Renjun melirik Xiaojun, tidak percaya dia melakukan itu pada Haechan. Xiaojun menoleh dan tersenyum, Renjun balas tersenyum. Sungguh hal yang tidak direncanakan.
.
Mark membawa Haechan keluar dan menariknya
"Apa yang kau lakukan?" tanya Mark
"Kau membiarkan Xiaojun mendekatimu seperti itu? Kenapa? Kau membiarkannya melihatmu dengan cara seperti itu? Kenapa kau mau berdansa dengannya?" tanya Mark dengan kecemburuan dimatanya"Dia mengajakku Mark. Aku tidak enak menolaknya" kata Haechan
Mark menarik Haechan
"Kau seharusnya tidak berdansa dengannya""Aku tidak punya pilihan"
"Kau punya pilihan. Kita sudah sepakat tidak akan berdansa lagi-" ucapan Mark terpotong
"Dengan Jeno ataupun Renjun. Kita hanya sepakat untuk tidak berdansa lagi dengan mereka, itu berarti Xiaojun tidak masalah" kata Haechan melihat ke arah lain. Tau Mark akan tersinggung
"Haechan"
"Iya-iya, aku minta maaf. Dia sangat berharap berdansa denganku, jadi aku terima" kata Haechan
"Kau bisa menolaknya kan" kata Mark
"Tapi aku tidak enak hati dengannya. Kecuali kalau kau yang menolaknya untukku, aku bisa mengerti" kata Haechan
Mereka bertatapan sampai Mark memalingkan muka. Ia lelah
Haechan terkekeh dan menangkup wajah Mark dengan satu tangan
"Sudahlah, itukan sudah terjadi" kata Haechan
Karena tidak ingin menatapnya, Haechan mencium pipi Mark, membuat Mark diam
Mark menatap Haechan yang tengah tersenyum. Tapi ia masih merasa cemburu. Ia mengalihkan pandangan
Haechan berhenti tersenyum. Ternyata Mark masih merajuk, harus dengan cara apa lagi dia meluluhkan Mark
Haechan meletakkan kedua tanganya di pundak Mark.
"Haruskah kita berdansa?" tanya Haechan sekaligus mengajaknyaMark menatap sejenak sebelum melepaskan tangan Haechan dari kedua pundaknya.
Tapi Haechan tidak menyerah, ia kembali memegang pundak Mark
"Ayo.. berdansa" ajak Haechan
Mark kembali teringat bagaimana Xiaojun yang mendekati Haechan dan memeluknya, dia tidak bisa menahan diri
"Mark"
Haechan mengecup Mark dengan cepat
"Ayo.. Mark"Mark menatap
"Apa yang kau lakukan?" tanya Mark"Huh?"
Mark menangkup wajah Haechan dan menciumnya. Tentu dibalas oleh Haechan.
"Jangan bermain denganku, Haechan. Kau tahu aku mencintaimu. Aku tidak mampu melihatmu didekati Xiaojun seperti itu" kata Mark
"Jadi hanya Xiaojun hyung dan Jeno? Berarti yang lain-" ucapannya terpotong
"Member atau siapapun. Aku tidak suka mereka mendekatimu" kata Mark
"Kau egois sekali"
"Aku tahu aku egois. Aku mencintaimu Haechan. Aku ingin kau mengerti kenapa aku seperti ini" kata Mark
Haechan tersenyum lembut dan mengusap wajah Mark yang tampan
"Aku tahu kau mencintaiku. Dan aku mengerti. Aku hanya bercanda, Mark" kata Haechan