Terlambat untuk menyesali apa yang sudah terlewat
( ꈍᴗꈍ)
2 hari kemudian...
Disa masih sama terkurung dalam kamar kondisinya sudah sangat menyedihkan ditambah air mata yang tidak pernah absen untuk turun hanya saja kini tangannya sudah tidak diborgol hanya kaki saja.
Cklek
"Nyonya??"
Disa mendongkak melihat siapa yang datang dan itu adalah Yulia, Disa seketika waspada ia sudah menyiapkan segalanya dan lihatlah kehancuran wanita ini akan menjadi awal dirinya mendapat kepercayaan suaminya lagi.
"Yulia?"
Yulia tersenyum mendekat ke arah Disa, membelai wajah majikannya lalu Yulia pun duduk sambil menatap Disa yang sedikit berantakan. "Yulia aku tidak mengerti kenapa kamu bisa melakukan ini?" Ucap Disa.
"Ouh itu, apakah Nyonya melupakan saya?" Disa menaikkan sebelah alis karena tidak mengerti dengan ucapan pelayannya itu.
"Maksud kamu?"
"Selama 2 tahun Nyonya sudah berjauhan dengan Tuan Rafail disaat itu Nyonya mengandalkan saya menjadikan saya sahabat Nyonya menjadi orang yang paling dibutuhkan mau dengan kesedihan dan kesenangan Nyonya."
"Bahkan Nyonya selalu mengajarkan saya melakukan apapun, membalas dendam membuat sesuatu menyenangkan seperti menyiksa dan kita tertawa bersama setelahnya. Saya rindu itu." Disa menelan ludahnya kasar apa ini alasannya.
"Kamu tidak menyukai suami saya?"
Yulia tertawa. "Nyonya jangan cemburu, saya tidak pernah tertarik padanya karena saya lebih tertarik membunuhnya, Nyonya tenang setelah rasa penderitaan nyonya karena dia maka saya akan membunuhnya maka dari itu Nyonya harus bekerja sama. Nyonya tau tabrakan yang terjadi pada sahabat Nyonya itu karena saya dia mencoba menghasut pikiran nyonya untuk menghalangi saya." Apa jadi semua ini bukan karena Yulia ingin suaminya.
Disa tidak habis pikir dengan ini Yulia bukan menginginkan kehancurannya tapi kehancuran Rafail, bahkan setelah menghancurkan keluarganya.
Yulia Memang tidak tau kalau sekarang dirinya bukan Disa majikan 2 tahun yang lalu, pantas saja Disa bingung dengan Yulia dalam perubahannya. "Nyonya kita akan menjadi Nyonya Cryilo, kita berdua akan menguasai kekayaannya hanya kita tanpa anak-anak yang Nyonya benci dan suami yang nyonya benci." Disa terkejut untuk kesekian kalinya, apakah dulu Disa berniat membunuh keluarganya.
Disa akhirnya bernafas lega setelah tau maksud dari Yulia yang selalu memajang foto suaminya, rupanya ia akan membunuh Rafail dan sebagai pelampiasan karena Rafail kembali ia jadi berubah.
"Tapi suamiku memborgol ku Yulia bisakah kamu membantuku bebas dari sini? Borgol ini menyakitiku." Yulia mengangguk.
"Saya akan membawa sesuatu." Yulia pun membawa sebuah jepitan rambut lalu segera memutar di bagian kunci itu dan.
Trakk
Terbuka.
Disa terkejut dalam keahlian yang dimiliki Yulia, jadi ini kemampuan Disa antagonis pantas apa yang dilakukannya selalu berhasil.
"Terimakasih Yulia." Yulia mengangguk.
"Saya akan kembali bekerja Nyonya, saya pamit." Disa mengangguk, ia pun segera bersiap setelah semuanya terekam Disa segera mencari sebuah kertas lalu mencatat apa yang akan ia sampaikan pada suaminya.
Setelah selesai Disa pun turun ke bawah mendapati anaknya yang berdiri di depan pintu kamarnya lalu memeluknya dengan erat. "Mama kemana saja, Papa bilang Mama sakit." Ucap Keysha.
Disa menangis melihat anaknya yang sepertinya sangat merindukannya. "Mau ikut dengan Mama sayang?" Mereka bertiga mengangguk.
"Kita akan pergi dari sini tapi ingat jangan banyak bertanya mengerti?" Mereka pun mengangguk kembali lantas Disa pun membawa kopernya dan koper anaknya.
"Nyonya mau kemana?" Tanya kepala pelayan.
"Kami bertiga akan berlibur Bi, tenang saja saya sudah izin lagian tuan kalian juga pasti mengerti kami butuh liburan." Kepala pelayan tanpa curiga mengangguk.
"Jaga rumah selagi saya pergi." Kepala pelayan mengangguk.
Disa kini sudah mempersiapkan keberangkatannya ia sekarang ada di bandara dan tujuannya akan pergi ke Singapura. "Bagaimana cara agar Papa kalian tidak tau kita sedang pergi?" Gumam Disa.
Araz yang mendengarnya menarik pakaian Mama nya. Lalu berbisik membuat Disa terkekeh dan mengangguk.
Rafail yang sudah selesai dengan pekerjannya ia akan pulang ke rumahnya melihat kondisi istrinya ia akan membebaskan Disa sepenuhnya karena setelah berpikir lama ia sudah keterlaluan menghukum istrinya.
Ia terlalu keras padahal kesalahan istrinya tidak lah begitu fatal, ia akan meminta maaf setelah ini dan ia akan mencoba percaya dengan perkataan istrinya.
Sesampainya di mansion keadaan begitu hening bahkan ia tidak merasakan keberadaan anaknya padahal jam pulang mereka sudah dari 2 jam yang lalu dan biasanya yang menyapanya lebih awal adalah putri bungsunya.
"Dimana anak-anak?" Tanya Rafail pada kepala pelayan.
"Loh bukannya tuan tau mereka tengah berlibur?"
"Dengan siapa saja?"
"Berempat." Ucap kepala pelayan sambil menunduk, ia harap majikannya sedang tidak menipunya.
Brakk
"Sialan apa kau sudah tidak mau bekerja lagi HAH!!" Teriak Rafail membuat seluruh penjuru mansion gemetar dibuatnya.
"S-aya..."
"Tidak becus!!" Rafail pun menyingkirkan kepala pelayan dengan sedikit kasar karena luapan amarahnya, ia lantas naik ke kamar anaknya dan disana kosong, lalu ke kamarnya mendapati kamar itu juga kosong dengan borgol terbuka.
Lantas Rafail membuka lemari dan mendapati pakaian istrinya berkurang membuatnya mengepalkan tangan ia lantas ingin membanting semua barang namun matanya melihat secarik kertas.
Disa
Kesekian kali aku pergi darimu karena kesalahan yang sama Hubby, aku tidak tahan saat kamu tidak pernah percaya dengan ucapan ku. Tapi ada satu hal yang ingin aku katakan bahwa aku akan pergi entah sampai kapan.
Maaf aku meninggalkanmu dan membawa anak-anak mereka terlalu sendiri untuk waktu lama selama kamu menghukum aku.
Aku Disa yang kamu inginkan yaitu Disya, bukan Disa yang menginginkan William, dia telah bahagia dan bahagia itu telah di renggut seseorang dengan tidak terkontrol.
Satu pesanku tolong tetap hidup seperti biasa walau tidak ada aku dan anak-anak maafkan aku Hubby untuk sesaat tolong....jangan temui aku dulu Thanks you so much 😘
Dan ada satu yang ingin aku berikan disana ada ponselku dalam rekaman aku sudah merekam kebusukan Yulia juga kebenaran mengenai kematian Yolanda yang sempat ingin aku berikan tapi kamu justru menghukum aku sampai aku tidak sempat.
Semoga kamu bisa membedakan salah dan benar sehingga aku tidak merasa menjadi istri penuh beban Cha..sudah aku harap jika suatu saat aku pulang kamu tidak semenyedihkan saat aku pergi lama.
To Hubby
Rafail meremas kertas itu lantas ia memutar rekamannya awalnya ia membuka rekaman mengenai kematian Yolanda ia terkejut jika Yulia dalangnya lalu ia pun membuka rekaman terkahir itu percakapan Disa dengan Yulia seketika amarah Rafail meluap saat tau jika Yulia hendak membunuhnya dan anaknya.
Sial, jika sampai ia membiarkannya maka ia akan sangat bersalah tidak mendengar apa yang istrinya katakan ia menyesal ia akan membuat perhitungan pada Yulia, wanita itu harus menerima apa yang seharusnya dirinya terima, lihatlah permainannya akan berujung sengsara.
TBC.
Question:
Rafail mau ngapain Yulia ya?
Siapa yang bacanya sambil tiduran ditemenin hujan?🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Changed (S2) END
FantasyDisya kembali masuk ke dunia novel nya karena suatu hal, setelah melihat betapa bodohnya Disa antagonis memperlakukan anaknya dan suaminya, akhirnya ia memantapkan diri untuk berubah lagi dan akan selamanya menjadi Disa demi kebahagiaan, namun mampu...