Mencoba lebih baik itu harus bahkan akan berdampak positif pada diri sendiri.
( ꈍᴗꈍ)
Disa kini duduk dengan beberapa pemilik saham, mereka mengadakan meeting untuk memutuskan langkah apa yang akan di ambil, Disa kini gugup sendiri.
"Jadi ini istri saya Disa Michalina Cyrilo, karena istri saya juga pernah mendalami masalah busana maka saya akan menetapkan istri saya sebagai pengganti CEO di sini sebelum sekertaris saya mendapatkan pengganti yang baru."
"Apakah kalian setuju?" Tanya Rafail. Mereka mengangguk paham karena disini dewan direksi nya adalah Rafail sendiri maka pilihannya tidak akan salah, walau memang mereka pernah kecewa dengan apa yang terjadi di hari sebelumnya hingga mereka ikut terkena kerugian untung Rafail dengan sigap memberikan mereka kepastian dan mereka yang percaya akan kinerja CEO Cryilo itu akhirnya kembali memberinya kepercayaan.
"Baiklah mulai besok istri saya akan menjabat, mohon bantuan kalian sebagai salah satu orang yang bertanggungjawab juga." Mereka mengangguk mengerti.
Setelah meeting selesai akhirnya Disa dan Rafail memutuskan untuk pergi makan siang, Disa nampak makan dengan tidak berselera. "Apa makanan disini tidak enak Wifey?" Tanya Rafail yang menatap makanan itu masih utuh.
"Aku merindukan anak-anak, apakah keputusanku benar untuk hal ini, kamu percaya padaku Hubby?" Rafail mengangguk mencium tangan sang istri.
"Lebih dari yakin, maaf selama ini aku terlalu mementingkan egoku, tidak pernah sekalipun aku mempercayaimu aku sangat bersalah belum membuatmu bahagia Wifey." Disa tersenyum menatap mata penuh penyesalan dalam manik suaminya.
"Iya, aku sudah memaafkan mu Hubby, aku juga minta maaf selama ini selalu menyalahkan mu tanpa tau perasaanmu seperti apa, biarkan yang berlalu menjadi pelajaran ketika kita marah, ketika kita menangis, dan ketika kita kehilangan."
"Yang tidak pernah aku sangka adalah kehilangan, jujur selama ini rasanya begitu menyakitkan dan aku baru menyadari hal itu, aku teringat apakah ini karma karena aku selalu meninggalkanmu?"
"Hubby, apakah kamu memaafkan ku?" Rafail tersenyum hangat menghampiri kursi istrinya, mencium kening lalu mengeluarkan sebuah cincin. "Aku maafkan."
"Terimakasih masih mau bersamaku, walau kamu bukan Disa yang seharusnya mendampingi ku tapi aku begitu mencintaimu, Disa dengan jiwa Disya apakah kamu mau menerima lamaran ku?" Disa menatap penuh kebingungan saat disodorkannya cincin berlian dengan batu permata yang begitu indah.
"Hubby?"
Rafail tersenyum, ia lantas memasangkannya di jari manis Disa yang tidak terpasang cincin pernikahan, Disa yang dulu sangat membencinya entah dibuang kemana cincin pernikahannya.
"Aku tau, aku begitu buruk sebagai seorang suami aku juga belum mengerti jika sampai kini aku hidup dengan jiwa dari wanita lain yang bernama Disya, walaupun memang kamu tetap ditubuh Disa yang diketahui banyak orang, jadi Disa maukah kamu memulai yang baru kita akan mengadakan resepsi ulang dengan hatiku penuh keyakinan jika dirimu Disya bukan Disa yang memiliki raga ini." Seketika kristal bening jatuh di pelupuk mata Disa, hatinya tersentuh mendengar setiap bait kata tulus dari Rafail.
"Kamu yakin Hubby? Aku penuh dengan kekurangan."
"Selama ini aku nyaman, aku bahagia bersamamu mari mengikat sesuatu yang tulus dan penuh dengan harapan besar akan cinta, walau memang disini kamu akan dikenal dengan Disa bukan Disya, aku harap kamu menyukainya." Disa mengangguk, toh sejak awal ia tidak mempermasalahkan nama, tapi ia ingin pengakuan dari jiwanya ia tidak masalah jika namanya menjadi Disa tetapi ia ingin di akui sebagai orang yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Changed (S2) END
FantasyDisya kembali masuk ke dunia novel nya karena suatu hal, setelah melihat betapa bodohnya Disa antagonis memperlakukan anaknya dan suaminya, akhirnya ia memantapkan diri untuk berubah lagi dan akan selamanya menjadi Disa demi kebahagiaan, namun mampu...