chapter 21

146 23 0
                                    

Ryu belum sempat mempertanyakan permintaan Myori , gadis itu tiba-tiba saja mulai berhitung dengan serius."Satu !" Ujarnya dengan sedikit memiringkan matanya dengan jarinya yang yang ada dibahu Ryu terangkat sedikit dan ia memiringkannya perlahan, pedang ditanah itu mulai bergetar pelan.

Ryu tidak tahu gadis itu punya rencana apa, ia ingin menghentikannya sebelum ia membuat kekacauan tapi perubahan bola mata Myori tiba-tiba membuatnya terdiam takjub, bola mata putih coklat itu secara perlahan berganti warna dari sisi hitamnya yang menjadi merah darah dan irisnya segera menjadi emas ketika ia berkedip. Ryu baru menyadari ia terhipnotis selama beberapa detik karena mata menyeramkan itu setelah mendengar Myori menyerukan" TIGA!!" Gadis itu membuat gerakan besar mengayunkan tangannyanya melewati kepalanya, pedang ditanah itu dengan cepat melesat terbang melewati arus angin dan mendarat dengan kejam pada salah satu mata ular yang menurun kepalanya untuk memakan Myori dan Ryu itu, semua orang segera dikejutkan dengan ruangan keras kesakitan monster itu, bahkan Ryu tidak bisa menahan diri untuk memutarkan kepalanya melihat apa yang dilakukan Myori.

Myori menatap pedang itu dengan mengerutkan keningnya, pedang itu dengan ganas menggali lebih dalam hingga menenggelamkan seluruh tubuhnya didalam bola mata yang mengucurkan darah dengan deras, seluruh ular itu segera jatuh dari langit- langit, Ryu dengan cepat membaca situasi berbahaya secara reflek membuat mereka menghilang disaat yang sama kepala besar itu jatuh dengan keras tepat dimana mereka sebelumnya berada.

Myori dan Ryu muncul disamping Amary yang tercengang.

"Aku tidak mendengarkan mau mengatakan dua?" Protes Ryu tiba-tiba.

Myori berkedip dan matanya segera berubah normal. "Benarkah?" Ia pikir ia mengatakannya.

Amary menarik matanya dari mayat ular yang sudah mati dengan pedang yang menembus matanya, ia kemudian menoleh kearah Myori dengan tatapan tidak percaya, gadis yang sebelumnya selalu terlihat tidak bisa bertarung ini dengan mudah membunuh seekor monster hanya dengan satu serangan?

Suaranya raungan keras lainnya segera menggema diseluruh ruangan menyadarkan kelima orang itu itu bahwa kekacauan sebenarnya baru saja dimulai.

Keyna yang menyadari bahwa pedang yang sebelumnya digunakan Myori adalah miliknya, ia segera berlari kearah ular besar yang telah mati tersebut kemudian dengan sekuat tenaga menarik keluar pedangnya. Salah satu ular monster ular itu dengan cepat berlari kearah keyna yang telah menarik perhatiannya Karena bergegas ke arah tubuh temannya yang telah mati, Yomaru yang menyadarinya segera mengayunkan tangannya membuat sebuah bola angin memukul kepalanya dengan keras, ular itu berbalik meraung kearahnya.

Amary menciptakan puluhan anak panah biru berkilau yang berbaris rapi melingkar dalam kendalinya, ia berniat membantu Yomaru tapi ular lainnya datang kearahnya. Ia terpaksa pergi bertarung dengan monster besar tersebut. Tombak esnya dengan cepat melesat kearah monster itu saat ia mengatupkan genggamannya, ular besar itu terkena beberapa serangannya tapi masing dengan ganas berlari kearahnya.

Myori melihat Ryu. "Lalu bagaimana kita?" Tanyanya panik melihat semua temannya dikejar oleh monster.

Ryu dengan tenang menunjukkan dengan dagunya. "Bagian mu juga datang !" Ujarnya dengan tenang.

"Kau gila?" Seru Myori ngeri. "Kau ingin aku melawannya? "

"Bukannya kau membunuh salah satu dengan mereka hanya dengan satu serangan?" Tanya Ryu heran melihat betapa ketakutannya gadis itu, sebelumnya ia dengan ganas ingin melubangi mata ular itu sekarang ia bertindak seolah-olah orang tadi bukan dirinya.

"Tadikan aku berusaha menyelamatkan kita berdua" seru Myori cepat. " Lagipula sekarang aku tidak punya senjata"

Ryu mengeryit sesaat sebelum mengeluarkan sebuah pisau belati dan memberikannya padanya. Myori menerimanya dengan setengah hati, pisau sekecil itu bisa digunakan untuk apa? Memoton daging aja belum tentu putus. Ketika gadis itu melihat lagi, laki-laki itu telah berlari kedepan untuk menangani ular yang datang kearah mereka, ia terlihat sangat santai menghindari ular itu, dengan sangat mudah bisa menghindar dari kejaran monster itu hanya dengan teleportasinya.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang