"ah? Bunglon?" Myori tampak bingung.
Huna mengangguk dengan antusias. Ia mundur beberapa langkah dari Myori. Tiba- tiba ia berubah menyerupai Myori, hingga Myori menatap Huna tanpa bisa berkedip. Gadis itu saat ini sangat mirip dengannya dari berbagai sisi kecuali rambutnya yang tetap pink dan mata hijaunya juga tidak berubah menjadi coklat seperti miliknya. Sisanya ia benar - benar telah menjadi bunglon.
Myori hampir bertepuk tangan, tapi Huna mengembalikan wujudnya segera. " belum terlalu sempurna. Aku bahkan belum bisa melakukannya lebih dari 10 menit. Masih butuh pembelajaran lebih." Ujarnya santai.
"apa pembawaan istimewa mu? " tanya gadis itu lagi dengan antusias . Huna tampak sangat menyukai Myori.
Myori tampak berfikir keras, ia tidak bisa menemukan kata apapun yang bisa ia keluarkan.
Huna tiba- tiba merangkul Myori. " jika belum menemukannya tidak apa - apa. Ada banyak orang seperti itu disini. Seiring bertambahnya waktu kau akan menemukannya. Sekolah akan membantu mu mengembangkan sihir istimewa mu jika kau sudah memilikinya, sekolah juga akan membantu mu menemukan sihir istimewa mu jika kau belum menemukannya." Ujar Huna menghibur.
Alis Myori yang sebelumnya terjalin kusut, segera terlepas. "ngomong - ngomong kita akan kemana?" tanya Myori bingung karena Huna menggandengnya pergi.
"bukannya kau mau kantor sensei Giwa? kebetulan sekali aku juga akan kesana. " balas Huna senang.
Huna mengetuk pintu dua kali, pintu segera terbuka pelan. Myori dengan hati-hati mengekor gadis itu, ia bisa melihat seorang wanita cantik duduk didepan sebuah meja dengan tumpukan kertas dan buku tua yang telah menguning.
Wanita itu melepas kaca matanya, ia melihat Myori sebelum melirik Huna dengan mata bingung kemudian melihat gadis berambut coklat terang itu lagi." Anda.. anak baru?" Tanyanya agak ragu.
Myori bingung harus bagaimana menjawab pertanyaan guru di depannya ini . Jadi ia hanya bisa mengangguk dan memberikan iya yang meyakinkan.
Wanita itu mengerut kening sesaat sebelum alisnya tiba-tiba menjadi lurus lagi, ia melihat Huna. "Baiklah, letakkan laporan mu disini. Kembalilah ke kelas !" Perintah wanita itu.
Gadis berambut pink itu segera meletakkan dokumennya di meja dan melirik Myori sesaat sebelum berpamitan. "Ah, kalau begitu aku akan kembali ke kelas dulu." Wanita itu mengangguk setuju, Huna melambai pada Myori." Sampai jumpa."
Myori membalas pelan dan mereka berpisah. Sekarang keadaan menjadi hening, hanya ada dia dan wanita cantik yang tampak dingin didepannya.
"anda murid pindahan yang dikatakan tuan Yama beberapa waktu lalu?" Tanya wanita berkacamata itu.
Myori agak tercengang dengan pertanyaan itu, apa seseorang benar-benar menunggu kedatangannya? Atau ada orang lain yang sebenarnya dimaksudkan oleh wanita itu, tapi salah mengenali orang? Apa ini bukan sesuatu yang sangat kebetulan?
Wanita berkaca mata itu menjentikkan jarinya mengusik lamunan Myori." Dengan apa kau datang kesini?" Tanyanya penuh nada introgasi.
Myori tiba-tiba tergagap, memangnya ia harus naik apa?
"Tempat ini berada ditengah laut, kau memilih jalur air atau langit?" Tanya wanita itu lagi, kali ini ia melipat tangannya dengan wajah sedang menilai kebohongannya.
Myori agak tertegun kaget, bagaimana ia tahu menggunakan air atau langit? Ia hanya berkedip dan sudah berada di sekolah ini. "Emm, aku_
"Sudahlah, aku hanya menguji mu. Sekolah ini berada di perbukitan yang jauh dari kota. Ikut aku, kepala sekolah ingin melihat mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MYORI STORY (END)🍀
FantasiMyori tersesat dihutan karena mengejar pencuri yang mengambil hpnya, secara tidak sengaja ia menemukan sebuah pohon tua yang sangat tinggi di tengah hutan, saat ia mendekat, terlihat cahaya ungu kebiruan muncul mengelilingi pohon itu. Myori meleta...