"Mark, kau harus istirahat" ujar Haechan di ruang santai
"Iya, Haechan" Mark menghampiri dan ikut duduk di sofa
"Aku hampir tidak pernah melihatmu beristirahat" ucap Haechan
"Saat kalian tidur di malam hari, aku juga tidur"
"Kau pikir aku tidak tahu? Malam hari kau bukannya tidur, malah membuat lagu"
"Aku tidur setelahnya"
"Kau hanya tidur sebentar. Mark, berolahraga saja tidak cukup untuk membuatmu tetap sehat. Kau juga butuh tidur."
"Baiklah, aku akan tidur" ucap Mark pada akhirnya
"Aku akan tidur di sini" tambah Mark.
Mark berbaring dan membuat kepala nya berada di pangkuan Haechan.
Haechan membiarkan hal itu. Lalu ia mengelus kepala Mark dan hanya menatapnya, hening dan lama seperti itu"Apa yang akan kau lakukan jika dihadapkan pada dua hal?" tanya Mark yang terpejam
"Kita selalu dihadapkan pada situasi seperti itu, Mark" jawab Haechan
"Jika kau hanya bisa memilih satu?" Mark tetap bertanya
"Aku akan memilih yang terbaik" Haechan akhirnya menjawab
"Bagaimana kau akan tahu pilihan itu adalah yang terbaik?" tanya Mark lagi, diam beberapa saat
"Aku akan mengikuti kata hatiku" ucap Haechan
Hal itu membuat Mark membuka matanya dan menatapnya lama
...
"Andai saja, hal itu bisa dengan sangat mudah kita lakukan" ucap Mark
Haechan terdiamDoyoung yang hendak mengambil minum melihat mereka, tidak berniat mengganggu.
"Tidur, Mark" kata Haechan
Akhirnya Mark kembali memejamkan mata, dan tertidur.
Haechan terus memandangi wajah Mark, Ia mengelus mata Mark dengan pelan, mengelus alis camar nya, dan mengelus rambut Mark. Terus seperti itu, sampai Haechan pun ikut tertidur di sofa.
"Haechan!" panggil Doyoung dengan pelan, dia duduk di samping Haechan
"Haechan!" panggilnya lagi
Akhirnya Haechan membuka mata dan menoleh ke sumber suara, doyoung tersenyum"Hyung?"
"Punggung kalian bisa sakit, tidurlah di kamar" ujar Doyoung pelan
Haechan menatap Mark di pangkuannya, mengelusnya kembali,Doyoung memperhatikan dan menatap keduanya
"Aku sudah lama tidak melihat kalian seperti ini" ujarnya
"Aku juga merasa begitu"
"Mark tampan sekali, ya. Dia terlihat damai dalam tidurnya. Aku baru kali ini melihatnya tidur seperti itu" ujar Doyoung
"Dia tidak pernah beristirahat" kata Haechan yang masih menatap Mark
"Kau sangat peduli padanya, ya?" tanya Doyoung
"Tentu saja, hyung"
"Tapi kau tidak pernah menunjukkannya pada Mark, lalu bagaimana dia bisa tahu?"
"Dia memang tidak peka, dia hanya akan mengerti kalau aku mengatakannya langsung kepadanya" ujar Haechan
"Memang kau mau mengatakan apa?" tanya Doyoung
"Aku sangat peduli dan memperhatikannya. Saat dia kelelahan, aku tidak bisa berbuat apapun untuk membantunya. Hatiku sakit melihatnya bekerja tanpa henti" Ujar Haechan berkaca-kaca