HAPPY ENDING...
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
GBijak yah dalam membaca setiap kalimat didalam cerita ini....
Ambil kebaikan didalamnya dan tinggalkan keburukannya di kolom komentar untuk memeberi tahu aku gimana untuk memperbaiki cerita aku.....
..
Sepasang mata yang sedari tadi hanya tertutup rapat kini perlahan mulai terbuka. Mata dengan paduan warna biru dan hitam itu mulai menelusuri setiap sudut ruangan. Warna putih sangat mendominasi di ruangan ini.
Yah. Laki-laki itu adalah Bara. Tapi pertanyaannya adalah siapa yang membawanya ke tempat ini. Tubuhnya agak sakit membuat dia menggerakkan tubuhnya. Tapi kenapa dengan tangannya, kenapa tangannya seperti tidak bisa di gerakan.
Bara sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat apa yang membuat tangannya sulit untuk digerakkan.
Sampailah matanya menatap wajah seorang gadis yang masih tertidur lelap. Pantas saja tangannya sakit, gadis ini menggunakan tangannya sebagai bantal untuk tidur dengan kedua tangan mereka yang saling menyatu.Segaris senyum terukir di wajah pucat Bara. Tapi senyuman itu tergantikan setelah ia apa yang terjadi padanya kemarin. Ingat saat ia muntah darah semakin membuat Bara panik. Apa mungkin orang yang membawanya ke tempat ini adalah gadisnya?. Dan apa gadis yang tengah terlelap itu sudah tahu apa yang sebenarnya.
Apa yang harus ia katakan agar gadis ini tidak mengkhawatirkan dirinya. Dan mungkin gadis ini sudah memberi tahu semuanya kepada teman-temannya."Kakak udah sadar?"
Ucap Bella yang baru saja bangun tidur."Hmm. Iya."
Jawab Bara dengan suara serak."Kakak nggak papa kan?"
Tanya Bella lagi. Wajah Bara tanpa pucat ."Bell. Kakak boleh nanya?"
Bella yang mendapat ucapan seperti itu hanya menatap bingung Bara.
"Gimana kakak bisa ada di sini?"Flashback on.
"Jadi gimana ini?"
Tanya Kenzo menatap temen-temennya. mereka sedang berdiskusi agar dapat menemukan Bara dan tidak meninggalkan acara."Gini aja gue sama Elvan aja yang nyari Bara gimana?."
Ucap Gavin memberikan sarannya."Elvan kan ada acara puisi"
Ucap Kenzo membuat Gavin kembali berfikir. Benar juga Elvan memang akan membawakan puisi."Gue sama Bella aja"
Kini Naura yang memberi saran agar dia dan Bella yang mencari keberadaan Bara."Nggak. Lo ada acara nanti"
Naura memang juga akan menyumbang suara merdunya."Terus?"
Tanya Riski dengan tangan yang sibuk mengupas kacang, cemilan yang dibelikan oleh Gavin."biar aku aja yang nyari kak Bara"
Sudah cukup dengan semua perdebatan mereka. Perasaannya sungguh tidak karuan sekarang, ia sangat menghawatirkan Bara."Lo sindir?"
Bella mengangguk semangat."Kalian kan ada acara disini jadi aku aja yang nyari kak Bara. Aku juga nggak punya acara di sini"
Jelas Bella. Sebenarnya banyak sekali tawaran untuk Bella mulai dari perlombaan, puisi, menyanyi dan lain lagi, tapi karena posesifnya seorang Bara, Bella tidak dijinakkan untuk tampil di depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARA [END]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA 15+ MENGANDUNG KATA KASAR DAN AKSI KEKERASAN Ini cerita pertama aku mohon di maklumi jika ada kata yang salah. dan mohon dukungannya agar aku bisah menulis dengan lebih baik lagi _disaat kehadiranmu tidak aku sadari_ ALDEB...