Seorang Istri tidak pernah kalah

938 100 0
                                    

Bisakah tidak mengulang hal yang sama, nyatanya manusia selalu lupa akan janjinya.

( ꈍᴗꈍ)

Brakk

Seketika suasana hening, bertepatan saat Somi menggoda Rafail yang duduk di sofa hal itu membuat Disa mengepalkan tangan hingga berbunyi.

"Mengulang hal yang sama eh?" Tanya Disa dengan senyum mengerikan, Rafail sendiri yang diposisi itu lantas mendorong Somi tanpa takut melukainya, Rafail menggeleng.

"Semua itu salah paham..."

"Hmm?"

"Aku bisa jelaskan, Wifey itu tidak..."

"Tidak seperti yang kau lihat, aku bersumpah bahwa itu semua diluar kendali aku tidak menyentuhnya, apakah itu yang mau kau ucapkan Hubbyku paling benar, lalu aku melihat kalian itu sebagai apa? Kau Somi apakah suamiku terlalu tampan?" Tanpa malu Somi mengangguk.

"Ouh jadi kau istrinya? Pantas saja aku mudah menggodanya karena istrinya sangat rendahan, aku pikir dia glamor dengan segala kekuasaan milik suaminya." Ucap Somi melipat kedua tangannya.

Rafail menatap Somi penuh peringatan, ia tidak suka istrinya di jelek kan. "Tuan, anda sangat benar lebih memilih saya yang cantik sexy dan menggoda." Ucap Somi dengan percaya diri.

"Siapa yang memilih mu b*tch bahkan sekertaris saya pun lebih baik meninggalkanmu yang tidak berharga sama sekali!" Hal itu membuat Somi sangat kesal.

Disa menyeringai. "Ouh jadi kamu merasa hal itu yang paling bisa kamu banggakan, menjadi seorang pelakor?" Disa melipat kedua tangannya menatap Somi dari atas sampai bawah.

Disa berdecih. "Baiklah jika kamu merasa paling hebat mampukah kamu melakukan hal yang sama seperti apa yang aku lakukan?" Somi menatap Disa bingung maksud yang Disa bicarakan sama sekali tidak ia mengerti.

Disa lantas menarik kerah baju Rafail menatapnya penuh dengan intimidasi, Rafail menelan ludah dengan kasar Disa lantas mencium bibir itu dengan durasi yang lumayan sebentar karena tidak mau membuat Rafail seakan terbang di awan, Disa lantas membelai wajah itu hingga ke leher Rafail menatap setiap jengkal tubuh suaminya hingga Rafail merasa panas dingin.

Somi yang melihat hal intim itu mengepalkan tangan, matanya memanas. "Kau CEO kan? Penggoda? Baiklah akan aku tegaskan AKU DISA MICHALINA CRYILO ISTRI SAH RAFAIL XAVIER CRYILO DIA MILIKKU DAN AKU MILIKNYA, SEDANGKAN KAU....DURI BERBAHAYA." Somi menelan ludah kasar tidak bisa berkutik ia pikir istri seorang Cryilo tidak semenakutkan ini.

Disa berjalan dengan angkuh. "Sekarang pilih, pergi atau aku akan membuatmu lebih jera dari ini." Disa memperlihatkan Video Somi yang tadi menggoda Rafail, ia mendapat video itu dari putranya makannya dia datang, entah bagaimana caranya tapi Araz mengatakan memasang cctv kecil lewat bantuan Sean dan ia memberi filenya pada Disa sehingga Disa tidak salah paham. Dan kini ia ingin memberi pelajaran untuk suaminya yang keras kepala.

"Pergi dengan sukarela atau foto ini aman, atau terpaksa aku sebar dan nanti kau akan lihat namamu di berita sepanjang jalanan, Somi CEO yang diangkat oleh perusahaan Cryilo di kota C sedang menggoda suami orang lain dari Disa Michalina Cyrilo yaitu pemilik saham terbesar Cryilo!" Seketika Somi pucat wajahnya tidak bisa dikendalikan tangannya gemetar lalu segera ia mundur.

"Maaf saya akan segera pergi, tolong jangan sebarkan berita itu atau saya akan menderita." Disa tertawa seram.

"Pilihan yang bagus, sekarang PERGI!!" Dengan kelabakan Somi pergi membawa tasnya ia tidak perduli dengan jabatannya, asal namanya tidak tercoreng ia masih selamat.

Kini tatapan Disa beralih pada Rafail yang nampak tercekat. "Kau harus tanggung jawab berani menggodaku Disa Michalina Cyrilo." Bisik Rafail membuat Disa menyeringai.

Disa pun membalas bisikan itu. "In your dream." Bisik Disa lantas mendorong dada Rafail menjauh.

"Itu hukuman mu, kau sungguh yakin aku telah memaafkan mu, sayangnya kau masih merasa paling benar dan aku akan mematahkan rasa percaya dirimu.." Rafail mengacak rambut kesal tidak bisa menyentuh istrinya yang sedang marah.

Disa pun berbalik sebelum menutup pintu. "....Sean lebih menggoda kupikir."

Blamm

Hal itu sontak membuat Rafail memanas, ia langsung saja mengejar Disa keluar namun saat itu terlihat Sean mengantar Disa, semakin membuat aura Rafail menghitam.

"Beraninya kau!" Ucap Rafail, ia segera berlari menarik Sean dan menghajarnya membuat semua panik ditempat, Disa yang belum masuk ke mobil berbalik melihat kericuhan yang dibuat suaminya.

"Astaga!!" Disa menarik Rafail yang masih membabi-buta menghajar sekertaris nya sendiri, Sean? Dia sama sekali tidak mengerti bahkan membalas pukulannya saja itu sangat berakibat fatal jadi ia hanya pasrah menerima pukulan maut sang atasan.

"Apa yang kau lakukan!!" Teriak Disa membuat Rafail menyudahi dan memberi jarak, nafasnya memburu matanya terlihat begitu meluapkan emosi.

Rafail menoleh pada Disa. "Kau berniat berselingkuh dengannya hah! Apakah selama ini kau menyukainya? Keparat aku akan memecatnya." Sean gemetar bisa hancur pekerjaannya jika sampai dipecat.

Disa menghela nafas lantas menarik Rafail pergi. "Aku akan membawanya, kau obati lukamu Sean." Dengan patuh Sean setuju, sedangkan Rafail pasrah ditarik oleh sang istri.

Ia merasa senang Disa tidak memperhatikan luka Sean dan malah membawanya.

"Mau kemana Wifey?" Tanya Rafail dengan senyum manisnya.

"Ke kantor pengadilan." Jawab Disa.

Seketika Rafail menaikkan alis bingung. "Untuk apa?" Tanya Rafail.

"Tentu saja mengurus surat cerai." Angin tiba-tiba berhembus kencang suasana menggelap, Disa menoleh mendapati wajah Rafail sudah tidak bersahabat, Disa menelan ludah kasar astaga ia terlalu berlebihan.

Disa terkekeh. "Aku bercanda Hubby, astaga kau ini tidak bisa di ajak bercanda sedikit ya? Membosankan." Ucap Disa.

"Apa! Membosankan? Beraninya kau mengatakan aku membosankan." Disa menepuk jidatnya, bisakah dirinya melarikan diri tapi ia yakin Rafail lebih baik mengikatnya dengan tali.

"RAFAIL XAVIER CRYILO!!!" Seketika suasana menjadi hening, habis sudah kesabaran Disa, Disa lantas menatap tajam Rafail membuat si empu diam mematung.

"Wifey kau..." Tanya Rafail gelagapan.

"Kenapa kau memukul Sean?" Tanya Disa dengan wajah datar.

"Jangan memanggil..." Disa menyela ucapan Rafail dengan jari yang menutup bibir suaminya.

"Jawab!!"

"Kau hendak pergi dengannya kan dia lebih membuatmu tergoda, kalian akan pergi dan meninggalkanku kan? Itu takkan kubiarkan karena kau milik RAFAIL XAVIER CRYILO!" Disa berdecih.

"Lalu kau milik siapa?"

"Disa Michalina Cyrilo."

"Sungguh terlalu yakin, bahkan Somi menyentuh dirimu dan kau tidak bertanya dulu padaku, bukankah sebagai milikku kau berbicara dulu untuk disentuh lalu sekarang apa! Bahkan Sean mengantarku saja kau sudah seperti kesetanan sedangkan aku yang melihat kau disentuh tidak melakukan hal yang sama, aku pikir jika hanya kau saja yang menginginkan aku dimiliki sedangkan kau sendiri ingin bebas. Ck itu namanya egois tuan Cryilo." Tekan Disa melipat kedua tangannya merasa kesal dengan sikap egois milik Rafail.

"Aku bingung denganmu, yang aku tau kau memiliki sifat baik, penyabar dan sangat bisa menghormati keputusan orang lain sehingga aku mengagumimu, tapi kenapa setelah aku datang kamu berubah Hubby, padahal aku sangat mengharapkan kamu lebih baik lagi setelah bahagia." Setelah mendapati kejujuran sang istri rasanya Rafail disini memang bersalah.

TBC.

My Wife Changed (S2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang