chapter 53 (END)

391 39 20
                                    

Amay tiba - tiba menyipit kesal. Apakah Myori mencoba untuk mengacanginya?

Myori menutup pintu kamarnya dan duduk dibelakang pintu. " aku benar- benar kembali." Gumam gadis itu setelah terdiam beberapa waktu.

Myori tiba- tiba menampar pipinya sendiri. " ini bukan mimpi?" Ujarnya pelan.

Myori mencoba menatap jam weker di mejanya dengan mata serius, benda itu sama sekali tidak bergerak. Wajah Myori perlahan menjadi sedih . " apakah yang ku lalui di dunia sihir selama ini hanya bisa menjadi mimpi?"

Myori menjatuhkan dirinya diatas kasur dan menutup matanya. " aku tidak menyesali keputusan ku."ujar gadis itu pelan sebelum terlelap dalam mimpi panjang.

Keesokan paginya Myori buru- buru pergi kerumah neneknya.

Ia membantu wanita tua itu berkebun. Sejak kematian kakeknya, wanita itu itu tidak mau pindah tinggal bersama keluarganya, ia mengatakan ia mencintai rumah itu seperti ia mencintai suaminya, ia tidak akan meninggalkan tempat itu agar kenangan mereka akan selalu hidup dalam rumah itu bersama ingatannya. Memikirkannya, nenek dan kakeknya ini adalah cinta sejati yang bersatu dari dua dunia. Ia membantu wanita tua itu mengisi tanah dalam pot. " Nek? Boleh aku bertanya tentang kakek?" Tanya Myori dengan hati- hati.

Wanita tua masih dengan sangat santai menanam bunga." Kakek? Kenapa tiba- tiba bertanya?" Tanyanya agak heran.

"Hanya ingin." Myori menjawab diluar kepala, ia kemudian melihat neneknya lebih serius." Aku pernah bermimpi bahwa kakek punya kemampuan unik bisa mengetahuinya isi pikiran seseorang hanya dengan memejamkan matanya, bukannya mimpi ku ini aneh?" Tanya Myori lagi dengan nada agak tidak percaya.

Neneknya Myori mengangkat matanya melihat Myori dengan wajah terkejut." Bagaimana kau tahu? "

"Kakek benar-benar punya kemampuan unik seperti itu?" Tanya Myori tercengang.

Neneknya tersenyum kemudian mengangguk." Dia bilang ini adalah kemampuan unik yang telah ia miliki sejak kecil?"

"Jadi, apa kakek benar- benar berasal dari dunia sihir?" Tanya Myori spontan dengan wajah terkejut.

Nenek cantiknya mengerutkan keningnya bingung dengan pertanyaan Myori." Apa kau bermimpi dia datang dari dunia lain?" Tanya wanita tua itu sedikit terkejut sebelum tertawa kemudian. "Mimpi mu mengandung setengah kenyataan dan setengah cerita pengantar tidur."

Myori kemudian mengerutkan keningnya dalam, neneknya ini sedang berbohong padanya atau kakeknya sama sekali tidak menjelaskan asal usulnya? Myori menghela nafas kemudian meletakkan pot yang telah selesai ditanami bunga oleh neneknya kesamping." Bagaimana kesan nenek terhadap kakek?" Tanya gadis itu acak akhirnya.

"Kakek mu?" Tanya neneknya Myori.

Myori mengangguk. Ia juga ingin mengetahui seperti apa kakeknya itu didunia ini.

Wanita ia itu tampak menerawang agak jauh." mengenai kakek mu ini, aku ingat dia agak aneh saat kami pertama kali bertemu, dia tampak seperti orang yang hilang " Gumam wanita tua itu terdengar sedikit heran.

Myori ingat dirinya juga begitu saat pertama kali muncul didunia sihir. Ia memahami perasaan kakeknya tentang ini, sangat mengerikan dan menakutkan.

Wanita tua itu melanjutkan lagi "Aku ingat pertama kali bertemu kakek mu adalah dekat sebuah pohon besar di hutan yang tak jauh dari sekolah mu , saat itu aku sedang mengumpulkan jamur dan secara tidak sengaja menabrak seseorang yang tiba- tiba muncul di depan ku membuat ku hampir mati karena kaget, aku bahkan tidak tahu bagaimana ia muncul tiba- tiba di depan ku. aku sempat berfikir dirinya adalah hantu karena pakaiannya yang agak berbeda tapi akhirnya aku menyadari bahwa ia adalah manusia, kau tahulah bagaimana orang asing berbicara satu sama lain, aku kemudian pergi, tapi esoknya aku menemukannya duduk di kursi taman sambil melamun, anehnya ia masih mengenakan pakaian kemarin, pakaian yang sederhana, padahal saat itu musim dingin. Aku bertanya tanya apa dia tidak kedinginan saat orang orang disekitarnya menggunakan topi dan sarung tangan penghangat? Karena merasa penasaran aku mendekatinya dan menyapanya, dia terlihat seperti orang tersesat, saat aku bertanya kenapa apa dia tidak kedinginan, ia hanya membalas dengan menyegir lucu dan menggeleng cepat sebelum bersin kemudian, aku tahu dia berbohong. aku juga hanya membawa sebuah mantel dibadan ku, jadi kuberikan sarung tangan ku padanya Lalu aku bertanya kenapa dirinya kenapa dia bisa- bisanya duduk ditaman sendirian saat musim begitu dingin? dia nya terlihat bingung sesaat sebelum menjawab dirinya tidak tahu, dia bilang saat ia membuka mata dirinya sudah berada ditempat asing. Kau tahu apa yang kupikirkan pertama kali? ku pikir dia membentur kepalanya di suatu tempat dan hilang ingatan. Orang yang hilang ingatan pasti tidak ingat tinggal dimana, siapa keluarganya, bahkan namanya. Matanya benar- benar terlihat sangat kebingungan, karena hampir siang aku Harus buru- buru pulang, Lalu aku bertanya lagi jadi dia akan duduk di ayunan itu sampai kapan? Dia hanya berbicara dengan nada pasrah mungkin sampai aku dapat menemukan cara bagaimana aku bisa kembali. Mendengar kata- katanya membuat ku merasa iba, bagaimana orang yang hilang ingatan bisa mengingat sesuatu hanya dengan mencoba mengingat? Aku akhirnya mengajaknya ikut dengan ku, beberapa jam lagi dirinya duduk disana, bisa- bisa dirinya mati karena kedinginan. aku mengajaknya tinggal disebuah rumah kosong yang berada disamping rumah ku. Rumah itu adalah rumah paman ku yang di kosongkan karena kebetulan paman ku pindah kota. Setelah beberapa Minggu kami akhirnya menjadi cukup akrab satu sama lain dan sering menghabiskan waktu bersama hingga suatu hari dirinya tiba- tiba menghilang selama sebulan dan membuat ku khawatir selama beberapa hari hingga kemudian ku pikir mungkin dia kembali kerumahnya dan hanya tanpa mengucapkan apapun, jadi aku memutuskan untuk tidak lagi perdulinya padanya tapi dia tiba- tiba kembali setelah sebulan dan mengatakan bahwa dirinya telah menemukan rumahnya hanya saja kesulitan untuk bisa menemui ku karena beberapa kesulitan yang tidak bisa ia jelaskan. Aku juga tidak menuntut banyak penjelasan, jadi aku hanya memaafkannya dan kami masih akrab seperti sebelumnya hanya saja setelah ia kembali ia jadi sering menghilang, kadang sehari kemudian dua tiga hari dan bisa saja seminggu, dirinya bilang ia ada urusan penting dan harus kembali kerumahnya. Aku tidak merasa itu buruk, Aku cukup senang ia akhirnya bisa menemukan rumahnya tapi aku juga merasa sedikit sedih, ku pikir dirinya akan pergi sesegera mungkin, Tapi ternyata aku salah, setelah beberapa waktu, ia akhirnya jarang menghilang dan lebih sering tinggal bersama ku dan setengah tahun kemudian kami memutuskan menikah, sejak saat itu ia tidak pernah menghilang lagi. Hanya saja ada satu kali, sehari setelah mengunjungi mu ia menghilang lagi selama sehari kemudian selalu menemani ku setiap hari hingga dia akhirnya pergi duluan." Ujar wanita itu tersenyum indah, sepertinya kenangan keduanya benar- benar sangat indah dan berharga Di mata wanita tua itu.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang