Siapapun yang menginginkan kebahagiaan tentu harus melewati banyak rintangan dan begitupun kisah ini.
Esoknya...
"Uncle tidak datang? Key yakin karena sedang berkencan dengan Kak Jina." Disa terkekeh melihat Keysha yang sering menggerutu mengenai adiknya, karena harusnya Hardian hari ini ikut mengantarnya ke bandara.
"Sudahlah Papa ada kan?" Keysha mengangguk.
"Papa jangan merindukan Key karena Key pasti akan sangat dirindukan di sini." Ucap Keysha, Rafail yang gemas lantas mencubit pipi putrinya.
"Selagi Mama kamu bersama Papa, Papa tidak akan merindukan yang lain." Hal itu membuat Keysha mengembungkan Pipinya karena mengerti jika Papa nya memang sangat mencintai Mama nya. "Papa jahat sekali menjatuhkan harapan Key!" Disa terkekeh geli melihat perdebatan kecil itu.
"Mama ikut pulang saja ya, biarkan Papa merasakan yang namanya rindu." Ucap Keysha.
"1 bulan lagi sayang." Keysha membulatkan mata.
"Sungguh?? Bukankah 2 bulan lagi." Disa menggeleng kepala. "Sean sudah menemukan pengganti, tapi tetap saja ada pelatihan khusus sebelum terjun jadi Mama akan menunggu selama 1 bulan." Keysha senang mendengarnya, ia tidak akan menunggu terlalu lama.
"Janji ya!" Disa mengangguk lantas Keysha memeluk Disa dengan erat.
"Papa tidak dipeluk?" Tanya Rafail mengharapkan putrinya juga ikut memeluknya.
"Papa mana akan rindu pada Key, Mama pastinya rindu jadi Kena peluk Mama." Rafail berdecih, bisa-bisanya ia kemakan omongan sendiri lantas Rafail menggendong Key lalu menciumnya.
"Papa bercanda, tentu saja Papa akan merindukan anak Papa, jadi jangan buat masalah saat kami disini, tenang saja Papa akan pulang 2 Minggu sekali karena tetap harus memantau perusahaan disana." Keysha mengangguk.
Kini mereka telah ada di bandara.
"Hati-hati ya bersama bibi, jangan merepotkan nya!" Ucap Disa membuat Keysha geli karena seperti dirinya tengah diomeli karena nakal.
"Key!!" Teriak seseorang membuat Keysha menoleh lantas ia tersenyum senang kala ia mendapati Jina berlari padanya lalu Jina berjongkok menyetarakan tinggi badannya.
"Maafkan Kakak yang terlambat datang hoss...hoss..." Keysha tersenyum lalu memeluk Jina. "Key akan kangen Kakak, jadi jangan melupakan Key ya, jika Key kesini Key akan menyempatkan mencari Kakak." Jina terkekeh dan mengangguk.
"Tentu saja, Kakak mana bisa melupakan gadis manis di Mall ini, ouh ya Kakak tadi membeli sesuatu untuk Key." Keysha lantas mengambilnya dan terkejut mendapati aksesoris yang selama ini di impikannya.
"Wahh ini untuk disimpan di jendela kan ini sangat lucu Key suka, Kak Makasih." Ucap Keysha mencium pipi Jina, lantas seseorang menyodorkan sesuatu pada Keysha lalu Key menoleh.
"Uncle??"
Nampak Hardian memberinya lembar uang membuat Keysha tidak mengerti. "Kau mata duitan, pasti disana kau akan miskin tanpa uncle jadi bawalah uang ini dan kartu nya." Keysha melipat kedua tangan kesal.
"Papa orang kaya jika uncle lupa, bahkan perusahaan Steven dibawah perusahaan Cryilo, mana bisa Key menerima uang recehan dari uncle." Dan sekarang jatuhkan saja Hardian ke lembah hitam, harga dirinya sudah hancur saat Keysha membalas ucapannya.
Jina terkekeh mendengar perdebatan itu. "Uncle mu bercanda Key, nih dia membelikan sebuah pakaian cantik." Keysha pun menerimanya.
"Terlalu gengsi." Gumam Keysha yang di dengar Hardian membuat pria itu membulatkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Changed (S2) END
FantasíaDisya kembali masuk ke dunia novel nya karena suatu hal, setelah melihat betapa bodohnya Disa antagonis memperlakukan anaknya dan suaminya, akhirnya ia memantapkan diri untuk berubah lagi dan akan selamanya menjadi Disa demi kebahagiaan, namun mampu...