Mark menangis mencium Haechan. Begitu sangat mencintainya, dan tidak rela membaginya dengan siapapun.
.
Mark kini sedang merebahkan dirinya kembali di kasur setelah Haechan ke luar dari ruangannya. Dia menutup wajahnya lagi dengan satu lengan dan teringat kembali kejadian tadi. Saat Haechan kesal karena ia benar-benar menyusul Renjun untuk mengecek keadaannya. Alasan kedua dia pergi adalah karena tidak nyaman berada di antara Haechan dan Jeno.
.
Saat itu, Renjun baru saja keluar dari toilet saat Mark menyusulnya."Kau baik-baik saja?" tanya Mark
Renjun mengangguk,
"Iya. Kenapa kau ke sini?" jawabnya singkat"Aku ingin mengecek keadaanmu, kupikir terjadi sesuatu. Jadi aku menyusul" jawab Mark
Renjun menatap Mark yang terlihat tidak ingin kembali bergabung untuk makan.
"Tapi kupikir sepertinya kau yang sedang tidak baik-baik saja. Ada apa?" tanya Renjun
Mark mendongak
"Tidak ada apa-apa"Renjun mendekat dan menepuk pundak Mark dan tersenyum
"Kau pikir aku tidak tahu? Kau tidak nyaman berada di sana kan? Sampai repot-repot menyusulku ke sini"
"Tidak, aku memang ingin mengecek keadaanmu" kata Mark
Renjun terkekeh,
"Terserah padamu. Tapi jika terjadi sesuatu padamu kau bisa bicara padaku, oke" kata RenjunMark tersenyum
"Tentu saja" ia mengangguk"Kalau begitu ayo kita kembali" kata Renjun
Mark menahan tangan Renjun
"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Mark"Tentu saja" ucap Renjun
"Apa aku begitu terlihat dan terbaca ketika dalam masalah?" tanya Mark
"Kau mau aku berkata jujur?"
Mak mengangguk
"Tidak terlalu. Mungkin sebagian orang yang dekat denganmu akan tahu. Kau tidak bisa selalu menyembunyikan diri. Dariku, dari Haechan, ataupun yang lain. Tapi tidak semua hal bisa terlihat. Jadi kau tenang saja. Kalau kau ingin menyembunyikan sesuatu, kau harus pandai dalam hal itu. Beberapa orang sangat ahli membaca bahasa tubuh" kata Renjun
Mark terdiam, Renjun menatap
"Kenapa kau bertanya hal itu? Apa kau juga sedang menyembunyikan sesuatu?" tanya Renjun"Kupikir semua orang pasti memiliki sesuatu yang disembunyikan" kata Mark
"Itu benar. Masing-masing dari kita semua menyembunyikan banyak hal" Renjun mengiyakan
Mark tersenyum"Dan kupikir apapun yang kau sembunyikan, Haechan adalah orang pertama yang akan mengetahuinya. Kalau bukan dia yang tahu sendiri, maka menurutku kau sendiri yang akan mengatakannya. Tapi si Haechan itu dia tidak peka walaupun terlihat sangat pintar dalam segala hal" kata Renjun
Mark terkekeh dengan kalimat terakhir Renjun.
Renjun merasa lega karena melihat Mark tertawa, dia pasti merasa tidak nyaman dengan Haechan dan Jeno. Tapi entah kenapa semakin dilihat, Mark semakin menunjukkan bahwa seluruh perhatiannya bermuara pada Haechan. Bukan jenis perhatian pada adik laki-laki, seperti dirinya dan dreamies yang juga adik baginya. Bukan pula terlihat sebagai teman, sabahat apalagi rekan kerja. Dia masih ingat hal-hal yang Mark lakukan tanpa sepengetahuan Haechan, dan itu bukan hal biasa yang akan dilakukan orang-orang.
Renjun tahu Mark sangat menyayangi Haechan, mungkin lebih daripada yang lain. Renjun tidak tahu sampai kapan Mark akan menahan diri untuk tidak terlalu menunjukkannya. Tapi dia bisa melihatnya. Mungkin hanya sedikit orang yang akan paham jenis kasih sayang apa yang Mark berikan untuk Haechan.