Ryu memasuki ruangan kepala sekolah dan menemukan nona Zura duduk santai sambil menggosok binatang berbulu abu abu yang sangat mengganggu matanya sebelumnya. Ia memberikan hormat kepada tuan Yama, pria itu mempersilahkannya untuk duduk. "Nah... Karena cucu mu sudah disini, kalian dapat berbicara pelan-pelan. Aku akan keluar mencari angin segar dulu.." ujar pria itu itu dengan cepat meninggalkan rumahnya sendiri.
Ryu menoleh kearah wanita berpakaian ungu didepannya setelah tuan Yama menghilang dibalik pintu. " Kenapa tiba-tiba ingin bertemu dengan ku?"
Nona Zura menghela nafas dan menunjukan ekspresi sedih. " Untuk sementara waktu mungkin kita tidak bisa bertemu, aku akan berpergian agak jauh dan belum memastikan kapan akan kembali."
Ryu masih menggunakan wajah tenangnya." Apa itu berbahaya?"
Ekspresi sedih nona Zura segera berubah menjadi bunga mekar. "Astaga... Pertanyaan mu itu sangat enak didengar, walaupun wajah mu harus diperbaiki lagi, belajarlah menunjukkan perhatian mu dengan wajah tampan mu, dengan begitu akan banyak gadis yang menempel pada mu." Ujarnya menggoda.
Ryu hanya berkedip sekali." Ku rasa tidak berbahaya." Jawabnya sendiri.
"....."
Nona Zura menghela nafas lagi. "Bagaimana perkembangan bakat mu?"
Ryu akhirnya membuat sikapnya lebih santai. "Ya seperti itu. Masih sama saja, belum bisa melakukan pemindahan dengan media benda sebagai pusat pemindahan."
"Bukan itu, tentang kemampuan api mu." Nona Zura mengubah pertanyaannya.
"Ya, masih seperti itu. Masih memerlukan air suci untuk mengobati tangan ku." Ujar Ryu masih dengan nada santai.
Nona Zura menatap Ryu sebentar, wajah pemuda itu masih selalu begitu, ia sangat pandai berbicara tanpa menunjukkan isi hatinya sama sekali. Dalam hal misterius, ia lebih dari Kizu." Bisakah kau jangan melebihi Kizu, berbicaralah dengan bantuan mata dan ekspresi sewajarnya, tidakkah kau bisa mengeluh juga? Sedikit lebih cerewet juga tidak masalah." Keluh wanita itu agak kesal. Nona Zura memindahkan goldano kesamping dan merongoh sesuatu dari saku bajunya, ia kemudian meletakan sebuah benda kotak diatas meja. "Sudah lama aku ingin memberikan ini pada mu, tapi karena sangat berbahaya aku tidak bisa membuat mu dalam kesulitan, hanya saja kali ini aku akan pergi dan tidak mungkin membawanya bersama ku, aku hanya bisa menitipkan benda ini pada mu."
"Jadi kau memberikannya pada ku, atau menitipkannya pada ku?" Tanya Ryu heran.
"Keduanya."ujar nona Zura agak berat. "Sepertinya dunia sihir tidak akan sedamai beberapa tahun ini, penyihir hitam mulai menunjukkan tanda-tanda keberadaan mereka secara langsung." Ujar wanita itu dengan mata serius.
"Apa mereka akan memulai pembunuhan lagi?" Tanya Ryu kemudian.
"Tentu saja, apa lagi yang mereka inginkan? Segel guru ozain telah melemah setelah 7 tahun lamanya, aroma iblis entah bagaimana bisa merembes keluar dari sekolah sihir dan sampai ke wilayah kegelapan. Takutnya sesuatu yang buruk tidak akan lama lagi menimpa tempat ini." Ujar wanita itu lagi. Melihat Ryu hanya diam mendengarkan, nona Zura menghela nafas lagi dan melanjutkan. " Ada sebuah benda terkutuk di tempat ini yang disimpan oleh guru ku didalam salah satu tanah diwilayah ini sebelum sekolah ini dibangun, benda terkutuk itu adalah yang menyebabkan seluruh kota ramalan berubah menjadi kota mati dalam satu malam, tampaknya segel guru ku melemah karena ia walaupun ia telah menggunakan hidupnya untuk menyegel tapi saat itu ia dalam keadaan sekarat, teknik segel sihirnya cukup kuat untuk menahan aroma kitab iblis hingga bertahun-tahun, siapa yang mengira hari mengerikan ini datang secara tiba-tiba."
"Apa tidak bisa disegel kembali?" Tanya Ryu tanpa ragu.
"Yang benar saja, penyihir sekuat guru ku tidaklah sebanyak yang kau pikirkan, apa lagi seorang ahli sihir segel, Ia juga menggunakan sihir terlarang. tidak banyak penyihir yang mau mengorban hidup mereka untuk orang lain seperti dirinya." Ujar wanita itu dengan pikiran yang berkelana kemasa lalu. " Karena sudah sampai ditahap ini , takutnya hanya tinggal menunggu waktu penyihir hitam menyerang sekolah ini untuk menemukan kitab iblis. Sepertinya agak sulit untuk menemukan seorang ahli sihi segel baru untuk memperbarui segel kitab iblis ini lagi. Tapi aku tetap harus menemukannya sebelum segel itu benar-benar hancur."
KAMU SEDANG MEMBACA
MYORI STORY (END)🍀
FantasíaMyori tersesat dihutan karena mengejar pencuri yang mengambil hpnya, secara tidak sengaja ia menemukan sebuah pohon tua yang sangat tinggi di tengah hutan, saat ia mendekat, terlihat cahaya ungu kebiruan muncul mengelilingi pohon itu. Myori meleta...