Kartesius : (4,5) END

341 31 5
                                    

"Kenapa dijatuhin? Takut?" Tanya Jovan sembari tersenyum.

Sega dan Nesa pun berjalan mundur perlahan.

Nesa langsung mengarah ke arah Mayuri dan meletakan tangannya di leher gadis itu, mencekik Mayuri.

Melihat Mayuri yang akan di cekik, Gina segera menghampiri mereka dan melepaskan cekikan tangan Nesa pada Mayuri.

"Lepasin tangan sampah lo dari sahabat gue, ya bangsat" ucapnya lirih.

Nesa yang merasa di rendahkan pun dengan cepat memberikan perintah kepada anak anak yang lain untuk mulai menyerang Vesselsoft di hadapan mereka.

  Seketika seluruh kumpulan remaja itu saling menyerang dan memukul satu sama lain, namun Nathan. Ia ia memilih untuk mendatangi Mayuri dan melepaskan ikatan tangan serta lakban yang telah menutupi mulutnya itu.

  Ia pun dengan panik memeluk Mayuri sembari membawanya kepinggiran jalan agar tak terinjak oleh mereka yang sedang beradu tangan.

  Mayuri pun mengeluarkan air matanya, ia menangis meski tanpa mengeluarkan suara. Melihat itu Nathan segera melepaskan jaket Vesselsoftnya dan menggunakan itu untuk menutupi kaki dan paha Mayuri agar tidak kedinginan.

  Ia menyentuh pipi gadis itu dan mengusapnya.

  "Mayuri? Apa yang salah? Kenapa kamu nangis?" Tanya Nathan.

  Mayuri tak menjawab, ia mendengar pertanyaan itu tapi entah kenapa bibirnya bak kelu tak ingin mengucapkan sepatah dua patah kata apapun.

  Nathan pun memeluk Mayuri kembali sembari mengelus elus kepala gadisnya itu.

  Disisi lain, Jake berhadapan dengan Gina dalam aksi pukul memukul ini.

  "Pergi, aku gabisa mukul kamu Gina, jangan halangi aku" ucap Jake menyuruh orang yang masih ia anggap kekasih itu untuk pergi.

  "Bacot lo bangsat, lo kira dengan cara lo kaya gini, lo ga mukul gue secara ga langsung?" Tanya Gina dengan senyum miringnya.

  "Terus kamu mau ngapain?" Tanya Jake dengan nada lesu.

  Gina pun menghadiahkan suatu pukulan tepat di pipi kanan Jake, itu membuat kepala Jake menoleh ke arah lawan, namun itu tak berasa apa apa sejujurnya.

  Tak hanya itu, Gina pun memukul mukul perut serta bagian tubuh Jake berkali kali sembari mengeluarkan amarahnya. Namun Jake pun menghentikan aksinya dengan memegang tangan milik Gina, dan menaruhnya di ulu hatinya.

  "Ini bukan Gina, ini amarah kamu Gina, gapapa kok aku sadar kalau aku memang layak untuk nerima ini, tapi jangan nyakitin diri kamu sendiri juga" Ucap Jake sembari mengelus telapak tangan Gina yang memerah dan lecet.

  Jake pun memeluk Gina dengan erat tapi langsung didorong oleh gadis itu. Namun, pada saat itu Nesa datang dari belakang Gina dan berusaha untuk menusuk punggung gadis itu dengan pisau yang ia bawa. Tiba tiba saja Gina memiringkan badannya sehingga pisau itu justru mengiris lengan kanan Gina yang langsung mengeluarkan darah secara deras dari sana.

  Sontak Gina tersungkur di bawah ditemani Jake yang memeluknya disana.

  "NESA, LO NGAPAIN SIH, INI DILUAR DARI RENCANA KITA" pekik Jake marah.

  "Itu hadiah, karena dia udah bilang gue sampah tadi, dan lo, lo ngapain peduli sama musuh? Lo mau mati?" Ucap Nesa.

  Entah dari mana, Deo datang sembari mendorong Nesa hingga gadis itu terjatuh cukup jauh, ia pun bersimpuh di samping Gina.

  Ia merobek kaos tipis yang ia gunakan kemudian dia mengikat kaos putih itu pada luka di lengan Gina. Melihat Jake yang masih ada di sana, Deo pun bangun dan mendorong Jake hingga dia terduduk di aspal.

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang