Kartesius : (1,1)

1.1K 164 7
                                    

Mayuri berjalan sumringah menuju kedua temannya yang tengah mengobrol di ujung koridor membawa kabar baik untuk mereka. Mayuri kini menginjak di kelas sepuluh dan setelah melewati masa MPLS tiga hari yang lalu ia resmi menjadi siswi dari SMA 1 Bimaraya ini, ia begitu kegirangan setelah mengetahui bahwa dirinya dan teman teman SMP nya itu satu kelas kembali.

"Wehh buset curut lo ngapain lari lari, dikejar apaan lo buset" ucap Deo yang awalnya mengobrol dengan Gina.

"Iya anjir lo dikejar apaan, atau lo digodain ama kakel ya? busett gatau aja dia gue anak siapa" tambah Gina sembari menggulung lengan bajunya di akhir kalimat.

"Emang lo anak siapa?" Tanya Deo dengan polos ke Gina.

"Anak bapak lo, kenapa?" Tanya Gina kembali.

"Yatuhan ternyata bapak gue punya anak selain gue?!!" Pekik Deo kembali menggelengkan kepalanya.

"Udah ish Curut, gue punya kabar baik nih hahh hahh" ucap Mayuri yang masih ngos ngosan.

"Kita hahh kita satu kelas lagi di SMA yesss" ucap Mayuri dengan kegirangan sembari melompat lompat lagi.

Sementara Gina dan Deo yang mendengar itu pun hanya menatap Mayuri dengan wajah datar.

"Telat lo, kita dah tau dari tadi btw" sahut Gina yang dibalas anggukan oleh Deo.

"Yahh kok gitu sih, kan jadi ga seru" ucap Mayuri sembari menendang batu kecil yang ada di hadapannya.

Batu yang ditendang Mayuri pun mental ke arah tembok koridor lalu berakhir di punggung seorang laki laki tinggi yang mengenakan almater Osis, membuat seolah olah batu tersebut memang sengaja di lemparkan ke arahnya.

"Anjir Curut, kuat banget lo batunya mental ke punggung orang anjir hayoloh" ucap Deo menakut nakuti Mayuri.

Laki laki yang terkena batu kecil dari Mayuri itu pun berbalik, menatap ke arah gadis itu lalu menghampirinya.

Baru saja laki laki itu hendak berkata namun Mayuri sudah lebih dahulu memotongnya.

"Ken—

"Huaaa maaf kak, saya engga sengaja nendang batunya itu ke arah kak, sekali lagi sama minta maaf kakk maaf huhu" ucap Mayuri sembari membungkukkan badannya terus menerus.

Lelaki itupun tersenyum melihat tingkah laku Mayuri dan mengelus pundak gadis yang membungkuk dihadapannya itu. Setelah mengelus beberapa kali lelaki itupun mengulurkan tangannya ke arah Mayuri.

"Sega Anggara 11 MIPA 1, dipanggil Sega" ucap lelaki itu.

Melihat uluran tangan dan ucapan sang kakak kelas membuat Mayuri menjabat tangan itu dan juga memperkenalkan dirinya. Jangan tanya tentang Deo dan Gina mereka yang salting padahal Mayuri yang diajak kenalan.

"Cheana Mayuri 10 IPS 2" sahut Mayuri sembari memberikan senyum terbaik nya ke kakak kelas itu.

"Namanya bagus, see you" ucap Sega lalu melepaskan jabat tangannya dengan adik kelas itu lalu segera pergi meninggalkan Mayuri yang masih terpaku.

Setelah Sega menghilang dari pandangan ketiga orang itu barulah mereka kambuh.

"ANJING MAYURI LO DIAJAK KENALAN CUI" pekik Deo sembari mengguncang-guncangkan tubuh Mayuri.

"AANJIR LAHH MAYURI PELET PAAN LO, ITU KAN JUARA UMUM 1 SEKOLAH INI PLUS ANAK OSIS YG PALING DIKENAL DI KALANGAN CIWI CIWI YATUHAN YURII ENAK GA BAU TANGANNYA" pekik Gina sembari berusaha mengendus tangan Mayuri.

"Hadeh paan sih cuy biasa aja gantengan kak Hesa dirumah noh" ucap Mayuri sembari menjulidkan wajahnya.

Setelah itu Mayuri pun langsung berlenggang menuju kelas barunya itu, ia hendak duduk disana dari pada mendengar semua ocehan Gina dan Deo yang alai setengah mati.

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang