chapter 30

154 23 2
                                    

Tidak butuh waktu yang lama untuk Myori menuntun seekor burngof yang patuh kedepan teman-temannya." Siapa yang akan pergi duluan ?" Tanyanya kemudian membuat keempatnya masih sesekali tercengang, kemampuan Myori terlalu berlebihan.

Amary adalah yang mengambil tunggangan itu disusul oleh Huna mendapatkan seekor juga, karena burngoft ini adalah makhluk yang besar, Myori akhirnya menunggangi burngoft yang sama dengan Huna.

Suara hantaman keras segera terdengar lagi dengan keras membuat kelima orang itu menoleh dengan panik. Amary dan Huna pun bergegas melayang turun dengan cepat di ikuti Ryu bersama Yomaru, terdengar suara keras sekali lagi, dan monster besar yang sebelumnya mengejar Myori dan Ryu terjun bebas dari langit, Myori bisa melihat monster itu tenyata memanglah monster, tubuhnya sangat besar dan berbentuk seperti ular kumbang berduri dengan dua sayap berkilau seperti pisau, ekornya tampak seperti ekor tringgiling. Myori kemudian melihat kearah penjara angin dimana lubang besar itu membuang monster itu, gadis berambut ungu itu berdiri disana dengan kaki kanannya yang baru saja ia turunkan, Apa gadis gila itu menendang monster itu dengan kaki? Terlalu menakutkan, mungkinkah ia adalah saudara Nachi yang terpisah?

Beberapa waktu kemudian beberapa penyihir hitam tampak menunjuk kearah mereka, gadis berambut ungu itu tampak memberikan arahan dan mereka bergegas pergi. Myori tidak terlalu memperdulikan apa rencana mereka lagi, yang penting sekarang ia dan teman-temannya sudan melayang turun dari tempat gelap yang dipenuhi kabut hitam dari luar itu, ini pertama kalinya ia melihat bangunan melayang? Apa itu melayang karena sihir?

*****
Sebuah lubang portal hitam tiba-tiba muncul tak jauh di depan Huna dan penyihir hitam yang menunggangi burngoft muncul disana melemparkan sebuah tombak kearah Huna dan Myori, karena sangat terkejut Huna secara tiba-tiba menarik tali pengendali tunggangan berbelok secara tiba-tiba membuat Myori yang tidak tahu apa-apa juga seketika tersentak kaget dan secara tidak sengaja tergelincir dan jatuh begitu saja membuat Huna memekik ketakutan. "MYORI??"

Myori yang terjatuh juga segera berteriak kaget sebelum menghilang kebawah.

Huna mengedarkan pandangannya kedasar kesana kemari berharap menemukan sosok yang ia cari, namun sama sekali tidak terlihat. Gadis itu semakin ketakutan, mungkinkah Myori sudah jatuh kebawah?? Ditengah kepanikannya sebuah teriakan tiba-tiba muncul mengagetkannya.

"HEI KAU MAU MEMBUNUH KU YA?" Jerit myori tidak terlihat dimana-mana, sampai Huna menemukannya bergelantungan diekor burgoft yang mereka naiki, ia segera menghela nafas lega." Kau baik- baik saja?" Tanya Huna mengecek keadaan gadis itu.

Myori segera berteriak lagi dengan wajah takut "BAIK BAGAIMANA? Aku tidak bisa menahan lebih lama lagi." Seru gadis tersebut panik. Setiap ia melihat kebawah, telapak tangannya akan terasa lemah. sepertinya ia juga punya ketakutan terhadap ketinggian.

Huna menghela nafas lega." Bertahan dulu disana. Aku akan cari cara menyelamatkan mu."

Myiory menoleh kearah pundak kirinya yang terasa berat , ternyata goldano yang sedang memegangnya erat." Aku hampir saja melupakan mu. Untung saja kau tidak jatuh" gumam gadis itu sedikit lega.

Huna mengedarkan pandangannya kearah Amary yang berada beberapa puluh meter dibawah sana ."HEI, KAMI BUTUH BANTUAN DISINI !" Serunya keras.

Mendengar seruan Huna, Amary memutar tunggangan dan bergegas terbang menuju Myori yang melambai seperti kertas disana, sayangnya ketika ia hampir mencapai Myori, sebuah bola api tiba-tiba terbang kearahnya, ia segera menarik diri membuat jarak dan memandang kearah penyihir hitam yang menyeringai kepada mereka, tiba-tiba Myori berteriak mengingatkannya. "Amary MENUNDUK !!!! "

Mendengar peringatan Myori, Amary dengan cepat memeluk tunggangannya ketika bola api yang pergi sebelumnya melesat lagi kearahnya kembali ketuannya. Amary kemudian mengangkat kepalanya menatap penyihir yang sama yang mengejar mereka pertama kali. Mata Amary segera menyala, ia kemudian menerbang sejumlah jarum es dan penyihir hitam itu dengan mudah menghindar. Amary berdecak kesal sebelum menciptakan pedang es dan mengarahkan tunggangannya terbang menuju penyihir yang menyeringai dengan begitu menyebalkan padanya, jika ia tidak memenggal kepalanya sekarang, ia pasti akan sangat menyesal dikemudian hari.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang