Haechan sempat bersitatap dengan Jeno dan mengusap kepalanya
"Kita pergi" pamit HaechanHaechan dan Mark pun pergi dari sana.
.Di perjalanan ke dorm, Haechan tidak banyak bicara. Ia terus teringat pada Jeno.
Setelah sampai, Mark merasa perlu bicara dengan Haechan
Saat Haechan akan ke kamar mandi, Mark menahan lengannya
"Haechan, apa ada masalah?" tanya Mark
"Huh?..tidak"
Mark menatap Haechan, dia tidak ingin mereka seperti ini
"Kau tahu aku akan mendengarkanmu. Kau bisa bicara padaku" kata Mark
"Tidak ada, Mark. Aku hanya kelelahan karena terus bermain game" ujar Haechan
"Baiklah. Tapi apa itu juga sebabnya Jeno meminta maaf padamu?" tanya Mark lagi
Haechan terdiam
"Jawab aku. Itu bukan hal yang serius?" tanya Mark
"Tidak. Itu bukan hal yang serius" kata Haechan tanpa menatap
"Kau menyembunyikan sesuatu dariku?"
Haechan hanya diam
"Lihat aku" kata Mark lagi
Ia mengelus kepala Haechan"Kau tidak mau cerita?"
"Mark" Haechan akhirnya mau bicara
Mereka bertatapan
"Apa kau benar mencintaiku?" tanya Haechan
Mark tidak mengerti
"Kenapa kau bertanya itu?""Aku ingin tahu"
"Iya. Kau tahu jawabannya. Tidak perlu bertanya"
"Kenapa kau bisa mencintaiku?" tanya Haechan lagi
Mark tidak mengerti kemana arah pembicaraan mereka
Mark menatap lama dan mencium tangan Haechan
"Tidak butuh alasan untuk itu. Kau tahu aku hanya mencintaimu" kata Mark seraya mencium tangan Haechan lagiHaechan jadi melamun
"Kenapa kau bertanya begitu?" tanya Mark
"Mark"
"Jika seseorang mengatakan dia juga mencintaiku, menurutmu aku harus melakukan apa?"Mark terdiam. Terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba itu. Ia berusaha untuk berpikir positif
"Siapa yang mengatakan itu?" tanya Mark
"Kau tidak perlu tahu siapa"
"Apa, Jeno?" tanya Mark
Haechan terdiam menatap Mark
Melihat matanya, Haechan jadi tidak tahu harus melakukan apa"Jeno yang mengatakannya?" tanya Mark lagi
Haechan mengangguk
Mark tidak percaya"Dia tidak mengatakannya, tapi dia.."
"Dia apa?" tanya Mark
"Dia menciumku, Mark" kata Haechan
"Dia apa?" tanya Mark lagi
Haechan hanya menatap Mark
"Haechan"
"Dia menciumku" kata Haechan
Mark secara refleks memundurkan dirinya. Ia terdiam hanya menatap Haechan.
"Jadi Jeno melakukan itu?" tanya Mark sekali lagi