chapter 47

104 20 0
                                    

" kau bisa membekukan tunggangan mereka?" Tanya nona Zura tiba- tiba.

Sedikit berfikir keras, Amary mengerut." Ini agak sulit. Untuk membekukan mereka, aku harus menyentuh objeknya."

"Agak sulit. Buka berarti tidak bisa kan? Tanya nona zura lagi.

" aku pernah mencoba membuat jarum es, tapi itu hanya satu buah dan memerlukan konsentrasi tinggi dan energi yang tidak sedikit."ujar Amary lagi. "Jika sebanyak ini..

" karena begitu, sekarang coba lagi. Setelah memakan pil itu, soal energi bukan masalah besar untuk membuat sihir dengan energi sebanyak apapun." Ujar wanita itu bangga.

Amary sebenarnya kurang setuju, tapi ia tetap harus melakukannya, gadis itu mulai dengan ratusan jarum es yang membeku di antara dua telapak tangannya yang tertata horizontal. Perlahan-lahan jarum-jarum itu menjadi semakin padat hingga berkilau bahkan lapisan kerak es mulai terbentuk antara telapak tangannya, Amary mengerut dengan rasa kebas yang mulai merayap ditelapak tangannya. "Jika seperti ini aku tidak bisa merasakan seberapa padat es nya."

Melihat kerutan aneh di wajah Amary, nona zura mengalihkan pandangannya kearah tangan Amary yang ber uap." kau tidak bisa mengendalikan es mu?"

Amary menggeleng. "Kurasa masih bisa sedikit lagi." tapi ekspresinya mengiyakan pertanyaan wanita itu.

Mengamati es yang membuatnya juga menggigil itu, nona zura tiba- tiba memerintahkan. "lepaskan sekarang !"

Amary menoleh kearah nona zura " kurasa ini masih belum bisa_

Melihat es itu semakin merambat, Nona zura segera memotong, " SEKARANG !"

Ratusan jarum es berkilau tiba- tiba melesat membabi buta menembus apapun yang menhalangi jalannya.

Dalam hitungan detik, hampir sebagian burngof bahkan para penyihir kegelapan itu tiba-tiba membeku seolah tersapu angin pembeku. 

Puluhan burngof beserta penunggangnya segera jatuh bebas dari langit seperti hujan bongkahan es.

Tidak hanya sensei Giwa yang terpukau, nona zura juga sangat terkesan dengan pencapaian Amary ini, sayang sekali tembakannya terlalu terburu- buru sehingga hanya sebagian yang kena sasaran, masih ada banyak  lagi yang selamat termasuk pemimpin sialan mereka.

" apa tangan mu baik-baik saja?" sensei Giwa hampir menyentuh tangan Amary, tapi gadis itu lebih cepat menariknya.

" tadi itu belum lewat batas, jadi tidak masalah. Tapi sangat berbahaya bagi orang lain."ucapnya serius.

" kau butuh pemanas, untuk meredakan dinginnya?" Tanya nona Zura tiba- tiba.

Amary menyipit. " tidak perlu."

Beberapa burngof yang tidak kena sebelumnya sekarang sampai didepan mereka.

Dengan tangannya yang perlahan kembali menguap, Amary maju selangkah dengan sedikit kerutan didahinya. Tangannya masih agak kebas, tapi ia tidak bisa diam saja menunggu kematian mereka semua. "sepertinya aku harus membuat beberapa lagi."

Belum terbentuk utuh panah es nya, tiba- tiba burngoft yang berada paling dekat dengan mereka berputar arah dengan teriakan memilukan, beberapa kali jeritan , hewan itu tiba- tiba jatuh , tidak hanya satu ekor, dua bahkan tiga melainkan hampir semua. Satu persatu dari mereka memiliki gejala yang sama , jeritan kesakitan yang luar bisa kemudian terjun bebas dari langit secara tiba-tiba.

Amary dan nona Zura seketika menoleh kearah sensei giwa yang kini memiliki mata merah darah.

" aku sempat lupa dengan kemampuan matanya yang ini." Ujar nona Zura membalas keterkejutan Amary.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang