Guilty

231 19 1
                                    

"Mark" panggil Taeyong saat Mark dan Renjun datang

"Bagaimana Haechan?" tanya Renjun

"Dia masih belum sadar" jawab Taeyong

"Kenapa dia masih belum sadarkan diri juga? Ini sudah lama sekali" kata Jisung

"Dia pasti akan segera bangun" Doyoung menimpali

"Mark, kau mau melihat Haechan?" tanya Taeyong yang melihat Mark melamun

Mark mengangguk,

"Ayo, aku juga akan masuk" kata Doyoung

Mereka berdua pun memasuki ruangan itu.

Mark dan Doyoung mendekati tempat tidur Haechan,
"Setelah dia bangun, kita akan membuatnya makan" ujar Doyoung
"Wajahnya pucat sekali" tambahnya

Mark menatap Haechan lamat-lamat, tidak menyangka melihatnya terbaring tidak sadarkan diri.

"Aku akan mengabari member wayv" kata Doyoung dan sedikit menjauh dari sana.

Mark tidak mengalihkan pandangannya, ditatapnya wajah pucat itu. Tangannya ia gerakkan menyentuh tangan Haechan dan menatapnya sedih, lama seperti itu.

"Iya, dia akan segera sadar" kata Doyoung yang sedang menelepon
"Oke, akan hubungi lagi nanti ya" katanya dan mengakhiri telepon.
Mata Doyoung beralih sana dan melihat Mark yang memegang tangan Haechan dan mengusap kepalanya.
Doyoung hanya diam memerhatikannya.

"Mark, aku keluar dulu. Kau tetaplah di sini. Kabari jika dia sadar. Aku akan membawakan makanan" kata Doyoung

Melihat tidak ada respon dari Mark, Doyoung seakan paham dan pergi dari sana.

Mark masih menatap Haechan, dia mendudukkan diri di kursi samping tempat tidur. Menatap sekeliling dan kembali menatap Haechan. Sangat sepi sekali.
Mark meraih tangan Haechan, membawanya untuk digenggam. Matanya tidak beralih dari wajah Haechan yang pucat.

Ia mulai mengingat saat Haechan tersenyum ceria, tertawa dan mengganggunya, juga saat mereka saling memeluk. Mark mulai menangis, digenggamnya tangan Haechan dengan erat. Melihatnya dalam keadaan seperti ini menghancurkan hatinya. Kenapa begitu sedih melihat orang terkasih terbaring tak sadarkan diri.
Mark membawa tangan Haechan dan menciumnya, dengan air matanya yang masih mengalir.

Mark kemudian meletakkan kembali tangan Haechan dan berdiri, mengusap sisa-sisa air matanya. Dan hanya menatap wajah Haechan.

Doyoung mengamati dari balik kaca. Mark begitu sedih, dia sangat kesakitan.

Jaemin dan Jisung datang membawa makanan.
"Hyung, ini makanannya" kata Jisung membuat Doyoung berbalik

"Oh, iya. Sini" Doyoung mengambil makanan itu dari Jisung.

Doyoung masuk kembali ke ruangan itu bersama Jisung. Mereka mendekati tempat tidur. Doyoung meletakkan makanan di meja samping Mark.

"Haechan hyung wajahnya pucat sekali" kata Jisung
"Cepatlah sadar, hyung" tambahnya
Mark masih diam sejak tadi.

Perawat datang memasuki ruangan, dan mendekati mereka
"Dia belum sadar? Dia akan segera sadar. Kalian membawa makanan untuknya?" tanya perawat

"Iyaa" jawab Jisung dan Doyoung

Semua orang masuk, Jaemin, Chenle, Renjun, Taeyong, Jhonny dan juga Taeil.

"Dia masih belum sadar juga?" tanya Jhonny

"Dia akan, segera" kata perawat
Setelah beberapa saat, Haechan sadarkan diri. Dia masih lemas untuk membuka mata tapi berusaha menatap ke arah perawat.

Love Between Us - Mark HaechanWhere stories live. Discover now