HAPPY ENDING KOK..
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
GBIJAK DALAM MEMBACA SETIAP KALIMATNYA.....
..
"Ini sih dua batu, sama sok batu kemana aja sih?"
Gerutu Gavin menunggu teman-temannya."Sabar aja,kenapa sih"
Ucap Riski yang asik dengan ponsel di tangannya."Sabar-sabar, gue udah sabar nih, tapi mereka nggak dateng-dateng tuh"
Evan juga sudah menggerutu mengikuti Gavin.Mereka sekarang ada di markas, tadi pulang sekolah mereka akan pergi ke markas untuk membahas masalah gadis Bara, mereka tidak tahu kalau Bara sudah menemukan gadisnya.
"Ini kan malam minggu, jadi wajar"
Riski masih berbicara dengan sangat santai.Gavin langsung menggerauk wajah tidak bersalah Riski,
"Maksud lo apa?""Ini kan malam minggu, jadi buat yang punya pacar yah malam mingguan lah, jadi buat yang jomblo ngenes sabar aja bego"
Riski menjelaskan kemungkinan teman-teman mereka malam mingguan dengan pacar mereka."Emang mereka ada pacar?"
Tanya Elvan polos, sangat polos"Yang paling polos diam aja"
Ucap Gavin menepuk-nepuk pundak Elvan"Yah punya lah"
Masih fokus dengan ponselnya, Gavin mulai curiga dengan Riski"Terus lo nggak malem mingguan?"
Sekat mat, ucapan Gavin mampu membuat Riski berhenti mengetik
"Lo nggak punya pacar lagi yah""Diem yah lo!"
Riski menunjuk Gavin dengan telunjuknya
"Gue ini bukan nggak punya pacar, tapi gue lagi males pacaran"
Lanjut Riski, ia juga sedang mengincar ade kelas, yang ia antara pulang ke rumah kemarin."Ehh ade kelas kemarin cantik juga yah"
Elvan yang sedang berbaring di sofa panjang itu teringat dengan perempuan yang ia anatara kemarin"Siapa?"
Yah wajar jika Gavin bertanya adek kelas bukan cuma satu."Itu yang gue antara kemarin"
"Lili?"
"Jangan sebut namanya, gue jadi dekdekan"
Sungguh lebay, Elvan juga sampai guling-guling di sofa, bahkan sama jatuh, tapi bukannya merasa kesakitan ia malah semakin menjadi-jadi"Udah-udah nggak usah"
Gavin yang pusing sendiri melihat Elvan mulai menghentikan Elvan."Pusing gue"
Elvan yang bangun dari acara guling-gulingannaya merasakan pusing bahkan wajah Gavin yang jelek malah tambah jelek."Ngapain lo guling-guling?"
Gavin memijat pelan dahi Elvan, untuk menghilangkan rasa pusing Elvan."Lo suka sama tuh cewek?"
Ucap Riski sambil memakan kacang,
Elvan hanya mengangguk semangat"Lo minta di rukiyah?!"
Gavin yang melihat Riski dengan santainya membuang kulit kacang yang ia makan."Emangnya kenapa?"
Masih sama Riski membuang kulit kacang itu,"Lo..."
Gavin langsung menarik kera baju Riski.
"Hari ini piket gue, anjing"
Mereka memang memiliki jadwal piket untuk memberikan markas."Ohh"
Riski melepas tangan Gavin dari kera bajunya.
Bukannya takut dengan Gavin tapi ia hanya kasian jika nanti Gavin melapor ke orang tuanya, jadi Riski memungut kulit kacang yang ia buang tadi

KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARA [END]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA 15+ MENGANDUNG KATA KASAR DAN AKSI KEKERASAN Ini cerita pertama aku mohon di maklumi jika ada kata yang salah. dan mohon dukungannya agar aku bisah menulis dengan lebih baik lagi _disaat kehadiranmu tidak aku sadari_ ALDEB...