chapter 12

182 29 0
                                    

Ryu mengeryit sesaat, Myori menipunya soal tidur berjalan yang ia katakan waktu itu. Jika dipikir-pikir, yang dikatakan pria ini adalah sepotong kebenaran yang tidak ia tahu sama sekali. " Kenapa kau mengawasinya?" Tanya Ryu merubah topik.

Pria itu itu menggosok dagunya merasa lucu "Siapa bilang aku mengawasinya? Aku sengaja memancing kalian berdua. " Pria itu tiba-tiba teringat sesuatu."ah, mengenai hutan sunyi itu, aku tidak sungguh-sungguh menargetkannya seperti yang kau pikirkan, hanya saja aku merasa bosan dan tiba-tiba menemukan  seseorang berdiri seperti orang bodoh di luar saat tengah malam dan tiba-tiba ingin menakut nakutinya. Ia tidak tampak takut sama sekali, bahkan dengan cepat pergi ke arah hutan seolah-olah mencari seseorang, karena penasaran, aku mengikutinya ke hutan dan melihatnya berjalan dengan mata tertutup dengan sangat baik, merasa itu menarik aku iseng membuka portal hitam ke hutan sunyi dan gadis dengan bodoh benar-benar berlari kesana mengantarkan nyawanya dan kau, aku melihat kau tiba-tiba menyusul. Aku kira akan mendapatkan kabar dua penyihir muda ditemukan tewas mengenaskan di hutan sunyi secara misterius beberapa hari kemudian. Siapa yang menyangka masih akan melihat kalian lagi di luar gerbang sekolah kemarin mengacaukan rencana ku. Hari ini tidak satupun dari kalian berdua yang akan keluar dari sini hidup-hidup." Akhirnya dengan seringaian jahat.

Melihat Ryu tidak memberikan respon, pria itu segera melanjutkan. "Dan kau, wajah tenang mu ini sangat menyebalkan. Apa kau tidak tahu bagaimana mengekspresikan wajah panik saat kematian sudah didepan mata mu?" Ujar pria itu tampak kesal.

Ryu tidak tampak terganggu dengan kalimat mengerikan dari pria itu. "Kenapa kau begitu yakin?" Tanyanya tenang. "Aku dapat dengan mudah melarikan diri "

"Kau yakin tidak memperdulikan nyawa gadis bodoh itu ?" Tanya pria itu lagi dengan wajah jahat."sekali kau pergi, saat kau kembali hanya jasadnya yang akan kau temukan. Jika kau tidak percaya, bagaimana dengan mencobanya?"

Ryu mengungkapkan sedikit nada ejekkan. "Trik rendah " ujarnya dingin." Rupanya hanya datang untuk membuat keributan." Ujarnya acuh.

Wajah orang itu segera menjadi buruk, ia balas memberikan senyuman dingin dengan aura berbahaya." Kalau begitu kau hanya perlu menyalahkan mulut mu yang sangat fasih dan wajah mu yang ingin dihajar itu " Ujar pria itu dengan pandangan ganas sebelum menghilang seketika.

Ekspresi dingin Ryu segera berubah menjadi waspada terhadap sekitarnya. Beberapa waktu berlalu dalam keheningan yang mendebarkan, Ryu memegang bola biru ditangannya lebih erat, satu satunya cahaya yang ia dapat gunakan untuk menjaga matanya lebih tajam. sebuah bayangan kecil melewati ujung matanya, Ryu spontan melirik kesamping dan bergeser  sesaat sebelum sebuah benda berkilau menembus punggungnya. Ia dengan cepat berbalik menahan tangan yang memegang sebuah pisau panjang  bergerigi dengan erat, tangannya yang memegang bola biru seperti kilat tiba-tiba bergerak  menghantam sesuatu seperti sebuah kepala dengan keras, ia bahkan dapat mendengar suara kaca pecah dengan keras dan keadaan menjadi gelap gulita.

Myori memperlambat langkahnya setelah berlari sangat jauh dan menyadari burngoft itu tidak mengejarnya. Apa kemampuan larinya sehebat itu? Myori benar-benar kelelahan dan kehabisan nafas, ia bahkan tidak ingat lagi ada seseorang yang datang bersamanya tadi. Ngomong-ngomong lorong dibawah sekolah ini benar-benar luar biasa besar, ia bahkan telah berlari lebih jauh dari pada saat ia dan Ryu masuk tadi tapi saat ini ia masih belum menemukan ujung, gadis itu segera menemukan tempat duduk bersandar yang nyaman untuk mengistirahatkan dirinya beberapa waktu sebelum memikirkan bagaimana ia harus keluar dari tempat tersebut.

Lainkali ia benar-benar harus mengabaikan suara angin sialan yang mencoba memanggilnya lagi, ia sudah tertipu dua kali, tidak akan ada yang tiga lagi.
Myori menarik nafas panjang berkali-kali supaya nafasnya bisa segera teratur, setelah nafasnya tenang. Gadis itu mengeryit sesaat, ia merasa nafasnya tidak secepat sebelumnya tapi kenapa ia mendengar nafas lain yang terdengar samar disekitarnya, nafas itu agak berat.  Myori mengambil lampu minyak yang ia letakkan di tanah dan menyoroti jeruji besi besar dimana ia bersandar sebelumnya. Jeruji itu bahkan tampak lebih besar dari kurungan burngoft itu, kira-kira benda sebesar ini digunakan untuk apa? Baru saja Myori memikirkan mungkin kah beruang besar sebelumnya pernah dikurung disini? Tiba-tiba suara nafas berat itu terdengar lebih keras bahkan berubah seperti geraman anjing marah Myori tiba-tiba saja menyadari dari mana asal suara itu , dengan perlahan ia mengangkat lampu minyaknya lebih tinggi, ia bisa merasakan tatapan dari sisi berlawanan seolah olah ingin memakannya hidup hidup.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang