Kartesius : (3,0)

352 50 6
                                    

Keriuhan dikelas milik Mayuri sudah tak bisa diragukan lagi, entah kenapa satu kelas itu isinya manusia yang suka mencari keributan baik fisik maupun perkataan.

Sama seperti Mayuri, Deo, Jovan, serta Gina yang saat ini tengah duduk melingkari suatu meja untuk melakukan ritual sakral yaitu gibah.

"Kan dah gue bilang anjir, tolol sih, ngewe kaga pake kondom" ceplos Deo tanpa rem.

Sontak membuat Gina yang duduk di sampingnya pun langsung memukul bibir lelaki itu dengan buku LKS yang ada di tangannya.

"Mulut lo sensor dikit kek anjir, gatau malu ye lo" ucap Gina risih.

"Kek gatau Deo aja lo Gin" ucap Mayuri sembari tertawa.

"Iya maaf, lagian yang gue omongan kan bener juga" ucap Deo sembari memajukan bibirnya hingga seperti bebek.

"Ga habis pikir gue, bisa bisanya Kirana ketua cheer club hamil sampai dikeluarin dari sekolah, padahal dia kelihatannya lugu lugu gimana gitu" ucap Gina heran.

"Eyy, itu ga murni salah Kirana dong, mungkin dia dipaksa kan atau dia diperkaos kan mungkin aja, udah sih gausah ikut campur" ucap Mayuri.

"Katanya bakalan ada anak baru yang masuk kelas ini gantiin dia, awalnya mau di kelas sebelah cuma gegara kelas ini kosong jadi mau dimasukin kesini" ucap Jovan mengalihkan topik pembicaraan.

"Moga cowo ganteng"
"Moga cewe cakep" ucap Gina dan Deo bersamaan.

"Dih monyet berkaki enam lo, sadar ege lo dah ada cowo" ucap Deo dengan nada meninggi.

"Lagian napa anjay, cowo gue aja ga kenapa napa, emang lo sapa?" Ucap Gina tidak mau kalah.

"The next cowo lo nih, napa?" Sahut Deo.

"Bangun yok bangun, ogah banget gue ama cowo kek lo" sahut Gina meremehkan.

"Udah, anak barunya cewe keknya" ucap Jovan melerai Deo dan Gina yang cekcok kalau engga dilerai sampai anime nyata pun ga selesai selesai.

"Selamat pagi anak anak" ucap bucin yang memasuki ruangan kelas itu.

Sontak seluruh siswa dan siswi seketika bergegas kembali ke tempat duduknya masing masing dengan panik.

"Gini nih kalian, kebiasaan kalau ga ada guru kerjanya pindah pindah tempat duduk aja" cibir Bucin.

"Yaudah nak silahkan masuk" ucap Bucin sembari memandangi arah pintu utama kelas itu.

Seluruh anggota kelas dibuat terpana melihat seorang gadis yang tinggi, rambut bergelombang, serta paras yang cantik itu memasuki kelas dengan perlahan.

"Ini ada siswi pindahan dari sekolah swasta, semoga kalian bisa berteman baik dengan dia ya, terus silahkan nak kenalin nama kamu" ucap Bucin sembari tersenyum.

"Halo gue Nesa Wulandari" ucapnya singkat sembari tersenyum manis.

Namun entah kenapa, ia selalu melirik tajam ke arah Mayuri.

- K A R T E S I U S -

"AAAA GEMESH BANGETT" pekik Seorang laki laki yang tengah menggendong bayi mungil di tangannya sepertinya tak tahan dengan kegemasan bayi itu.

Sementara Mayuri serta kedua orang dewasa disana terkekeh melihatnya.

"Makannya suruh Bunda sama Ayah lo bikin sana Nat" ucap Mahesa sembari tersenyum melihat Nathan yang sangat senang dengan anak kecil.

"Ogah banget bang, ntar brisiknya sama kayak Nata pas gede lagi" balas Nathan tanpa mengalihkan perhatiannya dari bayi itu.

"Mendingan ntar gue bikin sendiri, ama adek lo boleh ga bang" tambah Nathan sembari menyengir kuda.

"Weh cangkem mu" ucap Mahesa sembari memukul kecil punggung Nathan yang sontak membuat semuanya tertawa.

"Belajar dulu, cari kerja bagus, kalau udah sip nikah sana sama Mayuri, ntar mau punya dede bayi berapapun bebas kalian yang penting dah nikah" sahut Eva sembari mengelus kepala Mayuri yang duduk disampingnya.

"Iya, jangan bikin anak mulu pala lo ye" ucap Mahesa sembari melayangkan tatapan tajam ke Nathan.

"Iya bang gue bercanda kok, Yur mau ga ntar nikah ama aku" ucap Nathan sembari menarik turunkan alisnya menggoda Mayuri.

"Nikah nikah pala bapak lo, pacaran aja kaga" ucap Mayuri yang mengundang tawa semua orang.

"Udah kalian dirumah dulu ya, mumpung ada kalian nih kakak ama Mas Hesa mau keluar dulu ya, jagain bayinya disini" ucap Eva sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Bilang aja mau pacaran" ucap Mayuri sembari tersenyum miring.

"Ya gitu dah, baik baik dirumah ya, kalau bayinya nangis Mayuri kan udah bisa ya, dada" ucap Mahesa.

Beberapa detik kemudian Mahesa dan Eva sudah tak terlihat lagi oleh mata mereka karena keduanya telah pergi meninggalkan kamar Mayuri itu.

Mayuri pun pindah duduk mendekat ke arah Nathan, ia menenggelamkan kepalanya ke lengan Nathan.

"Dih kenapa" tanya Nathan kebingungan.

"Kangen tau, besok kamu sekolah kan?" Tanya Mayuri.

"Iya besok sekolah kok, kam udah dua minggu" jawabnya sembari tersenyum.

"Eh iya, bentar" Mayuri lanjut bangun dari tempat duduknya kemudian mengambil sesuatu di lemari pakaiannya.

Nathan masih tetap setia menggendong Bayi itu sembari mengamati Mayuri, kemudian Mayuri kembali mendekat ke arah Nathan sembari memegang suatu kamera yang bisa langsung mencetak hasilnya lebih tepatnya kamera polaroid.

"Ini udah lama sih, gatau masih bisa atau ga tapi kayaknya bisa" ucap Mayuri.

Ia pun mengangkat kamera itu tinggi.

Nathan dan Mayuri pun langsung berpose untuk kamera itu.

"Satu, dua , tiga..." ucap Mayuri sembari menekan tombol foto pada hitungan ketiga itu.

Setelahnya ia pun menurunkan kamera itu lalu terlihatlah kertas foto yang mulai keluar dari ujung kamera itu.

Sontak Mayuri kegirangan melihatnya, ia sangat tak sabar melihat hasilnya.

Setelah foto itu keluar sepenuhnya Mayuri pun mengambilnya lalu meng angin-anginkannya sejenak.

*kek dikibas kibas gitu

Hingga gambar dari foto itupun terlihat, namun bukannya tersenyum Mayuri malahan merengut sedih sekaligus kecewa.

"Kenapa" tanya Nathan sembari berusaha melihat hasil foto itu.

"Ga ada warnanya hiks, kayaknya bagian printer warnanya rusak hiks" ucap Mayuri sembari cemberut.

"Gapapa, kalau beda kayak gini ntar kenangannya makin banyak nanti" ucap Nathan menghibur Mayuri.

"Iya dehh" ucap Mayuri.

Setelah itu ia pun menaruh foto serta kamera itu diatas meja di dekatnya.

Kemudian ia menatap bayi yang ada di gendongan Nathan.

"Eh tidur" ucap Mayuri ketika melihat bayi perempuan mungil itu tertidur di gendongan Nathan.

"Lah iya" ucap Nathan juga ketika melihat bayi itu.

Kemudian Nathan pun beranjak menggendong bayi itu ke arah kasur Mayuri lalu menidurkannya disana.

___________________

K A R T E S I U S

________________


Dilaporkan sampai sekarang anak Mahesa belum punya nama.

Next eps orang bucin ges

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang