Kartesius : (2,5)

488 68 7
                                    

Mayuri tengah duduk termenung di depan box bayi kecil yang ada di depan matanya itu. Ia mengerjapkan matanya sesekali sembari melihat manusia kecil didalamnya yang tengah membuka matanya juga dan menatap Mayuri dengan penuh arti.

Kini gadis itu tengah ada di kamar Mahesa bersama dengan Gina di dan juga sesosok perempuan yang tengah terduduk lemas di kasur karena masih dalam proses pemulihan setelah melahirkan bayi yang ditatap Mayuri.

"Kecil banget ya Yuri?" Tanya sang perempuan itu kepada Mayuri yang mengamati bayi miliknya itu.

Mayuri pun hanya mengangguk dan tersenyum kecil, ia pun mengulurkan jari kelingkingnya ke bayi itu dan langsung digenggam oleh bayi kecil itu dengan seluruh tangannya.

Hal itupun sontak membuat si perempuan dan Gina terkekeh gemas. Bayi ketemu Bayi ya gitulah.

Namun saat itu tiba tiba pintu dibuka menampilkan Mahesa dengan nampan di tangannya berisi makanan itu, ia pun lanjut melangkah ke samping perempuan yang tengah tertidur itu dan menaruh nampan itu di nakas samping tempat tidur mereka.

"Nyaman ga bantalnya? Ada yang kurang enak? Atau perutnya keram lagi? Perlu aku ambilin kompres air panas?" Tanya Mahesa mencecar pertanyaan kepada perempuan yang duduk di kasurnya itu.

"Engga mas Eva udah ga kenapa napa kok, udah nyaman" ucap seorang bernama Eva itu.

"Acieee bang Hesa mentang mentang udah punya anak sok sok an jadi bapak siaga jlek tau" cibir Gina julid.

"Yatuhan Gin abang bakar juga rumah kamu ya" ucap Mahesa sembari berkacak pinggang. Kemudian atensinya pun beralih ke Mayuri yang masih terlihat sibuk dengan bayinya itu.

"Kenapa Yuri? Dedek bayinya ada yang salah kah?" Tanya Mahesa kemudian melangkah ke arah Mayuri.

Mayuri pun terdiam sejenak menatap bayi itu lalu menatap ke arah Mahesa.

"Kecil ya? Dulu kamu sekecil itu juga tau" ucap Mahesa kepada Mayuri yang masih terdiam.

"Iya tapi Dedeknya kok cuma mirip sama bang Hesa, gak mirip sama kak Eva, jangan jangan kakak nyulik bayi orang lain ya" ucap Mayuri yang sontak mengundang tawa semua orang.

"Ya ga gitu lah Yur, bayinya emang gitu mukanya" ucap Gina menjelaskan kepada sahabatnya itu.

"Iya sayang Mayuri, Bayinya itu nanti mukanya bakalan berubah tergantung pertumbuhan dia, emang bakalan mirip salah satunya kok biasanya kalau bayi cewe emang mirip sama ayahnya terus kalau bayi cowo mirip sama ibunya, kalau kakak punya anak cowo mungkin baru mirip sama kakak" ucap istri Mahesa yaitu Eva menjelaskan.

Mayuri pun mengangguk paham dan kembali memandangi bayi yang tengah mengerjapkan matanya itu.

"Dek mau coba gendong?" Tanya Mahesa kepada Mayuri yang dibalas anggukan oleh gadis itu.

Kemudian Mahesa pun menggendong bayi kecil itu di tangannya dan memberikannya ke Mayuri, Mayuri pun menggendong bayi itu kembali dengan senang meski agak kesusahan.

Mayuri tersenyum ketika ia menggendong anak dari sang kakak yaitu Mahesa, ia merasa menemukan kenyamanan dalam anak kecil ini.

Namun beberapa menit kemudian Mayuri menyeritkan alisnya seolah merasakan sesuatu yang aneh, hal itu tentunya langsung disadari oleh ibu dari sang bayi yaitu Eva, perempuan itupun bertanya kepada Mayuri.

"Sayang? Kenapa?" Tanya Eva kepada adik iparnya itu.

"Bayinya bau eek" ucap Mayuri.

Gina, Eva, serta Mahesa pun sontak tertawa mendengarnya, hidung Mayuri yang paling peka disini artinya.

Kartesius [ChaeMura] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang