"Mark, ayo. Renjun pasti sudah menunggu" kata Haechan
Mark akhirnya melepaskan Haechan perlahan. Haechan tersenyum lembut dan menarik tangan Mark untuk keluar.
.
Haechan dan Mark sudah kembali ke dorm setelah bepergian bersama Renjun, Jaemin dan Jeno. Mereka tidak banyak bicara selama perjalanan pulang. Lebih tepatnya Haechan yang tidak mau berbicara. Ia kesal dan marah pada sikap Mark. Bagaimana saat itu ketika mereka sedang asik-asiknya mengobrol, Mark pergi begitu saja tanpa berpamitan. Bagaimana Mark yang hampir tertabrak karena melamun saat akan menyebrang jalan. Saat dia meminta penjelasan Mark tidak menjawab. Justru Renjun yang mengatakan bahwa Mark sedang kurang sehat. Tapi itu tidak mengurangi kemarahan Haechan pada Mark.Beberapa jam yang lalu
Renjun mengajak ke sebuah tempat makan yang sangat bagus. Walaupun terletak di seberang jalan, tidak mengurangi kenyamanan untuk dikunjungi.
"Woahh Renjun-ah, kau memilih tempat yang bagus" ujar Haechan
"Aku sudah bilang" kata Renjun
Jeno menarik Haechan agar duduk di sampingnya, bersebrangan dengan Mark.
"Jeno, jangan tarik-tarik! Lihat tanganku sakit" ujar Haechan dengan maksud bercanda
Mark menatap Haechan
"Sejak kapan kau mulai bisa mengeluh Haechan-ah?" tanya Jeno seraya tersenyum manis
"Tentu saja aku akan mengeluh, kau jadi sering menarik-menarik tanganku, Jeno"
Mark tidak berhenti menatap
"Kenapa? Kau tidak suka?" tanya Jeno
"Tentu saja tidak"
"Tanganmu sakit?" tanyanya lagi
"Iya"
"Mana yang sakit?"
Haechan menunjukkan bagian tangannya yang sakit. Jeno memegangnya dan hendak mencium bagian tangan tersebut. Tapi sebelum itu Haechan langsung menarik tangannya kembali
Wajah Mark sudah mulai berubah sekarang
"A-apa yang kau lakukan?" tanya Haechan terkejut
"Kau bilang tanganmu sakit kan? Aku akan menyembuhkannya" kata Jeno
Haechan terkekeh dan mulai tertawa
"Jeno-yah, aku bercanda. Kau ini serius sekali" kata Haechan
"Jadi kau bercanda?"
"Aku bercanda"
Mark duduk lebih dulu untuk mengendalikan dirinya.
Mereka berempat pun duduk. Renjun dan Jaemin hanya mengabaikan mereka.
Mark terus menatap ke arah lain, dia seperti tidak nyaman."Mark hyung, kau mau pesan?" tanya Renjun
Mark menoleh
"Iya" jawabnya seraya menganggukHaechan tersenyum menatap Mark, mengingat kedekatan mereka. Mark sangat sayang padanya, itu sudah pasti. Tapi Haechan sudah mencintainya.
Haechan memegang tangan Mark di atas meja
"Mark aku akan memesan untukmu ya" kata HaechanMereka bertatapan dalam.
"Haechan, kau tidak mau memesankan untukku?" tanya Jeno yang membuat Haechan melepaskan tanganya pada Mark.
"Iya aku pesankan" katanya
"Renjun tolong pesankan untukku" kata Mark pada Renjun
Membuat Haechan menoleh padanya. Dia sudah bilang akan memesankan untuknya, kenapa Mark malah meminta pada Renjun.