Masih di rumah sakit, Mark terbangun tanpa keberadaan Haechan di sampingnya.
Mark menghela nafas kecil, di mana Haechan? Bahkan saat ini dia sudah merindukannya. Tidakkah Haechan tahu, bahwa hal pertama yang ingin Mark lihat ketika bangun adalah Haechan. Tapi yang ia lihat saat ini hanya ruangan kamar inap tanpa seorangpun di sana, kecuali dirinya sendiri.
Pintu dibuka, Mark langsung menoleh dan melihat Haechan masuk. Mark langsung tersenyum kecil menyambutnya. Tetapi dalam sesaat, senyumannya langsung pudar setelah melihat Jeno ikut masuk bersamanya.
"Kau sudah bangun?" ucap Haechan menghampiri tempat tidur, diikuti Jeno yang tersenyum
"Selamat pagi, hyung" sapa Jeno
Mark tidak menjawab dan hanya menatapnya.
Alih-alih menjawab, Mark bertanya pada Haechan
"Kau dari mana?"
Haechan dan Jeno saling melirik bersamaan
"Habis melihat anak-anak yang lain" jawab Haechan. Tentu anak-anak yang dimaksud adalah member.
Melihat wajah Mark, Haechan merasa perlu memperbaiki suasana
"Kau belum makan, kan? Perawat akan segera datang membawa makanan" kata Haechan
"Kau istirahat saja dulu. Kau butuh sesuatu?"
Mark bangun dan mendudukkan dirinya, sedikit dibantu oleh Haechan.
"Aku perlu bicara dengan Doyoung hyung. Jeno, bisa kau panggilkan Doyoung hyung?" pinta MarkJeno menatapnya,
"Iya, tentu saja"Jeno pun keluar dari ruangan. Mark dan Haechan menatap kepergiannya.
Mereka beralih saling menatap. Sebenarnya Mark hanya beralasan ingin berbicara dengan Doyoung hyung, supaya ia bisa meminta Jeno keluar dan meninggalkannya bersama Haechan.
Mereka berdua tidak berbicara
"Ada apa?" tanya Haechan
"Aku lapar" kata Mark
"Perawat akan ke sini sebentar lagi, tunggu saja"
Mark meraih tangan Haechan
"Kau sudah makan?""Belum"
"Kalau begitu-"
"Nanti kita makan bersama" potong Haechan
"Doyoung hyung sudah membeli makanan juga" lanjutnyaSetelah itu mereka diam, hanya Mark terus menatap Haechan
"Berhenti menatapku" kata Haechan
Mark sedikit mengernyit, tidak menyukai tanggapan Haechan. Tapi itu tidak menghentikannya berhenti menatap
Haechan terlihat sedikit salah tingkah, jadi ia tidak berani menatap balik lagi
Mark tersenyum kecil, tangannya terulur mengelus pipi Haechan.
Pintu terbuka, menampilkan Doyoung dan Jeno yang masuk. Hal itu membuat Mark menurunkan tangannya dari pipi Haechan.
"Bagaimana keadaanmu, Mark?" tanya Doyoung menghampiri
"Lebih baik, hyung"
"Kalau tidak ada keluhan lagi, kau akan bisa cepat pulang dan beraktivitas lagi. Segeralah pulih, ya" kata Doyoung
Mark mengangguk
Tak lama, perawat datang membawa makanan
"Selamat pagi, tuan. Kau terlihat lebih segar hari ini, semoga lekas pulih" kata perawat dengan ramah