chapter 29

133 22 0
                                    

Setelah membantu Myori tertatih seperempat waktu, Ryu tiba-tiba berhenti." Tidak bisa seperti ini terus!" Gumamnya tiba-tiba.

Myori mengerutkan keningnya tak mengerti. " Maksud mu?"

"Duduk!" Ujar Ryu tiba-tiba memaksa Myori bersandar disisi dinding.

Myori segera menampilkan wajah horor." Kau mau apa?" Tanyanya  waspada.

"Apa kau ingin kaki mu membengkak setelah pergi 10 langkah lagi?"tanya Ryu lagi. Sebenarnya memapah Myori begitu sangat menunda pencarian mereka. Ryu segera menahan kaki Myori sebelum Myori Bangun.

"Apa kau sungguh bisa?" Tanya Myori benar- benar takut sekarang.

Ryu mengangguk dengan sangat yakin." Sebaiknya mencobanya sekarang Atau menyesal nanti?" Ujarnya dengan serius sebelum meletakkan jari telunjuknya di lantai, dan cahaya biru kecil segera menyala disana, Myori secara otomatis menjadi ternganga kagum." Uwahh... Ternyata bisa menyala dimana pun kau menginginkannya?"

Ryu tidak menanggapi Myori dan mulai memutar perlahan tumit kaki gadis berambut coklat terang itu, Myori segera  berkeringat ketika Ryu melakukannya." Kau sebaiknya hati-hati, jika bertambah parah bagaimana?"

Ryu melirik gadis menyebalkan itu."Berisik sekali." Gumamnya terganggu.

Myori bergumam dengan ngeri "Tunggu! Bagaimana jik AAAAAKKH!"  Suara gadis itu bergema keras membuat Ryu mengerutkan keningnya, ia baru aja menarik dengan keras kakinya itu."Coba berdiri!" Perintahnya kemudian.

Myori hampir menangis." Apa yang kau lakukan, apa kau mau mematahkan kaki ku?" Teriak gadis itu tampak begitu tersiksa.

Ryu membalas Myori dengan menghela nafas dan berbalik pergi tanpa perduli. Myori segera berdiri dengan panik." Eh, mau kemana kau??" Serunya panik, ia bahkan buru-buru mengejar sebelum Ryu pergi dengan teleport.

Ryu akhirnya berhenti dan  melihat Myori. "Bagaimana?"

Myori melihat kakinya sendiri dengan takjub." Uwahh.. kaki ku sudah baik-baik saja." Ujarnya tercengang.

Ryu memberi senyum mengejek sebelum melihat api biru di tanah yang seketika padam, dan muncul lagi di telapak tangannya.

Myori sekali lagi tertegun takjub."Begitu menyenangkan kemampuan api biru mu itu, apa bisa membakar juga Atau cuma bisa digunakan sebagai lampu?" Seru gadis itu mengejar dengan antusias.

"Bagaimana kau bisa menyebutnya api jika tidak bisa untuk membakar?" Tanya Ryu kembali Heran dengan pertanyaan Myori.

Gadis itu segera mengangguk dengan kagum disampingnya.

Ryu segera berhenti mendadak membuat Myori menatapnya heran."Ada apa?"

Ryu tampak berfikir sesaat."Sepertinya didepan lorong gelap itu ada sesuatu."  Ujarnya kemudian.

Myori segera memegang lengannya  "Hei, berhentilah bercanda." Gumamnya sedikit takut.

"Lihat kedepan!" Ujar Ryu lagi.

Myori mau tak mau menggeser matanya dengan enggan menatap lorong gelap didepan mereka dengan takut-takut, tiba-tiba dua cahaya merah terang muncul disana dari kejauhan.

"Benda apa itu?" Tanya Myori dengan nada takut sambil menarik Ryu mundur selangkah.

"Bagaimana aku tahu?" Balas Ryu tanpa mengalihkan matanya menatap dua cahaya merah terang itu tampaknya bergerak mendekat.

"Bagaimana jika kita lari dengan teleport ?" Usul Myori tiba-tiba.

"Tunggu setelah aku melihat wujudnya." Balas Ryu kemudian.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang