Kartesius : (1,3)

796 109 7
                                    



  "Abang, Mayuri pulang" ucap gadis itu sembari menaruh tas nya di atas sofa ruang tamu rumah berlantai dua itu yang selalu nampak sepi.

Tak kunjung mendapat jawaban, Mayuri pun memilih untuk membaringkan dirinya di atas sofa dan memejamkan matanya. Jangan tanyakan Mayuri pulang dengan siapa hari ini karena diantara Sega dan Nathan sama sama menghilang entah kemana tadi, wuu rebutan elit, nganter beneran sulit.

"Woi curut" ucap seseorang yang duduk di sofa sebelah sembari memakan popcorn yang ia bawa.

Mendengar hal itu sontak membuat Mayuri terduduk dan bangun dari posisi awalnya.

"Kirain Abang ga dirumah bang" ucap Mayuri sambil nyengir.

"Biasain kalau pulang tuh langsung ke kamar taruh tas dulu, mandi, ganti baju, baru tiduran, Abang bukannya ngelarang kamu buat tiduran tapi klo kamu udah ngelakuin hal hal itu mau kamu tidur di pos satpam depan kompleks juga ga akan Abang marahin kok" ucap Mahesa sembari menyalakan TV yang ada di hadapannya.

"Yaudah, besok adek bener bener tidur di pos satpam depan komplek aja ya bang ya?" Sahut Mayuri sembari menyengir jahil.

"Iya, asalkan jangan pulang pulang kesini lagi, sekalian aja nyalon jadi satpam baru" ucap Mahesa singkat yang membuat Mayuri terkekeh.

Mayuri pun baru teringat sesuatu di kepalanya yang sangat penting. Ia pun segera bangun dari sofanya dan mengalungkan tangannya di leher Mahesa dari belakang.

"Ada maunya ni bocil" batin Mahesa.

"Abang ku cintaku, manisku, sayangku, kebanggaan ku, kamu ganteng banget deh bak nasar oppa yang nyanyi mati lampu itu" ucap Mayuri berbasa basi.

"Mau apa?" Tanya Mahesa to the point.

"Nanti Mayuri jalan ya? Janji kok jam 9 udah di rumah pasti fiks No fake fake, please Abang Mayuri mau jalan jalan ama Gina and Deo ya pleaseeeee" ucap Mayuri dengan nada yang sangat sangat memelas.

"Udah udah kamu diem aja disini, ada tamu penting tau" balas Mahesa sembari menggelengkan kepalanya.

"Mama papa mau kesini?" Tanya Mayuri dengan antusias yang sontak membuat Mahesa terdiam. Tidak mungkin terjadi Mayuri.

"Temen kakak mau dateng, kamu kenalan ama dia ok?" sahut Mahesa tanpa menghiraukan pertanyaan milik Mayuri sebelumnya.

  Mayuri pun langsung naik ke kamarnya di lantai dua dan segera mandi untuk 'berkenalan' dengan teman dari sang kakak itu.

~skip Mayuri sudah di ruang tamu bareng Mahesa lagi

Mayuri mendengus sebal. Abangnya ini sepertinya sedang mencarikan ia jodoh, padahal udah ada, syapa tuh.

"Coba cerita tadi sekolahnya gimana dek?" Tanya Mahesa berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

  Mata Mayuri pun berbinar mendengar pertanyaan tersebut, ia ingin menceritakan hari ini dimana ia bertemu kembali dengan Nathan, saat gadis itu hendak bercerita tiba tiba saja pintu rumah dua lantai itu diketuk menandakan seseorang datang.

  "Yahh, nanti aja ya ceritanya dek? Sekarang bikinin teh dulu ya nanti bawa kesini, bikinnya dua cangkir klo kamu mau jadi tiga oke? Abang samperin temen Abang dulu" ucap Mahesa sembari melangkah menuju pintu depan rumahnya.

  Dengan malas Mayuri pun segera melangkah menuju dapur yang tidak jauh dari sana. Kurang lebih hampir lima menit Mayuri membuat teh diiringi suara tawa dari sang kakak dan temannya yang sangat berisik itu. Setelah teh itu siap Mayuri pun membawa ketiga cangkir teh itu ke ruang tamu dengan nampan sebagai alasnya.

  Menyadari keberadaan Mayuri kedua orang yang berada di ruang tamu pun sontak menatap ke arah Mayuri, sementara Mayuri sendiri masih menatap ke arah teh yang dibawanya ngeri kalau teh itu terjatuh. Mayuri pun membungkuk lalu menaruh cangkir itu di atas meja kecil di depan sofa. Setelah menaruh semua cangkir itu ia pun mendongakan kepalanya guna menawarkan teh tersebut kepada teman sang kakak.

  "Silahkan kak te—ehh kak Sega" ucap Mayuri sembari terkejut.

  Sega yang sudah mengetahui Mayuri ada disitu pun hanya tersenyum dan tertawa kecil melihat Mayuri yang terkejut.

  "Lah, temennya bang Mahesa itu kak Sega toh? kok aku baru tau dah buset" ucap Mayuri tak percaya sembari melangkah mundur pelan untuk duduk di sofa disamping Mahesa.

  "Lah dia mah udah dari lama kesini kesini dek, kamu kan dikamar terus" sahut Mahesa sembari tertawa.

  "Iya, kakak juga baru tau klo Mahesa punya adek pas dia bilang kalau adiknya mau MPLS di SMA kakak haha" sahut Sega sembari tersenyum manis.

  "Oalahh gitu toh" sahut Mayuri sembari mengangguk ngangguk kan kepalanya gemas lalu mengambil secangkir teh di depannya lalu menghirupnya.

  "Sa gue kan dah kenal ama adek lo nih, langsung nikahin aja sama gue sa" ucap Sega pada Mahesa.

  Jangan tanya bagaimana Mayuri sekarang, pipinya sudah memerah bak tomat rebus sekarang di kulitnya yang putih.

  "Nikahin aja, tapi pas hari H nikah, lo tinggal nama aja mau ga?" Tanya Mahesa santai sembari tersenyum manis.

  "Becanda gue bro" sahut Sega dengan kekehan.

  "Abang sama kak Sega, beda tingkat aja kah?" Tanya Mayuri kepada kedua pria yang ada di hadapannya itu.

  "Iya Mahesa dulu kakak kelas aku dek, kita lumayan akrab sampe sekarang gegara satu organisasi dia kan mantan anak pramuka tuh, mana jadi pramuka Garuda lagi" cerita Sega.

  Mahesa yang merasa dirinya menjadi topik pembicaraan pun menyisir rambutnya ke belakang guna menyombongkan diri.

  "Dia ya dek semua kerjaan di ambil dek, Ketua pramuka + Pramuka Garuda iya, Waketos iya, ketua basket iya, belom lagi ikut lomba dek, yatuhannn lemari piala sekolah isinya nama dia semua apalagi yang berkaitan ama IPA" jelas Sega degan begitu seru.

  Namun, sejujurnya dibalik semua kesibukan Mahesa yang ia ambil di sekolah atau diluar rumah hanya sebuah jembatan pelindung dirinya agar bisa pergi dari suatu tempat yang dikatakan rumah itu meski hanya untuk sementara.

  "Ni om om pinter IPA dek, tapi malahan ngambil jalur hukum, mau jadi ketua persidangan Lesti ama Rizky billar cerai dia kali ya" ucap Sega diiringi tawa di akhir.

L for Lesti
L for Love

  "Iya tau anjir Ga paham banget sama Lesti gue, suami kek gitu masih aja" ucap Mahesa sembari meminum teh dari cangkir di depannya.

  "Iya kan bang, kek anjirlah, kalau Mayuri yang jadi Lesti udah Mayuri potong masa depan si Billar" ucap Mayuri dengan gemas sembari memajukan bibirnya.

  "Udah udah ngapain bahas hidupnya artis, dia aja gatau kita hidup" ucap Mahesa sembari meminum tehnya.

  "Anw Sega, gue minta tolong ke lo jagain Mayuri di sekolah ya? Segala ini bocah masih labil gue takut dia berbuat yang engga engga di sekolah" tambah Mahesa.

  Mayuri pun sontak menyeritkan alisnya tidak nyaman dengan apa yang dibahas.

  "Tenang bang, Mayuri aman kok sama gue di sekolah" sahut Sega sembari tersenyum.

  "Ngapain jagain Mayuri, emang Mayuri bebek di jaga jaga" ucap Mayuri degan suara kecil terdengar seperti bisikan sembari mengerucutkan bibirnya.

  "Ya jaga jaga aja" sahut Mahesa sembari mengacak rambut Mayuri sang adik.



  "Awas aja Mahesa, pelan pelan gue bakalan mempermalukan lo sama kaya yang lo lakuin ke gue dan cewe gue" batin seseorang














___________________

K A R T E S I U S

________________


Hallo!
Thankyou juga buat kalian yang udah vote cerita ini itu menghargai aku banget!!

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang