Myori tampak sangat menderita. "baiklah. Tolong beri aku kematian yang cepat dan jangan menyakitkan. Seperti digigit semut saja boleh, jangan seperti di tabrak mobil. Aku tidak akan sanggup menanggungnya. Ujar myori dengan matanya yang hampir terpejam."
Iblis itu mengeryit. Sebagian kata - kata Myori sangat aneh. Melihat Myori yang hampir mati membuat dirinya sedikit ragu, bagaimana jika gadis tersebut mati tiba- tiba sebelum ia selesai menyerap jiwanya? bukankah rasanya tidak akan sempurna.
"Aku tidak punya air yang kau maksudkan. Tidak ada alasan untuk memenuhi permintaan terakhir mu itu." Ujar iblis itu mencoba sabar menahan kekesalannya.
Myori segera menggeleng dengan sekuat tenaga. " aku punya. Di pinggang ku ada sebotol air, tolong berikan itu pada ku." Mintanya dengan terbata- bata seolah nafasnya akan habis saat itu juga.
Iblis itu sedikit mengeryit, karena telah mengikat Myori seperti pangsit, di mana ia bisa menemukan benda tersebut pada gadis itu? Dengan cepat ia melepas bayangan hitamnya beberapa detik untuk mengambil botol dan kembali mengikat gadis itu dengan sempurna. Iblis tuan Mozie itu menunjukkan botol yang dimaksudkan Myori kedepan gadis itu. Myori mengangguk dengan lemah sebelum secara tiba- tiba mengubah warna matanya menjadi merah dengan iris emas" MELEDAK!!"
Iblis itu bahkan belum sempat merespon, botol air diantara dirinya dan Myori segera hancur berkeping- keping menciptakan cipratan air yang mengenai wajah keduanya, Myori merasa air itu membantu memperkuat kesadarannya, tapi untuk tuan Mozie si iblis itu segera setelah air itu mengenainya, ia segera mengambil beberapa langkah mundur dengan wajah ngeri."BAGAIMANA AIR ITU MASIH ADA?"
Hanya butuh beberapa detik setelah air hutan sirus terakhir mengenai iblis yang mendiami tubuh pangeran Mozie, iblis tidak berwujud tersebut segera melayang keluar dengan raungan kesakitan dan kemarahan yang ganas, ia bahkan mencoba untuk menggapai Myori tapi segera lenyap sebelum berhasil menyentuh gadis itu.
Setelah beberapa waktu dalam keheningan, Myori segera jatuh ke lantai dan benar- benar memejamkan matanya dengan tenang. Kali ini benar -benar selesai.
*****
Sensei giwa mengguncang bahu Myori pelan. Mata gadis yang terpejam itu perlahan bergerak terbuka lagi, matanya bisa melihat Amary yang menatapnya dengan wajah lega, penglihatannya sudah tidak kabur lagi. Sensei giwa dan Amary membantu Myori bangun, gadis bermata coklat itu mengeryit mendapati rasa sakit di seluruh tubuhnya bahkan wajahnya penuh luka dan lebam." Apa semuanya baik -baik saja?" Tanya Myori serak. Ia mengeryit, sudah berapa lama dia tidur?Amary menggeleng pelan dengan wajah sedih. "Hampir semua orang yang bersembunyi di hutan Sirus telah mati."
"Semuanya?" Myori bertanya dengan ngeri.
Sensei giwa tampak diam begitupula Amary yang matanya diliputi duka.
Tiba- tiba Myori mengingat ryu. " apa ryu sudah kembali?"
Amary menggeleng. " tidak tahu. Aku hanya menemukan mu tergeletak sendiri disini."
Melihat keluar yang kosong tanpa ada tanda- tanda kehidupan membuat Myori ketakutan sendiri.
Sebuah ingatan tiba- tiba terlintas di pikiran Myori " ingat untuk menemukan ku. ada satu hal lagi yang harus kau lakukan."
Myori tampak berfikir keras sesaat sebelum melihat ke sana kemari mencari sesuatu, sampai matanya tertuju pada sebuah buku hitam yang tergeletak di lantai. Dengan susah payah ia menyeret dirinya mengambil kitab kegelapan, dengan tergesa -gesa ia membuka kertas demi kertas kuning kosong di tangannya. Myori menenangkan pikirannya yang kacau dan menghela nafas teratur. Membuka matanya kembali yang telah menjadi merah darah. Tulisan tulisan hitam itu perlahan muncul sebaris demi sebaris.
Amary dan sensei giwa menatap dari samping dengan wajah tidak percaya. Myori benar- benar memegang erat kitab iblis itu tanpa merasakan apapun. Dengan frustasi Myori mulai bergumam dengan marah. "Dimana kau berada?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MYORI STORY (END)🍀
FantastikMyori tersesat dihutan karena mengejar pencuri yang mengambil hpnya, secara tidak sengaja ia menemukan sebuah pohon tua yang sangat tinggi di tengah hutan, saat ia mendekat, terlihat cahaya ungu kebiruan muncul mengelilingi pohon itu. Myori meleta...