Hari ini Mark akan ada jadwal pribadi. Ia harus semangat walaupun tidak akan bisa bersama Haechan seharian.
Setelah pengungkapan dari Jeno yang mendukung mereka kala itu, Mark tidak bisa menahan diri lagi. Dia terlalu mencintai Haechan. Dia menjadi ingin terus bersamanya dalam hal apapun.
Mark keluar dan bertemu dengan Haechan. Mereka saling tersenyum
"Kau ada jadwal kan hari ini?" tanya Haechan
Mark mengangguk
"Semangat kalau begitu" kata Haechan dan pergi berlalu
Mark menuju meja makan dan melihat makanan sudah tersaji di sana.
Mark tersenyum, pasti Haechan yang menyiapkannya.
Mark menoleh kala Haechan keluar dari kamarnya. Mark masih dengan senyuman tipisnya memperhatikan Haechan yang melakukan sesuatu.
Merasa ada yang memperhatikan, Haechan ikut menoleh. Mereka bertatapan. Haechan hanya tersenyum tipis sebagai balasan dan kembali memasuki kamarnya.
Tanpa mengatakan apapun, Haechan menyiapkannya makanan. Dan tanpa Mark minta, Haechan dengan senang hati melakukannya.
Mark duduk dan mulai memakan makanannya, senyuman masih terlukis di wajah. Bagaimana ia tidak bisa berhenti jatuh cinta pada Haechan karena sikap manisnya ini.
Mark melihat kertas notes di dekat makanan dan membacanya,
'Ayo semangat!'Mark terkekeh, Haechan itu. Dia terlalu manis. Ia melanjutkan makannya.
Di ruangan, Haechan sibuk di depan lemarinya, dia juga akan keluar
Terdengar suara seseorang masuk ke ruangannya, Haechan membiarkan
Tiba-tiba tangan seseorang melingkar di tubuh Haechan, memeluknya.
Haechan terdiam. Ia merinding
Mark berbisik,
"Terima kasih makanannya" ucap Mark"Yaa sama-sama" jawab Haechan lantang, menghilangkan kegugupannya
"Kau mau pergi?" tanya Mark yang menyadari Haechan tengah memilih baju
Haechan mengangguk sebagai jawaban
"Aku akan rindu padamu seharian" ucap Mark yang mulai mencium leher Haechan
"Kau tidak akan rindu padaku?" tanya Mark
Haechan hanya diam. Mark membalikkan Haechan untuk menghadapnya dan mencium bibirnya dengan lembut.
Mark menatap Haechan dalam jarak dekat,
"Jangan lupa untuk menghubungiku" ucap Mark pelan di depan wajah Haechan"Aku tidak bisa kalau harus jauh darimu, Haechan. Bagaimana ini?" ucap Mark
"Cukup tutup matamu, dan ingat aku. Aku juga akan terus memikirkanmu" ucap Haechan membuat Mark tersenyum
Mark menciumi Haechan lagi
"Aku mencintaimu" kata Mark sebelum ia melangkah pergi"Aku juga mencintaimu, Mark" ucap Haechan setelah Mark pergi.
.Di tengah jadwal yang ia lakukan, Mark terus teringat pada Haechan. Bayang-bayang wajahnya seakan tidak bisa hilang dari pikiran. Membuatnya ingin cepat pulang dan memeluk Haechan semalaman.
Sesekali dia tersenyum sendiri memikirkannya, membuat beberapa staf ikut tersenyum melihatnya. Walaupun mereka merasa heran.
Di sisi lain, Haechan tengah duduk sendirian di cafe. Dia baru saja bertemu seseorang. Kini ia sedang memikirkan Mark, sembari menunggu Renjun dan Jisung datang.