chapter 36

119 20 0
                                    

Myori mengerutkan keningnya setelah beberapa waktu, ia belum merasakan sakit yan ia tunggu sejak tadi, ia malah beberapa orang yang familiar memasuki telinganya, awalnya seperti bisikan lama- lama berubah seperti seruan panik.

"Myori?" Suaranya semakin jelas.

"Kenapa dia tidak bangun- bangun." Cokkie bertanya. Apa dia punya kelainan saat tidur?" Cokkie bertanya lagi.

"Kurasa dia tidak tidur, tapi pingsan." Ryu bersuara agak khawatir.

Cokkie tampak terkejut"Pingsan? Pingsan mendadak?"

"Aku juga tidak tahu, ku pikir dia ketiduran, tapi melihat dia tidak bangun setelah beberapa saat, aku berniat membangunkannya, tapi ia merespon sama sekali, cara bernafasnya juga berbeda dari orang yang sedang tidur. " Ujar Ryu lagi.

"Nafasnya mulai teratur lagi" suara cokkie terdengar lega kemudian. "Kelopak matanya bergerak." Tambahnya lagi.

Awalnya matanya terasa sangat berat, tapi semakin jelas suara itu Myori akhirnya berhasil membuka matanya dan ternyata benar, Ada cokkie dan ryu dihadapannya, gadis itu segera melihat sekitarnya dan  menghela nafas lega kemudian.

Cokkie menghela nafas lega." Ku pikir tadi kau kenapa, kau tidur seperti mati"

"Ti..tidur?" Myori mengeryit heran. "Aku tidak  merasa habis tidur, tapi aku bertemu seekor kobra besar yang hampir memakan ku. Tapi kalian tiba- tiba muncul ." Myori merinding lagi mengingat kejadian beberapa saat lalu." Kita semua masih hidupkan?" Tanyanya takut- takut.

"Tentu saja kita masih hidup, mimpi mu mungkin terlalu nyata hingga membuat mu ketakutan begitu." Jelas cokkie menenangkan.

Myori kembali berfikir. jika di fikir- fikir, apa yang dikatakan Cokkie jelas tidak benar menurutnya. " aku tidak tidur, aku hanya memejamkan mata sebentar kemudian tiba- tiba terbangun disebuah tempat penuh batu dan tebing curam, aku bahkan bertemu cobra hitam raksasa dengan 2 lidah yang hampir memakan ku." Seru gadis itu serius. Myori kemudian secara tidak sengaja memegang sisi lengannya yang sakit, ia segera ingat sebuah batu menghantamnya tadi. Ia segera menunjukkan sisi lengannya yang sedikit robek." Ini, aku tadi terkena pecahan batu yang dihancurkan cobra Hitam raksasa tadi."

Ryu dan cokkie kemudian mengerutkan kening antara percaya dan tidak percaya.

Myori tiba- tiba mengerutkan keningnya juga." Ini agak aneh, aku pernah mengalami kejadian ini sebelumnya sekitar beberapa bulan lalu. Kejadian yang sama dimana aku bermimpi pergi kedunia ini. Dan kejadian itu benar- benar terjadi esok harinya. Hari dimana aku bertemu Ryu ditempat penyihir kegelapan."

Kerutan didahi Ryu bertambah "Jadi, hari itu ketika kita bertemu, kau benar- benar sudah mengalami kejadiannya?"

Myori mengangguk dengan sungguh sungguh. " Sama seperti kejadian hari ini."

"Yang ku alami ini memang akan terjadi dimasa yang akan datang sih, tapi bukan hanya sekedar penglihatan. Seperti sebelumnya,aku ada ditempat kejadian dan kejadian aku benar- benar mengalaminya secara langsung, bahkan mendapatkan luka didua kejadian itu seperti ini." Tunjukknya pada lengannya lagi. "Bagaimana mungkin ini hanya sekedar penglihatan."  Myori menjelaskan.

Tidak hanya cokkie yang di buat tidak tahu harus menjawab apa, bahkan Ryu juga agak heran dengan hal yang dialami Myori ini. Baru kali ini ia tahu ada dimana seseorang mendapatkan penglihatan, tapi bahkan pergi ketempat kejadian untuk merasakannya secara langsung. Mereka bertiga terdiam lagi dengan pikiran masing-masing. Tiba- tiba Myori memukul pundak Ryu dengan keras membuat laki- laki itu sedikit kaget ,  dengan wajahnya yang tercerahkan gadis itu bergumam. "Sepertinya tempat yang ku lihat adalah rumah ular lumut cahaya."

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang