Kartesius : (4,3)

230 32 2
                                    

Tidak semua orang itu bisa tenang, bahkan sesosok Mahesa sekalipun.

Ayah satu anak itu tengah sibuk menyaksikan rekaman cctv suatu minimarket dimana menampilkan seorang Mayuri tengah berjalan dengan sekantong penuh makanan dengan seragam sekolahnya melangkah ke suatu tempat yang sepertinya arah rumah Nathan.

"Itu aja ya mas, yang lain gaada?" Tanya Mahesa kepada pekerja minimarket yang menunjukan rekaman cctv itu.

"Iya mas kayaknya ini aja deh, nanti kalau ada lagi biar saya kasih tau ya" ucap pekerja itu.

Mahesa pun menghembuskan nafasnya gusar sembari mengangguk paham ke pada pekerja itu.

"Yaudah mas kalau gitu saya pamit dulu ya, kalau ada apa apa hubungi saya ya" final Mahesa, setelahnya lelaki itu meninggalkan minimarket itu ke arah luar, ia menghembuskan nafas gusar, ia begitu kebingungan saat ini, entah dimana Mayuri sekarang.

Suara deringan telepon dari saku celananya pun mengalihkan atensinya, ia merogoh sakunya mengambil benda pipih itu kemudian mengklik tombol hijau yang ada disana.

"Halo, Mayuri udah pulang?"

"Ah halo mas ini Eva, emm Mayuri belum pulang mas, aku baru aja mau nanya Mayuri gimana"

"Ah gitu, belum sayang, tadi mas ke sekolahan Mayuri kata satpamnya Mayuri udah pulang jalan gitu, terus mas abis ke minimarket juga ngecek cctv mayuri kelihatan disini cuman dikit tapi, mas mau lanjut nyari dulu ya kalau git—

"Eh mas bentar, jangan dimatiin dulu, Emm gini mas"

"Kenapa lagi Eva? Mas harus cari Mayuri nih, kamu coba ngertiin mas dong"

"Mas, Mama sama Papa kerumah kita"

  "HAH!" Sontak Mahesa memekik setelah mendengar suara dari ujung telepon sana.

  "Iya mas, Mama Papa kamu disini, aku harus ngomong apa sama mereka?"

 
- K  A  R  T  E  S  I  U  S -

  Seperti Mahesa, begitu pula dengan Nathan dan Jovan. Kedua pemuda itu kini tengah mencari keberadaan Mayuri pula tak peduli hari sudah mencapai sore, mereka menanyakan kepada beberapa orang tentang apakah mereka melihat sesosok Mayuri tengah lewat atau dalam kegiatan apapun yang tentunya bisa menambahkan informasi mereka.

  "Ah iya, tadi saya lihat mbaknya ini kayaknya, tadi barang bawaan saya jatuh terus mbak itu bantu saya, saya tanya mbaknya mau kemana katanya kerumah temannya" tutur seorang pemulung yang tengah merapikan dus rongsokannya.

  "Terus pak, bapak ingat ga mbak itu pergi kemana abis itu?" Tanya Jovan menginterupsi.

  Nampaknya pemulung yang sudah berumur itu mulai kesusahan untuk mengingat sesuatu, ia memejamkan matanya berusaha mengingat ngingat apa yang terjadi beberapa jam lalu.

  "Saya lupa mas, tapi yang saya inget mbaknya cepet banget ngilang di belakang saya, saya gatau juga kemana mas" ucapnya.

  Dirasa cukup, Nathan pun menggenggam tangan pemulung itu mengucapkan terimakasih kepada bapak itu.

  "Pak makasih banyak ya pak udah ngasih saya beberapa informasi" ucap Nathan sembari tersenyum.

  "Iya mas, maaf ya saya udah pikun jadi saya lupa lupaan" tutur pemulung itu.

  "Gapapa pak, kami permisi ya mau nyari lagi" ucap Jovan kepada bapak itu, setelahnya ia pun menarik tangan Nathan untuk meninggalkan tempat itu yang dibalas senyuman dari bapak pemulung itu.

  Setelah kepergian dua pemuda itu bapak pemulung itu pun bergumam sendirinya.

  "Mbak itu menghilang, atau dijemput sama anak lanang ya, adehh kok saya jadi pelupa gini" gumam bapak itu sendirian.

Kini Nathan dan Jovan tengah berada di suatu gang shortcut untuk menuju jalan perumahan Nathan.

Dan benar saja, disana ia menemukan tas ransel milik Mayuri dan beberapa cemilan yang berserakan, nampaknya itu milik Mayuri.

"Bang, ini hp Mayuri bukan?" Tanya Jovan sembari menunjukan sebuah ponsel yang layarnya sudah tak berbentuk itu, nampaknya dilempar atau dilindas oleh kendaraan.

"Iya ini hp Mayuri, mana udah ga berbentuk" sahut Nathan sembari mengambil ponsel tersebut.

"Bang, gimana kalau kita lapor polisi aja? Ini udah fiks Mayuri diculik menurut gue" ucap Jovan.

Nathan nampak berfikir sejenak kemudian ia berucap.

"Kita telepon bang hesa dulu, siapa tau dia ada kabar lain" ucap Nathan sembari mengeluarkan ponsel genggam dari saku celananya.

Baru saja ia ingin mengklik telepon untuk menghubungi Mahesa, ponselnya sudah terlebih dahulu menerima radar panggilan dari suatu nomor yang tak ia kenali.

"Siapa bang?" Tanya Jovan berusaha melihat layar ponsel itu.

Nathan menggeleng lalu mengangkat panggilan telepon itu.

"Halo?"

"Oh hai! Nathan aku punya kabar baik buat kamu" ucap suara seorang perempuan dari ujung telepon itu.

"Hah, halo ini siapa?" Kini Jovan yang membalas panggilan telepon itu.

"Aku sama Mayuri"

Seketika jantung Nathan dan Jovan berdetak kencang mendengar hal tersebut, artinya gadis ini, bersama Mayuri?

- K A R T E S I U S -

"Ayo" ucap Sega sembari mengulurkan tangannya kepada Mayuri yang tersungkur dibawah sana.

  Mayuri hanya menatap tangan itu ragu sembari mengalihkan kepalanya ke arah lain berusaha untuk menolak tawaran itu.

  "Lo gamau balik?" Tanya Sega kepada Mayuri yang memandangi tembok di sudut ruangan itu.

  Mendengarnya, Mayuri pun mendongak menatap Sega yang berdiri di depannya.

  Sega berdecak sebal kemudian mencengkeram tangan Mayuri dengan kasar dan menariknya untuk berdiri.

  Mayuri sontak memberontak hingga tangannya terlepas dari cengkraman Sega.

  "Apasih lo" ucap Mayuri kepada Sega dengan nada yang meninggi.

  Mendengar suara Mayuri yang meninggi, Sega pun mencengkeram leher gadis itu dengan tangan kanannya hingga kaki Mayuri sedikit melayang.

  Ia mencekik Mayuri hingga gadis itu hampir kehabisan nafas dan memukul-mukul tangan Sega yang mencekik lehernya.

  Setelah di rasa cukup Sega pun melepaskan cekikan dari leher Mayuri dan menghempaskan gadis itu ke lantai dan menyisakan cetakan tangan yang memerah pada leher Mayuri.

Mayuri pun terbatuk-batuk beberapa kali untuk menyesuaikan pernafasannya.

"Cepet" ucap sega sembari menarik tangan Mayuri agar gadis itu berdiri dan menariknya keluar dari ruangan itu.

___________________

  K A R T E S I U S

________________

Kira kira, siapa ya cewe yang nelpon Nathan?

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang