chapter 26

184 25 0
                                    

Ryu tiba dirumahnya, ia bahkan tidak repot-repot mengetuk pintu, ia langsung berada di dalam rumah gelap yang tidak berpenghuni. Ia menyalakan lampu, dan menatap ruangan tamu yang sedikit berdebu, ia menghela nafas " Sudah berapa lama dia tidak pulang?"  Gumamnya terdengar cuek. Laki-laki itu tidak berdiam diruangan itu lebih lama, ia membuka pintu dan masuk kedalam kamarnya sendiri, ruangan itu juga berdebu.

Ryu mengambil sebuah foto tua di atas meja dan membersihkannya dari debu. Seorang wanita cantik dengan wajah yang anggun duduk dikursi sambil menggendong bayi dengan senyuman bahagia, disampingnya seorang pria juga tersenyum disana. Ryu menatap foto itu selama beberapa detik, itu adalah foto pertama ia bersama ayah dan ibunya, juga merupakan foto terakhir mereka, ibunya telah tiada 15 tahun lalu  Karena sakit parah. ayahnya sepertinya terlalu sedih, ia bahkan mengalihkan rasa sedihnya dengan  pergi menyibukkan diri dengan pekerjaannya dan jarang sekali pulang kerumah, Mereka sama sekali tidak dekat tapi mereka masih berbicara terkadang. Ryu menjatuhkan dirinya diatas kasur dan menutup matanya karena lelah.

                          *****
Myori dan Huna tengah berbaring dengan nyaman diatas kasur merah muda yang empuk. "Akhirnya bisa tidur dengan begitu nyaman lagi setelah sekian lama" seru Huna gembira.

Myori ikut merasakan apa yang dikatakan Huna, ia juga memiliki kasur seempuk ini dirumahnya, hanya saja dalam waktu dekat ini ia belum bisa kembali kerumah karena masih terjebak didunia sihir. Ia menatap langit-langit." Huna?"

Huna menoleh kearah Myori.

" Terimakasih telah menerima ku disini" ujar gadis berambut coklat terang itu lagi.

Huna segera berdecak sebal " Apa yang kau terimakasihkan? Teman memang harus saling menolong satu sama lain, lagi pula kita bukan teman biasa, kita adalah sahabat yang seperti saudara, bagaimana mungkin aku membiarkan mu kesulitan. Kedua orang tua ku juga terlihat  menyukai mu tadi, mungkin saja mereka akan berfikir mengangkat diri mu sebagai adik ku, bagaimana Adik ku?" Goda Huna pada kalimat terakhirnya.

Myori memutar matanya "Cih, bualan mu benar -benar berlebihan." Gadis itu kembali melanjutkan." Aku masih punya seorang ibu, bagaimana mungkin aku mencari ibu baru" raut wajah Myori tiba-tiba menjadi sedih setelah ucapannya sendiri melayang dipikirannya, ia bahkan tidak tahu bagaimana kabar ibunya setelah ia menghilang selama ini.

" Kau merindukan ibu mu?" Huna bertanya dengan hati-hati.

Myori mau tak mau mengangguk, kenyataan  ia memang sangat merindukan wanita itu, ia merindukan bagaimana dia memanggilnya, memarahinya bahkan meneriakinya. Huna menepuk bahu Myori beberapa kali sebelum ikut menghela nafas." Berarti kau akan pergi?" Tanya sedikit sedih.

Myori tersenyum tak berdaya. "Jangan mengatakan tentang itu, bagaimana cara untuk kembali aja aku tidak tahu." Gumamnya sedih.

" Jangan khawatir, kau pasti akan segera menemukannya dan kembali berkumpul bersama keluarga mu. " Balas Huna memberi semangat, Myori hanya bisa mengangguk.  Ia juga berharap begitu, semoga ia benar-benar bisa kembali secepatnya.

Beberapa menit kemudian Keduanya tertidur pulas. Waktu berlalu seperti kilat, cahaya terang segera memasuki kamar Huna saat gorden kamarnya tiba-tiba tersibak lebar. Myori segera terbangun begitupula Huna, gadis berambut pink itu tampak mengeluh sesaat sebelum menutup seluruh wajahnya dengan selimut. Myori melihat sekeliling kamar Huna, tidak ada orang. Siapa yang membuka gorden? Tiba-tiba terdengar suara lonceng yang berbunyi dengan nyaring. Myori menoleh kearah meja tidur, sebelumnya itu tidak ada, lonceng hias itu  terlihat berdering dengan keras sampai Huna menyentuh tombol diatasnya dengan wajah mengerikan." Ibu... Aku masih mengantuk!" teriak gadis itu dengan Sedih.

"Ibu mu tidak ada di sini" balas Myori dengan bingung.

Huna menghela nafas dan menunjuk gorden sertam lonceng perak di meja tidurnya." Dia telah meletakkan sihir pada gorden itu, karena aku tidak bangun, ia meletakkan loceng disini, jika aku tidak bangun lagi mungkin ia akan menyiram air es selanjutnya." Gumam gadis itu kesal.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang