Back

261 26 0
                                    

"Selamat pagi" sapa Haechan pada Mark yang datang ke meja makan

"Pagi" balasnya tulus
Doyoung menahan senyum

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Haechan
"Sangat baik" jawab Mark

"Siap untuk jadwal hari ini, Mark?"

"Lebih siap dari biasanya"
Mereka berdua tertawa, Haechan membantu Mark mengambil minuman.

Taeyong tersenyum haru melihat keduanya, sangat lega melihat mereka seperti ini.

"Kau mau ini?" Haechan menawarkan
"Iya"
"Kau harus mencoba ini"
"Baiklah"
Mereka sangat cocok bersama.

Member ilicil siap untuk berangkat.
Sebelum Haechan melangkah ke luar dorm, tangannya ditarik oleh Mark.

"Kenapa?" tanya Haechan
"Jadwal kita padat hari ini" kata Mark
Haechan mengangguk,
"Tetaplah bersamaku, katakan jika kau lelah"
"Aku akan melakukannya"

Haechan merapikan rambut Mark,
"Hm.. kenapa kau jadi bersikap manis begini?" tanyanya
"Apa tidak boleh?" tanya Mark
"Boleh saja" jawab Haechan
"Aku melakukannya hanya padamu"

Haechan menahan senyum
"Aku tidak percaya" katanya
"Itu benar"
"Baiklah, terserah kau saja"

"Kita baik-baik saja, kan sekarang?" tanya Mark
Haechan terdiam sebelum mengangguk,
"Aku minta maaf"

"Sushh, aku tidak ingin mendengar kau meminta maaf lagi" kata Mark
"Aku hanya ingin kita bisa tetap seperti biasanya, Haechan. Terlepas dari apapun yang telah terjadi" kata Mark lagi seraya merapikan poni Haechan

Haechan mengangguk,
"Kita baik-baik saja, Mark" balas Haechan

Mark merapikan anak rambut Haechan dengan pelan
Haechan diam, kemudian terkekeh,
"Sepertinya kau jadi lebih aneh dari biasanya, Mark" katanya

"Aneh?" bingung Mark
"Maksudku, kau jadi lebih manis"
"Kau tidak suka?"
"Aku suka. Kau jadii terlihat lebih keren"
"Hm? Benarkah?"

Haechan mengangguk
Mark tersenyum,

"Teruslah tersenyum" kata Mark
"Kau suka aku tersenyum?" tanya Haechan
"Lebih dari apapun"
"Kalau begitu buat aku selalu tersenyum, Mark"
"Akan kulakukan"

"Memangnya kau mau melakukan apa?"
"Apapun yang bisa membuatmu tersenyum"

"Baiklah, kau bisa melakukannya nanti. Sekarang ayo kita pergi" ucap Haechan sebelum Mark menahannya kembali

Mark memeluknya dari belakang,
"Haechan, Aku minta maaf untuk sebelumnya. Aku sudah kehilangan kendali"
Haechan terdiam, dan membalikkan badan.

"Jangan membahasnya lagi"

Haechan mencium pipi Mark,
"Itu sudah berlalu, Mark"

"Ayo pergi!" ajak Haechan memegang tangan Mark dan menariknya
Mark tidak berbicara, dan hanya mengikutinya.

Selama latihan bersama member ilicil, Haechan terus menempel pada Mark. Seperti tidak mau jauh.
Haechan memeluk Mark dari belakang,

"Mark, aku lelah" kata Haechan

Mark membalikkan badan, dan melihat wajah Haechan. Ia mengusap kepalanya,

"Kau mau istirahat?" tanya Mark,
Haechan malah menggeleng.

Mark tersenyum, mencubit pipinya
"Apa yang harus kulakukan agar kau tidak lelah?" tanya Mark

"Aku tidak tahu" jawab Haechan

Mark memegang kedua tangan Haechan, berusaha bisa memberikannya kekuatan.
Mereka saling menatap

Mark langsung memeluk Haechan lembut,
"Lelahnya sudah hilang, Mark" kata Haechan

Mark mengusap kepalanya,
"Jadilah kuat!"

"Oi, kalian malah berpelukan. Ayo lanjutkan latihannya!" kata Jungwoo

Mereka langsung melepaskan pelukan setelah mendengarnya,
"Kau masih lelah?" tanya Mark

"Aku sudah bilang lelahnya sudah hilang, Mark" balas Haechan
Mereka saling tersenyum.

Mereka melanjutkan latihan.
Selama latihan berjalan, selalu mereka sempatkan untuk saling bertatapan dan melempar senyum.
Berpegangan tangan saat jarak mereka dekat atau memandang dalam diam pada satu sama lain.

Sampai tiba waktunya istirahat, mereka berdua langsung saling menghampiri dan memberi pelukan.

"Kau melakukannya dengan baik" Kata Mark

Haechan lemas sekali di pelukan Mark. Mark melepaskan pelukan
"Ayo, duduk di sana" Mark membawa Haechan duduk di sofa dan memberinya minum, Mark juga ikut minum.

Haechan bersandar di bahu Mark.
"Aku akan tidur sebentar" katanya
"Iya, tidur saja" balas Mark

Mark bahkan rela menunggu Haechan terbangun dari bahunya. Dia tidak bergerak sedikitpun, demi membuat Haechan bisa tidur dengan nyaman.

"Mark, kalau kau pegal katakan saja" ujar Haechan

"Tidak, kau tidur saja. Jangan banyak bicara"

"Baiklah, kau juga tidurlah sebentar"
"Iya"

Beberapa lama kemudian
"Haechanie tertidur?" tanya Taeyong
Mark mengangguk.

"Dia pasti kelelahan" kata Taeyong, mengusap kepala Haechan

"Haechanie sangat bekerja keras" tambah Taeyong

"Aku tidak tahu cara meringankan rasa lelahnya" ujar Mark
Taeyong mendengarkan

"Kadang aku merasa jahat sekali karena tidak bisa membantunya disaat saat collapse nya. Dia terus memaksakan diri untuk bekerja keras sampai menguras seluruh tenaganya. Tapi aku tidak pernah melihatnya sakit ataupun mengeluh. Dia hanya selalu mengatakan kalau dia lelah, tapi tidak pernah menyerah. Dia layak mendapatkan cinta semua orang, cinta kita semua"

"Khususnya cinta darimu" kata Taeyong, menatap

Mark terdiam, menatap Taeyong,
"Cinta seperti apa yang bisa kuberikan padanya?"

"Semua cinta yang mampu kau berikan padanya" jawab Taeyong

"Aku tidak yakin itu akan cukup"

"Sejujurnya menurutku, cintamu sudah lebih dari cukup untuk diberikan padanya. Haechanie tidak akan kekurangan apapun. Cinta darimu akan mampu mengurangi rasa lelahnya"

Mark diam,

"Kau menjaganya dengan baik, memperhatikannya melebihi siapapun, bahkan melebihi aku sebagai leader di tim"

"Kau sangat berani dalam mengambil setiap langkahmu, Mark. Kau harus lebih berani di masa depan" kata Taeyong

Taeyong mengalihkan tatapannya pada Haechan yang tidur dengan damai.

"Haechanie kita sangat baik dan juga manis. Tapi, terkadang sikapnya bisa terkesan jahat walaupun sebenarnya dia tidak menyadarinya" Kata Taeyong
Mark terkekeh mendengarnya

"Semoga kalian bisa terus seperti ini" kata Taeyong

Love Between Us - Mark HaechanWhere stories live. Discover now