chapter 14

222 31 0
                                        

Huna menghela nafas melihat langit yang terik. Ini sudah menjadi 15  menit setelah mereka berpisah dengan sensei tadi tapi ia tak kunjung muncul.

Haruka sensei akhirnya muncul dari kejauhan setelah huna selesai mengeluh dalam hati. Ia tampak berjalan sangat santai bahkan setelah para muridnya gosong karena panas. "Maaf, saya agak terlambat bukan?"

Semua orang."....." Sensei macam apa ini? Ia masih punya hati untuk  bertanya?

Setelah berdiri tepat di depan barisan murid barunya, sensei Haruka melanjutkan pidatonya."  Hari ini tema kita adalah berburu, makhluk yang akan kita buru adalah  makhluk perusak kebun dimusim panas. Apa ada yang punya petunjuk tentang makhluk yang saya maksudkan?"

"Mungkinkah itu tikus?" Seru Huna tiba-tiba.

"Kita berburu tikus?" Tanya keyna tak begitu senang. Kenapa mereka harus berurusan dengan makhluk seperti itu, apa ini ujian? Ini jelas penyiksaan. Sebaiknya menyuruhnya menangkap ular bahkan lebih baik.

"Apa kau takut tikus?" Tanya Miyako tiba-tiba.

Keyna segera memasang wajah tak terima." Cih, tunjukkan dimana sarangnya, akan kubantai semuanya sekali tebasan."

"Oo? Berani sekali ya ternyata." Huna menggoda lagi.

"Kepala mu juga bisa menggelinding jika kau ingin mencobanya?" Balas keyna lagi mengejek.

Zoru berbisik pada Roku." Apa kita benar-benar berburu tikus? Apa itu tikus tanah?"

Roku sekali hanya bisa mengangkat bahunya."bagaimana aku tahu? Sensei bahkan belum memberikan jawaban."

"Baiklah, kita tidak berburu tikus. Yang kita kejar adalah floppy pengerat musim panas yang selalu membuat kerusakan pada kebun dimusim panas. Makhluk ini sangat lincah dan punya telinga yang tajam. Makanya seringkali kita menemukan kebun kita rusak tapi tidak menemukan pelakunya, karena ini adalah ulah mereka. Selain punya kaki yang cepat, tangan mereka juga sekuat tikus tanah dalam menggali tanah. Oleh karena itu, aku ingin Kalian menangkap mereka semua dan memasukkannya dalam kurungan-kurungan yang sudah tersedia. " Tunjuk sensei Haruka pada beberapa kerangka  besi yang berjejer rapi tak jauh dari mereka.

" Ingat kalian harus sangat pelan, jangan sampai membuat suara, susun strategi kelompok yang matang untuk menangkap makhluk ini, kaki mereka bahkan lebih cepat dari kelinci. Baiklah, sekian dari penjelasan saya. Aku akan mengecek hasil ujian kalian nanti sore. Ingat! Jika tidak berhasil, kalian akan gagal ujian kali ini." Ujar pria itu kemudian berbalik pergi tanpa peduli.

Huna hanya bisa melepaskan Myori. "Sampai jumpa nanti, fighting Myori." Ujarnya dengan enggan.

Myori hanya bisa menunjukkan gerakan fighting untuk Huna kembali, Huna berbalik pergi mengejar Amary sedangkan ia hanya bisa mencari Ryu dan Yomaru.

"Setiap kelompok telah memilih kebun mereka sendiri, hanya bersisa kebun bagian barat." Ujar Yomaru.

Ryu hanya bisa mengangguk setuju.

Myori menuju keduanya dan berusaha agar tidak canggung." Hai, wuah.. aku bertanya - tanya bagaimana bentuk flop, py? Flopy? Atau benda makhluk apalah itu."

" Aku juga penasaran, sebaiknya kita segera pergi kekebun sebelum waktu kita semakin habis." Balas Yomaru.

Untuk Ryu sendiri, ia hanya diam dan berjalan pergi meninggalkan keduanya.

Sesampainya dikebun Myori menatap kebun wortel yang berantakan dengan heran." Makhluk jelek apa yang melakukan ini, apa perbuatan babi?"

Tidak ada yang mengerti apa maksud ekspresinya tapi Ryu hanya mengerutkan keningnya.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang