chapter 19

127 19 0
                                    

Disaat semua orang dengan serius meletakkan mata mereka pada sosok sensei Giwa di depan,  Yomaru adalah satu-satunya yang melihat kesana kemari dengan wajah gelisah.

Roku mau tak mau merasa penasaran juga."Ada apa?" Bisiknya.

"Ryu belum juga datang padahal semua orang diharuskan berkumpul di aula utama sejak beberapa menit lalu,  aku akan mencarinya dulu "  Ujar Yomaru kemudian.

"Bagaimana jika kau pergi, dia malah tiba- tiba muncul?" Tanya Roku tidak sependapat tapi juga tidak berniat menahannya.

"Aku akan membantu Yomaru mencari Ryu dulu. Kamu disini bantu kami dengarkan pengumuman  dari sensei." Ujar Rokkie pada Roku.

"Apa kalian yakin, suara ledakan keras tadi, sepertinya bukan sesuatu yang kebetulan. Bau menyengat yang kemarin itu, kurasa aku tidak salah mencium. Itu seperti bau makhluk bersisik". Ujar Roku serius.

"Tidak akan lama. Aku kan si cepat." Ujar Rokkie dengan bangga.

"Oke." Ujar Roku agak ragu. Entah kenapa ia merasa takut dengan Indra penciumannya sendiri.

"Ada penyusup yang masuk kedalam sekolah sihir, untuk keamanan sementara aku akan mengirim kalian keluar dari tempat ini dulu ke tempat yang aman. Untuk itu buat barisan yang rapi dan tertib !" Seru wanita lantang  ditengah kesunyian.

Orang-orang menjadi sangat panik dengan ucapan sensei Giwa, tapi mereka dengan cepat membuat barisan sesuai permintaan wanita itu, Walaupun mendengar kata- kata sensei Giwa yang begitu serius, Yomaru dan Rokkie tetap menyelinap keluar dari kerumunan yang padat disaat orang - orang menjadi ricuh, mereka segera menghilang dibalik pintu.

Amary  tiba- tiba menghampiri Roku."kau lihat Huna dan Myori?"

"Ada yang hilang lagi?" Tanya Roku tidak percaya dengan pendengarannya.

"Siapa yang hilang?" Tanya Keyna penasaran.

"Ah, Yomaru dan Rokkie mencari Ryu." Jelas Roku.

Amary sedikit mengeryit. Mungkin kah Myori dan Huna sedang bersama Ryu saat ini? Tapi kenapa mereka tidak mendengar pengumuman berkumpul dari sensei Giwa, apa mereka mengabaikannya? Tapi Ryu bukan seorang yang suka berkumpul, jadi kemana orang-orang ini menghilang?

"Kau berniat mencari mereka?" Tanya Miyako kemudian.

Amary sedikit mengerutkan keningnya dan melihat sensei Giwa yang telah membuat portal yang sama seperti waktu itu, ia tampak sedikit ragu sebelum menepuk bahu Miyako . "Aku akan mencari mereka ke perpustakaan dulu, Jika aku tidak kembali sampai giliran terakhir, pasti sesuatu sedang terjadi pada orang-orang itu. Kau bisa memberitahu sensei Giwa tentang ini. Tapi selama belum giliran kita, jangan membuat sensei panik."

Miyako segera menggeleng. "Aku ikut." Ia kemudian melihat Roku. "Kau sudah dengarkan apa yang harus dilakukan bukan?"

Roku Tiba-tiba tersedak oleh ucapan gadis dengan naga biru di pundaknya itu.

Amary dengan tegas menolak. "Kau hampir saja mati ditangan penyihir hitam waktu itu, sebaiknya menghindari kekacauan. Aku pergi sendiri saja, hanya mengecek keberadaan mereka sebentar".

Keyna tiba-tiba muncul dari belakang  Miyako. "Bagaimana dengan aku, aku dan Amary sama sama mahir bertarung."

Miyako juga sedikit ngeri dengan ingatan yang Amary ungkit, jadi ia hanya bisa setuju setelah keyna mengajukan diri. "Kalau begitu jangan lama lama " Ujarnya khawatir.

Keyna mengangguk mengiyakan dan mereka segera menyelinap diam-diam keluar tanpa sepengetahuan orang lain kecuali duo yang melihat dengan khawatir tersebut. Rokkie semakin khawatir saat melihat sensei Haruka masuk dan menutup pintu aula utama membuat keadaan menjadi semakin panik.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang