"Haechan, di mana Mark?" tanya Jhonny yang duduk bersama yang lainnya di ruang tengah
Haechan mengernyit,
"Mark? Kupikir dia sudah pulang ke dorm""Dia belum"
"Tapi jadwal dream sudah selesai sejak sore, hyung" kata Haechan
"Dan sejak sore dia belum pulang. Dia juga tidak mengangkat telponnya, apa dia sedang sibuk melakukan jadwal lain?"
"Apa? Tapi yang kutahu Mark tidak ada jadwal lain hari ini. Aku akan coba menghubunginya"
Haechan menghubungi Mark, tapi tidak diangkat,
Kenapa dia tidak mengangkat telponnya?"Dia juga tidak mengangkat telponmu?" tanya Jhonny
Haechan menggeleng."Kau sendiri habis dari mana baru kembali dimalam hari?" tanya Doyoung
"Aku habis pergi bersama Jeno" jawabnya
"Aku pikir kau dan Mark pergi dan akan pulang ke dorm bersama. Tapi ternyata tidak, karena itulah kita bertanya" ujar Doyoung
Haechan terdiam,
"Aku akan segera kembali" kata Haechan, ia memasuki kamarnya.Haechan mencoba terus menghubungi Mark lagi tapi tetap tidak diangkat.
Dia itu ke mana sih?Haechan akhirnya menelpon Jeno, berniat menanyakan keberadaan Mark,
"Halo, Jeno-ya!"
"Yaa" jawab Jeno di seberang telepon
"Kau sudah sampai di dorm dream?" tanya Haechn
"Belum, aku masih dalam perjalanan" jawab Jeno
"Oh, baiklah. Kalau begitu hati-hati, dan.. terima kasih untuk yang tadi" ucap Haechan
"Yaa, aku senang kalau kau senang" ujar Jeno
"Aku tutup telponnya" kata Haechan
"Iya, selamat malam" ucap JenoHaechan menghubungi Renjun kali ini
"Renjun-ah!"
"Iya Haechan?"
"Kau di dorm?"
"Iyaa, kenapa?"
"Apa Mark hyung ada di sana?"
"Apa? Tapi Mark hyung tidak ada di sini. Dia tidak ada di dorm, Haechan?"
"Iya, dia tidak ada"
"Kenapa dia tidak ada? Apa dia belum kembali sejak jadwal selesai?" tanya Renjun
"Iyaa, dia belum kembali"
"Apa? Memang kau pergi ke mana? Kenapa tidak bersamanya?" tanya Renjun
"Aku tidak tahu dia di mana. Aku baru kembali dengan Jeno"
"Kau apa?"
"Renjun, bisa kau tanyakan pada yang lain. Mungkin mereka tahu di mana Mark hyung"
"Baiklah, sebentar-"
Haechan menunggu Renjun melanjutkan
"Haechan, mereka juga tidak tahu" kata Renjun
Haechan menghela nafas,
"Baiklah"
"Kau sudah coba menghubunginya?" tanya Renjun
"Dia tidak mengangkat telponnya"
"Apa?"
"Aku akan tutup teleponnya" hendak menutup telpon
"Haechan, tunggu! Sekarang bagaimana?"
"Aku akan mencarinya" ujar Haechan dan menutup panggilan mereka.Haechan menghubungi chenle,
"Chenle-yah!"
"Iyaa"
"Apa Mark hyung di rumahmu?"
"Mark hyung? Tidak. Kenapa?"
Haechan menghela nafas,
"Tidak apa-apa. Kukira dia ada di sana. Kau istirahat saja, aku tutup teleponnya"
"Haechan hyung, tunggu sebentar! Kenapa, apa Mark hyung tidak ada di sana?"
"Iya, dia tidak ada"
"Kenapa dia tidak ada? Dia pergi ke mana?"
"Aku tidak tahu, dia tidak mengangkat telponnya"
"Tapi kurasa Mark hyung tidak akan membuat semua orang khawatir dengan tidak mengangkat telponnya. Mungkin dia sedang di perjalanan. Dia pasti akan segera pulang. Kau jangan khawatir"
Haechan diam,
"Haechan hyung, kau mendengarkan?" tanya Chenle
"Iya"
"Sebentar lagi dia pasti akan kembali. Aku tahu anakku dengan baik, hehe. Kau tunggu saja" ujar Chenle
"Baiklah. Chenle-yah, terima kasih" kata Haechan
"Hmm" balas Chenle
Haechan menutup teleponnya.Chenle bahkan lebih tahu tentang Mark daripada dirinya. Apa dirinya tidak sepenuhnya mengenal Mark?
Tidak, dia sangat mengenal Mark melebihi yang lain, bahkan Chenle. Dia juga tahu kalau Mark bukan orang yang akan membuat semua orang khawatir. Tapi entah kenapa disaat-saat seperti ini dia jadi tidak bisa mengenal Mark. Apa sebenarnya banyak yang ia tidak ketahui tentang Mark? Tapi Mark tidak pernah menyembunyikan apapun darinya.