Not a Dream 2

168 20 0
                                    

Semua orang terpaku
Semuanya terdiam. Mereka menatap orang-orang yang kini memohon pada mereka untuk kebaikan semua orang.

Renjun menangis. Kejadian ini sungguh di luar dugaan. Dan melihat Mark yang rela memohon dan berlutut untuk menutup mulut tentang kejadian ini.

Si ayah mempelai pria berjalan menghampiri Mark,
"Nak, bangunlah!" katanya seraya mengelus kepala Mark

Mark mendongak, dengan wajah yang sudah basah oleh air mata. Pria itu membantu Mark berdiri, Renjun dan Jaemin berhenti membungkuk dan menatap kedua orang itu.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau berlutut dan memohon seperti itu? Kalian tidak seharusnya melakukannya. Kami lah yang harus melakukannya. Kami meminta maaf karena telah menemlatkan kalian pada siatuasi seperti tadi. Itu diluar dugaan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi jika temanmu tidak menodongkan pisau pada putriku dan mengancam semua orang. Dia sungguh berani" katanya
Semua orang terdiam memperhatikan

"Polisi juga tidak akan mampu melakukan hal seperti itu untuk menyelamatkan semua orang. Aku tahu kalian orang baik-baik. Dan temanmu tidak bersungguh-sungguh untuk menusuk putriku. Walaupun aku juga sangat terkejut pada awalnya. Seperti katamu, dia tidak punya pilihan. Dia ingin menyelamatkan kalian dan kita semua. Tidak perlu memohon untuk merahasiakan kejadian ini. Kamilah yang harus berterima kasih berkat temanmu itu kita bisa selamat. Dan semua orang akan tutup mulut dengan kejadian ini, karena ini juga menyangkut reputasi keluargaku" katanya

Pria itu menoleh pada semua orang yang menyaksikan

"Kalian akan tutup mulut kan? Kita akan merahasiakannya" katanya

"Iya"
"Tentu saja"
"Benar"
"Kami akan tutup mulut. Kami berjanji"
"Benar, sebaiknya memang seperti itu"
"Ini untuk kebaikan semua orang"

Riuh piuh mulai terdengar dari mereka

"Lihat, mereka berjanji akan tutup mulut" katanya pada Mark

"Kalian bersungguh-sungguh?" tanyanya lagi pada semua orang

"Kami berjanji" ucap mereka

Mark, Renjun dan Jaemin tersenyum dibuatnya.

"Dia menodongkan pisau, dia juga mengancam semua orang. Tapi dia tidak punya pilihan. Dia menyelamatkan kita semua" kata orang-orang

"Dia pria yang berani"

"Mereka idol, tentu saja mereka berani"

"Mereka sampai memohon dan berlutut seperti itu"

"Ini tidak boleh ada yang tahu"

Ucap orang-orang.

Pria itu tersenyum pada Mark
"Kalian pria tangguh dan pemberani. Tidak heran banyak orang mencintai kalian. Semoga kalian selalu dilindungi" katanya

Satu persatu orang-orang mulai pulang.
Mark, Renjun dan Jaemin menunggu Haechan kembali.

Mereka kembali dengan Haechan yang tangannya sudah diperban.
Mark menatap Haechan.

"Haechan? Kau baik-baik saja?" tanya Renjun

Haechan mengangguk, Renjun memeluknya

"Bagaimana?" tanya Jeno

"Polisi sudah menahan mereka yang mengacau. Semua orang sudah pulang" kata Jaemin

"Semuanya setuju untuk tutup mulut dan merahasiakan kejadian ini" kata Renjun

Membuat Haechan menoleh

"Kau tidak usah khawatir. Semua ini akan tetap jadi rahasia" kata Renjun.

Haechan sedikit melamun dan mulai menangis

Love Between Us - Mark HaechanWhere stories live. Discover now