Kartesius : (1,2)

1K 132 2
                                    

  Mayuri dan Nathan bercerita tentang masa kecil mereka satu sama lain yang sangat lucu mulai dari Mayuri yang kerap kali menangis tanpa alasan yang jelas, dan Nathan yang selalu manja ke sang Bunda. Mereka berdua sibuk bercerita tanpa memperdulikan Deo dan juga Gina yang duduk disamping mereka dalam satu meja kantin yang sama.

  "Ekhem, anggep kek gue ama Gina disini" ucap Deo sembari memutar bola matanya.

  Mayuri dan Nathan pun sontak terkekeh lalu berhenti mengobrol.

  "Hehe sorry bro, gue lama ga ketemu Mayuri soalnya" ucap Nathan sembari tersenyum.

  Mayuri pun ikut mengangguk mendengar jawaban Nathan.

  Tak lama kemudian, seseorang bersurai merah pekat datang ke arah mereka berempat.

  "Bang Nathan, lo dari tadi gue cariin kirain kemana ehh disini makan bakso" ucapnya lalu duduk di samping Nathan.

  Melihat sosok yang datang pun sontak membuat Gina dan Deo saling menatap dalam artian negatif. Siapa yang mengira yang menghampiri mereka adalah Sabana Jovan, anak yang sekelas dengan mereka. Desas desus pada saat MPLS berbunyi bahwa Sabana Jovan ini adalah anak yang paling nakal di SMP nya dulu, terbukti dari sekarang rambutnya yang berwarna merah pekat padahal aturan sekolah ini semua siswa siswi wajib tidak mewarnai rambutnya.

  Ada pula yang mengatakan kalau Jovan itu perokok atau ikut dalam geng geng sekolah yang kerjaannya kalau ga tauran ya nge miras, rumor mengatakan ia adalah cucu dari orang penting di sekolah ini maka Jovan bisa masuk dengan mudah tanpa menghiraukan kelakuannya yang bak berandalan.

  "Eh dek ini Mayuri, lo masih inget ga ama dia?" Tanya Nathan kepada Jovan.

  Remaja itupun nampak mengingat ngingat sebentar dan tersenyum cerah dan juga menggemaskan.

  "Eh astaga ngab yurii, apa kabar lo yatuhan dulu lo ngejek gue cebol tapi skrng lo yang cebol" ucap Jovan sembari tertawa terbahak bahak.

  Mayuri pun sontak tersenyum balik kepada Jovan yang dimana merupakan adik sepupu dari Nathan.

  "Oh iya Deo, Gina, kenalin ini Sabana Jovan dia sekelas ama kita kok dia adik sepupu gue, gue tau kabar dia disini memang rada rada tapi dia ga seburuk yang diceritain ama orang lain kok" ucap Nathan sembari memperkenalkan Jovan yang duduk di sampingnya.

  Jovan pun tersenyum manis ke arah Gina dan juga Deo.

  "Gue dari tadi udah merhatiin kalian berdua hehe, kenalin gue Jovan gue duduk di sebelah kiri kalian btw kalian pacaran kah? dikelas nempel mulu dari tadi" tanya Jovan yang sontak membuat wajah Gina dan Deo memerah.

  "Eh kaga njr gue ama ini biawak ga pacaran hehe, anw gue Gina salam kenal" ucap Gina dengan cepat sembari menganggukkan kepalanya malu.

  "Wah bagus dong kalau ga pacaran, Gina pacaran ama aa aja ayok" gurau Jovan yang membuat Deo membelalakkan matanya.

  "Weshh diem ye lo cimol balado, gue jitak pala lo lama lama" ucap Deo brutal yang mengundang tawa semua orang di meja tersebut.

  "Hahaha cemburuan nih, Anw beli siomay mau ga? gue traktir, anggap aja sebagai perkenalan" ucap Jovan sembari tertawa yang dibalas anggukan oleh keempat orang tersebut.

  "Mang somay nya 5 porsi bawa sini yak" teriak Jovan yang dibalas jempol oleh mang somay.

  Tak lama kemudian, siomay pesanan mereka datang, berlanjut lah mereka berbincang sembari memakan somay hasil traktiran dari Jovan.

  "Cimol balado, kenapa lo manggil Nathan 'bang' tadi? kita kan seangkatan?" Tanya Deo kepada Jovan.

  "Bang Nathan, tempat dan waktu dipersilahkan" ucap Jovan mengoper pertanyaan ke Nathan.

  "Jadi gini sebenernya gue lebih tua setahun dari kalian semua, harusnya sekarang gue kelas 11" ucap Nathan santai sembari memakan Siomaynya.

  "LAH KOK BISA?" ucap Gina dan Deo yang terkejut secara bersamaan

  "Gue dulu sekolah di Singapura, abis tu balik kesini jeda setahun karena masih penyesuaian materi terus gue ngulang deh" jelas Nathan sembari melahap siomaynya lagi.

  "Kenapa ke Singapura?" Tanya Mayuri yang sontak membuat Nathan dan juga Jovan berhenti mengunyah makanannya.

  Hening seketika saat Mayuri melontarkan pertanyaan tersebut. Jovan pun menatap Nathan lekat dan menghela nafas, tak seharusnya Mayuri bertanya seperti itu.

  "Ayah bang Nathan kerja disana" sahut Jovan yang dibalas anggukan oleh Nathan.

  Entah kenapa setelah itu meja kantin itu hening seketika tanpa satu orang pun yang berbicara, seolah olah mereka telah mengucapkan sesuatu yang salah dan menjadi keheningan.

- K A R T E S I U S -

Jam istirahat kedua, saat ini Mayuri memilih untuk diam dikelasnya sembari membaca buku yang sempat ia beli beberapa hari lalu bersama sang Mama. Kebetulan ia tengah sendirian di kelas, mengingat seluruh teman temannya memilih untuk membeli makanan ke kantin atau mengelilingi area sekolah. Mayuri memilih untuk diam saja dikelas karena jujur ia kelelahan di hari pertama ini, sebenarnya Mayuri tidak benar benar sendirian, ada Nathan yang menemaninya tapi lelaki itu pamit pergi ke toilet dan belum kembali hingga sekarang.

Atensi Mayuri yang awalnya berfokus pada buku yang ia baca kini berpindah ke arah sampingnya karena merasa ada sesuatu yang dingin menempel di pipinya. Mayuri melihat seorang dengan almater osis dengan senyum manisnya tengah menempelkan susu kotak dingin di pipinya. Seseorang itu tak lain adalah Sega, kakak kelas yang ia kenai batu kerikil tadi.

"Kaget ga?" Tanya Sega sembari menyisir rambutnya dengan tangan ke belakang.

"Hehe biasa aja kak" sahut Mayuri sembari tersenyum manis.

"Masa sih??, Btw ini susu buat kamu ya aku perhatiin kamu kurang tinggi jadi banyak banyak minum susu ya?" Ucap Sega sembari mengacak rambut Mayuri.

"Emm, makasih kak" sahut Mayuri agak canggung.

"Nanti mau pulang bareng?" Ajak Sega kepada Mayuri.

Mendengar itu Mayuri pun sontak menyeritkan alisnya.

"Maaf kak aku gabisa, udah janjian sama temen" tolak Mayuri.

Mendengar itu sontak membuat wajah Sega yang awalnya tersenyum manis menjadi kecut setengah mati.

"Sama siapa sih? Udah sama aku aja ya? Batalin aja janjinya ama temennya, kapan lagi bisa pulang bareng aku" Bujuk Sega kembali.

Mayuri sedikit terheran, sepertinya Sega adalah tipikal orang yang suka memaksakan kehendaknya.

"Maaf kak but lain kali aja ya? Aku udah janji duluan sama dia" ucap Mayuri sedikit memelas.

"Udah bilang aja kalau kakak yang ngajakin kamu, dia pasti ngerti kok, emang dia siapa sih, dimana orangnya? biar kakak yang ngomong sama dia" ucap Sega dengan ketus.

"Orangnya disini nih, napa lo?" Ucap seseorang dari depan pintu kelas sembari melipat tangannya.

Orang itu adalah Nathan, orang yang lebih dahulu berjanji untuk pulang bersama dengan Mayuri.

Melihat orang itu sontak membuat Sega menatap geram dan memasang wajah yang siap untuk bertengkar kapan saja.

"Sega Sega, otak lo ga pernah sejahtera ya? orang gamau lo paksa dasar pentol tikus" ucap Nathan sembari berjalan menghampiri Mayuri dan Sega.






















___________________

  K A R T E S I U S

________________

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang