Kartesius : (4,2)

227 30 8
                                    

  Berbagai bau alkohol serta rokok yang menyengat menghampiri penciuman seorang gadis yang tengah tersungkur itu, ia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum ia bisa melihat sekelilingnya dengan jelas. Ia menyadari bahwa dirinya tadi pingsan yang akhirnya berakhir disini.

  Tempat yang cukup gelap ini membuatnya tak bisa mengetahui jam berapa sekarang, bahkan jam tangannya itu telah hilang entah kemana karena tangannya kini diikat dengan lakban hitam yang tebal berlapis-lapis.

  Ia mendengar suara langkah kaki mendekatinya yang sontak membuatnya terduduk dari posisi awalnya.

  "Wahh cantik banget ya adeknya Ethan, lihat deh matanya bener bener plek ketiplek dia" ucap seorang pemuda yang mendekati gadis yang lain tak lain adalah Mayuri.

  Pemuda itupun menyentuh dagu Mayuri dan sedikit merematnya yang sontak membuat Mayuri meringis pelan kemudian menggelengkan kepalanya berusaha menepis tangan lelaki itu.

"Aelah gitu doang, beruntung aja Satama ngga ngizinin kita buat nyemilin lo, kalau engga udah habis lo sama kita" ucap lelaki itu sembari berdiri menatap Mayuri.

"Lo siapa sih, Satama siapa lagi!" Tanya Mayuri dengan sedikit membentak.

Sontak dua lelaki yang ada di depannya pun saling melihat dan terkekeh.

"Satama? Lo mau tau siapa dia?" Tanya lelaki itu dengan nada meremehkan.

"Gue jamin kalau lo tau siapa Satama kayaknya lo bakalan nangis darah disini" ucapnya kembali.

"Gausah bacot lo ya, lepasin gue, gue ga ada bikin masalah sama kalian jadi lepasin gue sekarang" ucap Mayuri sembari berusaha melepaskan ikatan di tangannya.

Kedua lelaki itu tertawa kembali, selanjutnya lelaki yang sedari tadi hanya diam pun mendekati Mayuri dan mengetuk ngetukan jarinya di kepala Mayuri beberapa kali.

"Kita emang ga ada masalah sama lo adek manis, masalah kita tuh adanya sama orang di sekeliling lo" ucapnya dengan sedikit menoyor Mayuri di akhir.

Mayuri pun mendengus sebal ia berusaha melihat sekeliling, kemudian menunduk diam.

"Gue tau lo laper, karena itu kami kesini, nih makanan buat lo" ucap salah satu lelaki mengeluarkan kemasan ayam cepat saji dari dalam tas nya.

Ia pun membukakan wadahnya dan menusukan sedotan ke gelas minuman yang bersegel itu. Ia melihat ke arah Mayuri sesekali sambil mengerjakan pekerjaannya.

"Untung banget lo ya? Diculik aja dapet mekdi, penculik mana coba yang mau ngasih lo mekdi kecuali Satama, sana makan" ucap pria satu lgi sembari membuka ikatan tangan Mayuri, ia memberikan tisu basah kepada Mayuri untuk gadis itu mencuci tangannya.

Setelah tangannya lepas Mayuri pun melihat makanannya, tapi beberapa detik kemudian ia melihat ke arah dua pria yang memberikannya makanan, ia berdiri lalu memberikan pukulan keras pada wajah salah satu pria disana. Sontak pria satu lagi terkejut dan memegangi tangan Mayuri.

"KOK LO NONJOK GUE ANJING, UDAH DIKASIH MAKAN JUGA, LO EMANG MAU DAPET PELAJARAN YA DARI GUE!!" bentak pria itu sembari mengambil ancang ancang untuk membalas pukulan Mayuri.

"GUE GAMAU MAKANAN LO BANGSAT, KELUARIN GUE DARI SINI, GUE MAU PULANG" teriak Mayuri sembari meronta agar tangannya dilepaskan.

"LO EMANG MAU DIPUKUL YA ANJIR" pemuda itupun hendak melayangkan pukulan ke wajah manis Mayuri.

Mayuri yang mendeteksi itupun menutup matanya siap menahan sakitnya, tapi beberapa saat ia menutup matanya ia tak merasakan rasa sakit yang seharusnya ia rasakan.

Ia membuka matanya kemudian melihat tangan pria yang didepannya tengah ditahan oleh suatu tangan yang ia kenali dengan benar.

"KAK SEGA!" Pekik Mayuri kesenangan setelah melihat Sega yang terlihat sepeti menolongnya.

"Gue bilang apa? kalian ga berhak main tangan sama dia, ga ada yang berhak kecuali gue" ucap Sega sembari mencekik leher pria yang ingin memukul Mayuri tadi.

"S-satama, maaf,— tolong lep-lepasin" ucapnya sembari meronta berusaha melepaskan tangan Sega dari lehernya.

Tapi tunggu sebentar, dia memanggil Sega dengan sebutan Satama? Mayuri seketika membeku setelah mendengar hal itu yang mengalir keluar dari bibir pria itu.

Beberapa saat kemudian Sega pun melepaskan cekikannya yang membuat pria itu terbatuk batuk terjatuh ke lantai, setelahnya lelaki yang awalnya memegang tubuh Mayuri pun ikut membantu temannya itu dan membawanya keluar dari ruangan itu.

Sekarang hanya tersisa Mayuri dan Sega yang ada di ruangan itu, Mayuri tak bisa menahan air mata yang mengalir dari matanya setelah melihat Sega.

"Kak? Kamu dalang semua ini?" Tanya Mayuri sembari menggeleng tak percaya kepada Sega yang ada di depannya.

Kali ini, Mayuri benar benar melihat wajah lain dari sesosok Sega, ekspresinya yang biasanya teduh hangat kini bagaikan seorang pembunuh yang telah membunuh ratusan banyak orang di depan Mayuri.

"Kamu makan aja ya? Atau mau minum dulu?" Ucap Sega sembari mengambil gelas minuman dibawah kemudian memberikan Mayuri.

Mayuri pun menggeleng, menolak maksud Sega.

"Engga, kakak jawab dulu pertanyaan aku kak!, kakak ngapain disini? Satama itu, SATAMA ITU KAKAK KAN?" Pekik Mayuri di akhir yang membuat Sega membanting gelas minuman cola itu ke lantai yang sontak membuat lantai itu basah.

Seketika tubuh Mayuri gemetar ketakutan melihat kulit wajah Sega yang seketika terlihat sangat marah dan berubah menjadi merah pekat.

Sega berjalan mendekati Mayuri secara arogan dan memojokkan gadis itu. Ia mencekik leher Mayuri hingga gadis itu kesusahan bernafas dan memukul mukul tangan Sega yang digunakan untuk mencekik Mayuri.

"K-kak-, L-lepas- LEPASIN!" Mayuri tetap berusaha berbicara meski dalam keadaan dicekik oleh Sega.

Saat Mayuri mulai terbatuk beberapa kali barulah Sega melepaskan Mayuri dengan cara membanting tubuh Mayuri ke lantai dengan cukup keras. Mayuri pun segera memegangi lehernya yang berisi jelas cetakan tangan merah milik Sega, ia berusaha menetralkan nafasnya yang berantakan itu.

"Kalau lo gamau di giniin lagi, lo berhak diam dan nurutin apa yang gue suruh Cheana Mayuri" ucap Sega sembari mengeluarkan botol air mineral kecil dari dalam kantong jaketnya.

Ia pun sedikit menunduk dan menyuapkan air itu kepada Mayuri yang langsung ditelan tanpa penolakan oleh Mayuri.

"Gue bakalan suruh yang lain beliin makanan baru, dan Bersihin tempat ini" ucap Sega sembari melangkah keluar meninggalkan Mayuri yang terkapar lemas di lantai dalam keadaan masih menetralkan pernafasannya.

Apakah Mayuri akan berakhir seperti ini?

___________________

K A R T E S I U S

________________

Haloo apakabar semuanya?
Dikit lagi end nih yu spam comment agar ak semangat hehe see yu guys

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang