Situation

164 19 0
                                    

Sampai selesai jadwal, Mark tidak berbicara lagi dengan Haechan

Ketika semua orang bertanya padanya, Mark hanya menjawab kalau ia sedang lelah.

"Aku lelah"

"Sudah kubilang, aku hanya lelah"

"Tidak bisakah kalian membiarkanku sendiri?"

Itu kata-kata yang Mark lontarkan sepanjang hari ini

Haechan merasa sedih, begitu juga yang lain. Tapi hanya bisa membiarkan

Haechan merasa dia perlu bicara dengan Mark. Bagaimanapun hubungan mereka harus selalu baik, karena itu yang membuat keduanya bahagia.

Ia tahu Mark tidak menyukai dirinya yang bersama Jeno. Tapi bahkan Haechan pun tidak bisa berbuat apapun. Dia tidak mungkin tiba-tiba mengatakan pada Jeno atau siapapun untuk tidak mendekatinya, karena Mark akan marah dan cemburu. Jika mereka bertanya lagi kenapa Mark akan marah, Haechan tidak tahu harus menjawab apa, karena Mark mencintainya begitu?

Jadi Haechan hanya diam.
Tapi ia tetap berusaha berbicara dengan Mark, walaupun terus diabaikan

Haechan tidak biasa melihat mata Mark yang seperti itu, sangat berbeda. Tatapan ketidakberdayaan? Sedih? Kecewa? Lelah? Haechan tidak tahu.

"Mark" Selesai jadwal, Haechan masih berusaha berbicara dengannya

"Mark, kumohon. Ayo kita bicara" kata Haechan sedih

Haechan terus memegang tangan Mark

Mark hanya diam

"Mark"

Mark menggeleng kecil sebagai jawaban

Haechan menatapnya dan terisak,

"Katakan sesuatu" pinta Haechan

Haechan meletakkan kepalanya di bahu Mark

"Aku minta maaf" ucapnya

Mark diam, membiarkan Haechan

"Bicara padaku.., kita jangan seperti ini" kata Haechan

"Mark"

"Aku mencintaimu, Haechan" lirih Mark lembut dengan mata sedihnya, ia tidak membalas pelukan Haechan

"Aku juga. Aku juga mencintaimu" kata Haechan yang terisak

"Kau pulanglah" kata Mark

"Kau mau ke mana?"

Haechan menarik diri, Mark bahkan tidak menatapnya

"Kau mau ke mana?" tanya Haechan lagi

Mark berjalan meninggalkan Haechan, Haechan hanya bisa menatapnya

Tapi Haechan tidak mau menyerah, ia berlari menyusul Mark dan memegang tanganya

"Mark, kau mau ke mana? kita perlu bicara. Jangan seperti ini" katanya, namun Mark melepaskan tangannya

Haechan memegangnya lagi, dan dilepaskan oleh Mark

"Aku minta maaf" ucap Haechan

Mark akhirnya berhenti

"Haechan?" panggil Jeno yang menghampiri

Haechan tidak berhenti menatap Mark

"Aku minta maaf" kata Haechan lagi

"Kalian, ada apa?" tanya Jeno tidak mengerti
"Haechan?" Jeno memegang kedua bahu Haechan dan Mark pergi dari sana

"Kalian-"

Love Between Us - Mark HaechanWhere stories live. Discover now