Kartesius : (2,4)

409 61 2
                                    

"Ya jadi gue ama dia di skors lah" tutur Jovan sembari memakan kentang goreng yang ada di depannya.

Deo, Gina, dan juga Mayuri pun menggelengkan kepalanya mendengar cerita Jovan tentang dirinya yang di skors meski ceritanya tidak lengkap karena ia tidak menyebutkan tentang Vesselsoft ke ketiga teman satu kelompoknya ini.

"Enak banget lo di skors lima hari, otomatis lo ama Nathan ga ikut presentasi kelompok kita dong njr ahhh bagian gue nambah banyak dong" keluh Deo sembari mengetik sesuatu di laptopnya.

"Enak enak pala lo dia ketinggalan pelajaran anjir, nilai bolong, pelajaran ga masuk" cibir Gina menimpali.

"Tapi Nathan di skors berapa hari Jov? Lo tau kan segala dia kan ketuanya jadi dia di skors lama dong" tanya Mayuri cemas.

Deo dan juga Gina yang mengetahui jika Mayuri cemas langsung saling bertatap tatapan seolah mengatakan sesuatu 'aelah baru tadi boncengan ama cowo laen, skrng dah galauin cowo laen juga'.

"Gue gatau dia di skors berapa lama Yur, intinya lebih lama dari gue aja sih" sahut Jovan sembari merebahkan tubuhnya di sofa rumah Gina yang sangat empuk itu.

Mayuri pun mengangguk paham sekaligus cemas ketika mendengar kabar itu, Nathan langsung menghilang setelah ia pergi dari pohon mangga tadi, ia bahkan pulang tanpa mengambil tas ke kelas karena tas nya dibawakan oleh Jovan yang sama sama pulang awal karena di skors. Kasian Jovan di depan gendong tas, di belakang gendong tas (bayangin aja) kayak ibu ibu hamil.

"Main ke rumahnya aja ntar, sekalian tanya dia kenapa" saran Gina yang masih sibuk mengedit ppt di laptop bersama Deo.

"Eh iya juga, kalian bertiga bareng ya ntar?? Pwisss" pinta Mayuri sembari mengerjapkan matanya berkali-kali.

Ketiga pasang mata milik Deo, Gina, dan Jovan pun sontak saling pandang seolah ber telepati satu sama lain.

"Ya engga lah kan itu urusan lo, gue mah mau tidur aja" tolak Deo.

"Gue gabisa, gue mau ngecat rambut lagi ke salon ntar abis pulang dari sini" tolak Jovan.

"Eumm gue, gue nganter Jovan ke salon hehe, sekalian gue mau maskeran rambut juga" tolak Gina pula.

Mendengar itu mata milik Deo pun mendelik dan menatap Gina di sampingnya.

"LO?! JALAN AMA INI CIMOL BALADO?" Pekik Deo tidak menyangka yang dibalas anggukan oleh Gina.

"PLEASE DEH GINA, LO GA MIKIRIN PERASAAN GUE APA? SAKIT GIN SAKITT AWW SAKIT AWW" ucap Deo lebay sembari berguling guling di karpet ruang tamu Gina yang sangat halus itu.

Hingga suatu moment yang dikenal sebagai kerja kelompok itu berakhir menjadi lahan tempur antara Deo dan Gina.

- K A R T E S I U S -

"HUEEEEE KITA NGGA JADI KELUAR DONGG HIKS BUNDAAA NATA MAU MAIN DISANA BUNDAAAAA" Tangis Nata kian menjadi-jadi setelah sang Bunda mengatakan bahwa mereka tidak jadi menginap dirumah teman dari sang Bunda pada malam hari itu.

"Ih Nata jangan kayak gitu, malu sama Mayuri kapan lagi kak Mayuri main ke sini terus kamu nge rengek kayak gtu, malu maluin aja" ucap sang Bunda yang menatap Nata tengah roll depan roll belakang ditambah kayang diatas sofa demi mencari perhatian.

Mayuri menggaruk tengkuknya yang gatal karena ia merasa bersalah sekaligus ingin menghilang tiba tiba ketika ia mengetahui jika ia datang di waktu yang tidak tepat.

Saat ini ia tengah berada di kediaman keluarga Nathan untuk bertemu dengan lelaki itu, namun lelaki itu sendiri ternyata tidak ada di rumahnya. Mayuri ingin menunggu Nathan pulang di rumahnya namun Nata yang ada rencana pergi dengan sang Bunda menangis karena acaranya dibatalkan, yakali Bunda ngasih Mayuri sendirian dirumahnya.

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang