Waitting Room

381 31 0
                                    

"Aku mau tidur, jangan menggangguku" ujar Haechan pada member Dream di ruang tunggu

"Mark, aku pinjam paha mu, ya" tambahnya lagi dan menidurkan diri

"Yah, Haechanah. Pahanya Mark hyung nanti bisa pegal." ujar Renjun

"Tidak apa-apa, Renjunah" Mark meyakinkan,

Sementara para member ada yang makan dan bersiap, Haechan masih tertidur pulas.

Mark tidak henti-henti memandangi wajah sahabatnya. Yang tanpa ia sadari sejak tadi diperhatikan oleh Renjun.

Mark mengelus kepala Haechan dan merapikan anak rambutnya.

Dibelainya wajah Haechan dengan hati-hati.

Tiba-tiba Mark mulai berkaca-kaca, dan menitikkan air matanya, tapi langsung ditahan agar tidak jatuh ke wajah Haechan. Kemudian ia tersenyum.

Renjun, dia terus memandangi Mark. Bahkan saat Mark menahan air matanya. Ada apa dengan Mark hyung, kenapa dia menangis. Apa dia menyembunyikan sesuatu dari kita semua. Renjun tidak mengerti. Dia hanya bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya.

"Renjunah, ada apa?" tanya Jaemin

"Renjunah!" panggilnya lagi

"Huh?" Renjun mendongakkan
kepala.

Jaemin tidak bertanya lagi. Ia langsung menyimpulkan, Renjun sedang tidak fokus saat ini.

Jaemin mengalihkan pandangannya ke arah Mark dan Haechan. dan ia terdiam saat itu juga. Dia tidak bisa berkata-kata dan hanya memperhatikan mereka.

"Guys, liat ini! Doyoung hyung mengirim kita makanan" teriak Chenle

Semua orang menoleh dan berhasil membuat Haechan terbangun.

"Wahh, ayo kita makan!" teriaknya lagi

Haechan terduduk mengumpulkan kesadaran,
"Ayo!" ajak Mark,

Haechan menoleh, Mark merapikan kembali anak rambutnya. Haechan terdiam, kemudian tersenyum tipis.

Dia mengambil tangan Mark dan menggenggamnya. Mereka masih berpandangan. Berusaha saling mengartikan pandangan satu sama lain.

"Haechan hyung, Mark hyung ayo cepat ke sini!" teriak Chenle.
Keduanya menoleh, dan berdiri menghampiri mereka.

Akhirnya mereka pun makan bersama.

Love Between Us - Mark HaechanWhere stories live. Discover now