chapter 44

96 22 0
                                    

Mendengar teriakan yang tiba-tiba itu membuat Hachiro dan senior Yi bergegas membebaskan orang itu, cengkraman penyihir bermata merah tersebut terlalu kuat,  mereka benar-benar kesulitan hingga sebuah pedang segera muncul memotong lengan itu secara tiba- tiba, seseorang datang membantu. ketiganya kemudian menatap ngeri pada Jejak tangan menghitam berbentuk cengkraman pada kaki orang yang berhasil mereka selamatkan itu.

" Kita tidak bisa melawan mereka." Seru orang itu dalam kepanikannya.

"Ayo bergegas pergi!" Seru senior Yi kemudian.

Keempatnya mengangguk setuju, tapi Tiba- tiba saja salah satu diantara mereka, orang yang membantu mereka menyelamatkan orang itu tersentak kaget sesaat sebelum memejamkan matanya dalam beberapa detik dan membukanya dengan mata merah dan seringaian menakutkan. Iblis itu telah merasukinya.

Senior Yi dan hachiro segera berdiri memasang wajah waspada. " Kita tidak akan bisa mengalahkan mereka, mereka tidak punya kelemahan." Ujar Hachiro dengan serius.

Senior Yi tampaknya juga setuju, ia segera melihat sekitarnya yang sudah berubah kacau. beberapa orang lainnya menyusul bangkit dengan mata merah dan seringaian menakutkan kemudian mulai mengejar orang- orang.

Miyako segera terkejut menemukan seseorang yang berada di depannya tiba- tiba seolah- olah di rasuki oleh sesuatu sebelum membuka matanya yang berwarna merah dengan senyuman jahat, keadaan menjadi ricuh lagi bahkan lebih mencekam dari sebelumnya,  Miyako masih akan terdiam jika Rokkie  tidak buru- buru menariknya sebelum orang didepannya meraih dirinya, Orang- orang yang masih hidup  segera berhamburan lari kedalam kota dengan ketakutan.

*****
"Kenapa keadaan menjadi begitu menyeramkan seperti ini ?" Gumam Huna dengan wajah tidak tenang.

Yomaru terlihat menggelengkan kepalanya lagi, akhir- akhir ini ia semakin sering mendapatkan penglihatan. Yomaru kemudian melihat Ryu yang duduk diam dan Huna yang mondar- mandir sambil mengigit kukunya gelisah, Haku duduk memeluk lututnya dengan wajah serius.

" Teman- teman, aku melihat kota sihir benar- benar diserang oleh para penyihir bermata merah, kacang ajaib  tidak bisa menahan mereka " Ujarnya ngeri.

Huna segera menatap Yomaru dengan wajah ketakutan. " Sungguh? Lalu Bagaimana dengan ayah dan ibu ku?" Gumam gadis itu panik.

Yomaru menggeleng." Bagaimana aku tahu, aku juga sangat khawatir dengan ayah dan ibu ku."

"Ayo pergi ke kota" ujar Ryu kemudian.

Haku segera berdiri." Aku tahu kalian panik, tapi apa yang bisa kalian lakukan dikota saat ini? Seperti kaca kerdil itu, tidak ada sihir yang bisa membunuh mereka."

"Lalu apa kita akan tinggal diam saja?" Tanya Huna keberatan. Ia sangat khawatir tentang keselamatan kedua orang tuanya. Ia bahkan lebih rela mati bersama dari pada menunggu disini dengan aman dan mendapatkan kabar buruk.

Cokkie segera muncul menengahi ke empatnya." Seseorang telah menghilangkan kendali pikiran pangeran kegelapan pada para iblis yang di perintahkan untuk menyerang kota, ini bukan hal baik sama sekali, ini membuat kacang ku tidak berfungsi. Para iblis itu sekarang bisa berkeliaran di dunia sihir tanpa raga, mereka bebas melakukan apapun yang ingin mereka lakukan bahkan masuk keluar tubuh seseorang.  walaupun merupakan iblis lemah tidak berwujud  tapi mereka bisa menjadi kuat dengan makan jiwa para penyihir, semakin banyak jiwa yang mereka serap maka semakin kuat mereka bahkan semakin kuat kemampuan sihir seseorang, orang itu akan menjadi mangsa yang paling di incar. "

"Kalian harus menyelamatkan orang-orang yang masih hidup." Ketua kurcaci datang. " Untuk sementara bawa mereka yang selamat ke sini."

Ryu dan cokkie sama- sama mengerutkan keningnya. " Ketua yakin membiarkan para penyihir menginjakkan kakinya dihutan sirus?" Cokkie yang menyerukan keterkejutannya.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang