela nafas.
"Aku ingin kamu mengulang semua cerita itu aku akan memberikan bukti betapa jahatnya Yulia, apakah kamu bisa membantuku Wil?"
"Tentu saja, dulu aku begitu jahat ingin menghancurkan mu Disa, tapi sekarang aku berharap aku bisa membalas perbuatan ku dengan cara membantumu." Ucap William.
"Yola tidak ikut?"
"Kebetulan dia sedang bermain bersama dengan pengasuhnya dan aku lewat sekedar ingin memesan coffe." Disa mengangguk.
Setelah merasa sudah cukup dengan pertemuannya akhirnya Disa pamit pulang, semoga Rafail akan percaya dengan dirinya.
Ia pun keluar Cafe namun saat hendak menunggu taksi ponselnya berdering lalu ia mengangkatnya. "APA!! dirumah sakit?" Disa pun segera mencari kendaraan umum tapi sayang tidak ada lantas William yang melihat Disa kebingungan menghampiri.
"Ada apa Dis?"
"Jane dilarikan ke rumah sakit karena kecelakaan Wil."
"Baiklah akan aku antar kesana, disini harus menunggu lebih lama karena taksi pasti sedang penuh." Disa mengangguk dan akhirnya menerima tumpangan William karena merasa keadaan ini sedang darurat.
Tidak tau saja seseorang mengabadikan momen itu Disa sendiri tidak sadar karena ia sedang panik sahabatnya kecelakaan padahal mereka baru bertemu tadi.
Rafail yang mendapat kiriman dari nomor tidak dikenal seketika mengepalkan tangan melihat istrinya bersama dengan musuhnya dalam satu mobil.
"Shit!! Sean saya akan pulang lebih awal." Sean mengangguk.
Disa pun segera masuk ke ruangan yang ditempati Jane. "Jane bagaimana kondisimu?" Tanya Disa.
"Tidak apa Dis, mungkin Kakiku saja yang akan butuh pemulihan karena sedikit retak." Disa membulatkan mata. "Rosa dan Jessy sudah tau?" Jane mengangguk.
"Astaga padahal kita baru bertemu mengapa bisa kamu kecelakaan Jan?" Tanya Disa.
"Entahlah saat aku mengendarai mobil seekor kucing tiba-tiba melompat di depan mobilku membuatku membanting stir dan menabrak pohon." Disa mengangguk lalu memeluk Jane. "Semoga cepat sembuh."
"Thanks you so much."
Setelah selesai menjenguk Jane, Disa akhirnya pulang ke rumah. "Mama kemana saja? Key pulang gak nemuin Mama." Ucap Keysha.
"Eh udah pulang, maaf sayang Aunty Jane kecelakaan jadi Mama jenguk." Keysha mengangguk. "Iya, semoga aunty Jane cepat sembuh." Ucap Keysha.
"Kakak kamu kemana sayang?" Tanya Disa.
"Kakak sedang belajar Ma, sedangkan Kak Yar tertidur tuh di sofa, ouh ya papa tadi pulang dan bilang kalau ketemu Mama katanya Mama disuruh langsung ke kamar aja." Ucap Keysha.
Disa mengangguk mencium kening Keysha sebelum naik ke atas. "Ya, kamu juga jangan terlalu banyak bermain, jangan lupa tugas sekolah." Keysha mengangguk. "Siap Mama." Sambil menampilkan deretan giginya.
Disa pun masuk ke kamarnya yang sudah disuguhkan Rafail menatap ke arah balkon. "Hubby?"
Rafail menoleh. "Darimana?"
"Menjenguk Jane."
"Bohong!"
Disa menatap dengan bingung. "Kenapa, aku benar aku dari rumah sakit, Jane kecelakaan jadi aku..."
Trakk
"Apa itu?" Tanya Rafail melempar ponselnya ke arah ranjang dan Disa pun mengambilnya, ia terkejut dengan foto itu dimana terlihat jelas dia dan William yang berada di dalam mobil.
"Tadi..."
"Cukup Disa! Apakah kamu sudah tidak memiliki etika di luar sana, kamu sudah memiliki suami bisakah hargai aku, apa kata orang jika melihat kamu pergi dengan pria lain?" Sulut Rafail.
"Aku bisa..."
"Mau menjelaskan? Mau beralasan seperti kemarin karena kamu tidak sengaja bertemu, ouh aku sudah yakin jika kamu sebenarnya memiliki niatan bersamanya kembali? Ternyata kamu dan Disa dulu sama saja." Disa menunduk mendengar semua fitnah suaminya.
"Mau kamu apa Rafail Xavier Cyrilo?"
"Mengurung mu untukku seorang!" Rafail menarik Disa ke ranjang lantas membawa borgol mengunci tangan dan kakinya membuat Disa sudah seperti tahanan yang tidak boleh pergi selangkah pun.
"Rafail apa kamu sudah gila! Lepaskan aku sialan." Teriak Disa, Rafail menyeringai.
"Melepas? You are Mine Disa dan siapapun yang berniat merebut mu akan mati ditangan ku!" Disa membulatkan mata.
"Jangan macam-macam pada orang lain Rafail, tidakkah kamu berpikir itu perbuatan keji! Aku punya buktinya jika aku dan William tidak..."
Rafail pun melumat bibir Disa dengan nafas menggebu. "Sial, jangan menyebut nama pria lain selain aku wifey!" Tekan Rafail membuat Disa frustasi.
"Ya! Dia dan aku hanya membicarakan..."
"Diam dan tetap menjadi istri yang patuh, kamu sudah banyak berubah setelah bertemu dengan dia maka dari itu nikmati hukuman mu wifey." Ucap Rafail.
"Raf!! Lepaskan aku sialan." Teriak Disa sambil meronta dan malah itu membuat tangan dan kakinya kesakitan. "Hiks...Tuhan apa yang harus aku lakukan." Gumam Disa.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Changed (S2) END
FantasyDisya kembali masuk ke dunia novel nya karena suatu hal, setelah melihat betapa bodohnya Disa antagonis memperlakukan anaknya dan suaminya, akhirnya ia memantapkan diri untuk berubah lagi dan akan selamanya menjadi Disa demi kebahagiaan, namun mampu...