39 Apakah Hari Terakhir.

1.6K 44 2
                                    

HAPPY ENDING...

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Bijak yah dalam membaca setiap kalimat didalam cerita ini....

Ambil kebaikan didalamnya dan tinggalkan keburukannya di kolom komentar untuk memeberi tahu aku gimana untuk memperbaiki cerita aku.....

..












Hari yang baru kembali di mulai, begitu sibuk dengan urusan masing-masing, tak terkecuali dengan Bella gadis itu dengan sangat terburu-buru untuk bergegas ke sekolah. Tadi malam ia menonton drama Korea yang tengah viral. Dan karena itu ia bangun terlambat, apalagi sekarang Bara pacarnya itu sudah menunggunya dari tadi.

"Kak ayo berangkat!"
Ucap Bella begitu menuruni tangga.

"Nggak sarapan dulu"
Tanya Ros, Bara juga mengangguk setuju.

"Engga. Ini udah terlambat"
Ucap Bella menghentak-hentakan kakinya.

Bara tertawa pelan melihat kepanikan gadisnya itu. Sungguh sangat imut.
"Yaudah mah, kita berangkat yah"
Ucap Bara menyalimi Ros diikuti oleh Bella.

*********

"Makan ayam makan itik, makannya di atas pohon kedondong. Hay neng cantik, minta nomor whatsapp-nya dong"
Goda Riski pada Fika.

Mereka sekarang ada di kantin.
"Hah?. Lu kira gue mau sama cowo Playboy modelan lu?"
Tanya Fika dengan sinisnya.

"Ehh, si Fika ini cuma mau sama gue"
Ucap sombong Gavin.
"Iya kan?"
Tanya Gavin, menatap Fika.

"Ehh, Vin inget. Lu udah punya Via"
Ucap Elvan yang tengah memakan nasi goreng udangnya.

"Ihhh, gue nggak mau sama cowo Playboy, nggak sama cowok kurang waras juga kali"
Lebih dari sindiran, Gavin bahkan mendapatkan semprotan dari temen-temennya. Sungguh sangat kasian.

"Bara tangan lu itu buat apa sih?"
Tanya Gavin yang melihat Bara tengah disuapi oleh Bella, lebih tepatnya satu piring berdua.

"Buat mukul lu"
Ucap Bara dingin dan menusuk. Kenapa sih aura Bara harus semenyeramkan ini?

"Bell....."
Belum sempat ucapan Gavin selesai, ia langsung melongo saat Bara mengambil pisau yang ada di sampingnya.
"Kaga, Bar"
Ucap Gavin takut.

"Udah kak"
Ucap Bella menenangkan laki-laki yang tengah dilanda cemburu.
Bara yang mendengar suara halus gadisnya langsung, merapat ke arah Bella ia kembali masuk ke dalam dunianya. Bermain dengan tangan lentik Bella, yang sudah menjadi kebiasaan Bara.

"Bara kalo nggak ada pawangnya gimana ya?"
Tanya Elvan dengan suara pelan.

"Nggak tau. Mungkin bisa jadi monster?"
Jawab Kenzo yang mendengar pertanyaan dari Elvan.

"Iya. Mungkin monster yang ada di dalam tubuh Bara keluar lagi?"
Tanya Riski menatap Bara.

"Heeeehhhh"
Dengan kompak ketiganya bergidik ngerti membahas tentang monster yang ada di dalam tubuh Bara. Monster yang akan keluar jika Bara sudah sangat marah. Monster yang pernah membunuh hampir 500 orang dengan tangan kosong. Siapa pun yang melihat itu pasti takut.

ALDEBARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang