Kartesius : (2,3)

490 63 2
                                    



Tubuh Mayuri menggeliat pelan tatkala dirinya tengah dibangunkan oleh sang Abang yang sedari tadi sudah berkacak pinggang di samping tempat tidurnya ini. Ia sangat malas untuk bangun pagi karena kemarin ia pulang malam setelah pergi dengan Nathan.

  "Yatuhan dek bangun dulu napa dek astaga" teriak Mahesa sembari menggoyang goyangkan tubuh sang adik dengan brutal.

  Bukannya bangun, Mayuri malahan membenarkan selimutnya dan kembali tertidur lelap tak menghiraukan sang Abang.

  Mengingat Mahesa yang ada urusan pagi hari ini lelaki itu memilih untuk membiarkan Mayuri saja, ia sudah malas berurusan dengan sang adik.

  "Yaudah dek kalau ga bangun bangun, Abang ada urusan ke rumah sakit, terserah kamu mau gimana Abang udah males kamu ga bangun bangun, sarapan udah siap ya" ucap Mahesa tidak peduli di dengar atau tidak oleh sang adik.

"Kamu dianter sekolah ama Sega ya, jangan bikin anak orang nunggu" tambah Mahesa di akhir sembari melipat selimut sang adik.

Mendengar itu samar samar pun membuat Mayuri bertanya kepada sang Abang.

"Sama siapa?" Tanyanya masih setengah tidur.

"Sama Sega, temen Abang yang Abang bilang ke kamu" sahutnya.

Mendengar itu, sontak membuat Mayuri terbangun dari tidurnya.

"HAH DIANTER SEGA?" Pekiknya mendadak.

"Iya temennya Abang yang kakel kamu itu, Sega Anggara" sahut Mahesa sembari keluar dari kamar adiknya itu.

Setelah memastikan apa yang di dengarnya ia pun segera melompat bangun dari kasurnya kemudian meraih handuk untuk membersihkan dirinya, selang beberapa menit kemudian Mayuri sudah selesai mandi dan siap dengan seragam sekolahnya dilengkapi roll rambut poninya karena ya, ia memutuskan untuk kembali memakai poni haha.

Ia turun dari kamarnya dengan keadaan siap untuk berangkat meski terkesan riweh hehe, mumpung Sega belum datang ia ingin menyempatkan dirinya untuk sarapan terlebih dahulu.

Saat ia hendak mengigit roti bakar yang ada di tangannya teriba saja pintu depan diketok dari luar menandakan ada seseorang diluar sana. Sontak Mayuri memutar matanya lalu menggigit roti itu di mulutnya sembari melangkah keluar. Kemudian pintu besar itu ia buka menampakkan Sega dengan almater osis dan juga tas yang ia gendong berdiri di depan pintu terkekeh melihat Mayuri yang dianggapnya lucu dengan poni di roll, rambut yang belum di ikat sempurna, dan mulut yang mengigit roti.

"Eh lagi mam ya? Yaudah makan aja dulu kita nunggu kamu makan aja" ucap Sega sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Emm umm emm mamm" Mayuri berusaha berbicara sembari mengigit Roti tersebut.

"Udah neng rotinya dimam dulu, baru ngomong deh" ucap Sega.

Mayuri pun segera mengigit roti tersebut lalu memegang sisa potongan roti itu dengan tangan kanannya.

"Kak Sega sorry banget Mayuri lagi sarapan, masuk dulu yuk hehe sekalian sarapan sini" ucap Mayuri dengan ramah mempersilahkan Sega masuk.

Lelaki itupun mengangguk kemudian masuk ke rumah tersebut mengekori Mayuri yang berjalan menuju ke meja makan yang ada di dekat dapur. Mayuri pun duduk di salah satu kursi disana beserta dengan Sega yang duduk pula disana.

Piring berisi roti bakar buatan Mahesa pun ditawarkan oleh Mayuri kepada kakak kelasnya itu sekarang.

"Kak ini, roti bakarnya mau ga? Ada keju ama coklat tuh, yang kiri coklat yang kanan keju" ucap Mayuri sembari menggeser piring penuh roti itu ke hadapan Sega.

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang